Pandemi covid-19 yang terjadi di hampir seluruh bagian dunia telah melumpuhkan berbagai sektor kehidupan, salah satunya adalah sektor pendidikan. Proses pembelajaran yang awalnya tatap muka terpaksa harus beralih ke dalam jaringan (daring). Hal ini menjadi tantangan bagi sebagian besar pelaku pendidikan, baik itu guru, siswa, maupun orangtua.
Salah satu dampak dari pembelajaran daring adalah timbulnya rasa malas dan bosan dalam diri siswa. Â Kondisi inilah yang terjadi di SDN 2 Tuguraja Kota Tasikmalaya, salah satu sekolah negeri yang di Kepalai oleh Pak Purnomo Saputro, M.Pd.. Melalui program KKN Tematik Membangun Desa Melalui Bidang Pendidikan, penulis berusaha untuk mencari alternatif solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut 5 langkah strategis yaitu: 1) Analisis, 2) Desain, 3) Pengembangan, 4) Implementasi, dan 5) Evaluasi.
Sebagai langkah pertama, pada hari Kamis (22/07/2021) penulis melakukan proses analisis berupa kegiatan wawancara kepada Ibu Imas Nurlaelasari, S.Pd. dan Ibu Hatin Supriatin, S.Pd. Guru Kelas 1 SDN 2 Tuguraja untuk menggali lebih banyak informasi terkait kondisi siswa, orangtua, dan para guru sendiri. Dari wawancara yang telah dilakukan, penulis menemukan bahwa mayoritas calon siswa kelas 1 berasal dari latar belakang keluarga yang kurang melek teknologi. Bahkan para guru pun kebingungan terkait bagaimana mereka bisa menyampaikan materi pembelajaran secara daring dengan baik dan menyenangkan.
animasi pembelajaran singkat tentang perkenalan diri agar siswa dapat termotivasi untuk belajar meskipun tidak bertemu secara langsung. Setelah melakukan diskusi, penulis mulai membuat naskah dan merancang animasi pembelajaran.
Pada Langkah kedua, di hari yang sama penulis melakukan proses desain atau merancang penyelesaian masalah dengan melakukan diskusi bersama guru untuk merumuskan sebuah alternatif penyelesaian masalah. Setelah melakukan jajak pendapat dan diskusi, kami sepakat untuk membuatPada hari Sabtu, (24/07/2021) penulis mulai melakukan langkah ketiga, yaitu pengembangan animasi pembelajaran. Pada tahap awal penulis menggambar karakter menggunakan aplikasi Adobe Illustrator. Karakter dirancang menggunakan berbagai referensi kartun animasi, salah satunya adalah Rara pada serial Nusantara. Selanjutnya pada hari Minggu (25/07/2021) penulis merancang latar animasi yaitu bangunan sekolah dan ruangan kelas agar animasi lebih menarik untuk dilihat. Setelah proses pembuatan karakter selesai, penulis memulai proses pembuatan animasi menggunakan aplikasi Adobe Animate, proses ini memakan waktu 3 hari yaitu pada tanggal 26-28 Juli 2021, dimana penulis menyesuaikan pergerakan karakter dan latar agar terlihat lebih hidup dan menarik. Pada hari ketiga, penulis berhasil membuat video animasi pembelajaran "Sekolah Maya" menggunakan aplikasi Adobe Premiere Pro.
Kamis (29/07/2021) penulis melakukan tahap ketiga, yaitu implementasi dimana penulis membagikan video animasi pembelajaran "Sekolah Maya" kepada siswa-siswi kelas 1A dan 1B SDN 2 Tuguraja. Video dibagikan di hari tersebut pada pukul 08.00, selanjutnya siswa diberi tugas untuk membuat video perkenalan diri. Tak disangka, respon orangtua dan siswa tampak begitu positif, siswa tampak semangat untuk belajar dan mengerjakan tugas. Bahkan, selang beberapa menit setelah video dibagikan, beberapa siswa langsung mengirimkan tugas video perkenalan diri.
Selanjutnya, penulis melakukan langkah kelima yaitu evaluasi dimana penulis menemukan bahwa setelah menonton video animasi pembelajaran "Sekolah Maya", mayoritas siswa merasa semangat untuk belajar dan ingin kembali belajar menggunakan video animasi pembelajaran. Meski demikian, ada beberapa siswa yang terlambat mengumpulkan tugas karena faktor orangtua yang sibuk bekerja dan tidak dapat mendampingi anak untuk belajar.
Dari pengalaman penyelesaian masalah pembelajaran daring di SDN 2 Tuguraja pada program KKN Tematik Membangun Desa Melalui  Bidang Pendidikan, dapat kita lihat bahwa Video Animasi Pembelajaran "Sekolah Maya" dapat membuat pembelajaran menjadi lebih menyenangkan. Hal ini ditunjukan dari respon positif orang tua dan meningkatnya rasa semangat siswa untuk belajar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H