Â
                                     "Gincu Hitam"
                              Oleh : Galih Widyaningrum
Rambutnya liar, mewakili jiwa yang merdeka
Mata gelapnya menari, mengisahkan kisah seribu malam
Langkahnya penuh dengan rahasia yang menggoda
Senyumnya bagai belati tersamarkan
Tersembunyi di balik gincu yang terang benderang
Kisahnya serupa drama berlapis-lapis
Nakalnya terpampang dalam tindakan curang dan cerdik
Sadis muncul, ketika hati dibelit tipu daya yang licik
Munafik yang mengelitik dalam setiap kata
Seolah-olah kata-kata manis, dapat menutupi kepura-puraan dalamnya.
Gincu hitam, bukan sekadar warna di bibirnya
Melainkan simbol kebusukan yang merajalela
Drama berlapis-lapis, seperti topeng kebohongan
Nakalnya terpampang dalam tindakan cerdik dan curang.
Magelang, 24 Januari 2024Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H