Mohon tunggu...
kusnun daroini
kusnun daroini Mohon Tunggu... Petani - Pemerhati sosial politik dan kebudayaan dan sosial wolker

Pemerhati / penulis lepas

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Meneladani si Mbok sebagai sumber inspirasi & energi tiada henti.

4 Januari 2018   17:16 Diperbarui: 13 Agustus 2018   05:08 669
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kondisi inilah yang memaksa simbok memeras dan memutar otak. Gali lubang tutup lubang. Lubang sana ditutup lubang baru dibuka. Langkah seribu ini diambil oleh si mbok karena beratnya menanggung beban Lima anaknya yang masih bersekolah. Walaupun akhirnya Tak terasa rata-rata semua lulus sebagai sajana.

Selaian itu hidup dikampung tidak bisa lepas dasri tradisi kundangan (resepsi kemantin, acara kematian, orang melahirkan samai pada urusan adat dan tradisi setempat) yang semuanya sarat dengan biaya yang tidak ringan.

Tidak hanya behenti disitu, Interdispliner wanita kampung yang satu ini masih menyempatkan untuk mengadu nasib dipasar lokal tradisonal. Beliau terkenal dikampung juga sebagai si penjual pisang. 

Segala jenis pisang dari petani dibeli dengan harga  sepantasnya lalu ketika sudah cukup terkumpul dia bawa barang dagangannya itu kepasar tujuan. Namanya dagang pisang, keuntungan seringkali hanya cukup untuk membeli barang kebutuhan dapur dan rumah tangga. Makhlum karena didorong jiwa sosialnya yang tinggi, terkadang harga "seduluran" lebih berat mengalahkan  harga pisang yang sesungguhnya. 

Ini Artinya selagi harga yang ditawar pembeli tidak membuat rugi, sama simbok sudah begitu saja dilepas. Inilah kelemahan sekligus kistimewaan simbok. Yaitu Berkah teman dan paseduluran lantas melimpah tak terbantah. Karena hampir satu pasar akrab dengannya.

Menurut penuturan Bapak. "mbokmu kuwi umpama sekolahe duwur, iso dadi wong linuwih. Krana dulur konco ngendi wae, kabeh apal jenenge, ra ono sing kliwatan." (Ibumu itu seumpama sekolah tinggi, menjadi orang hebat. Karena hampir semua sanak kadang dan temannya hampir semua hafal tidak terlewat satupun.) tutur bapak sambil mengenang.

Biarpun demikian menurut  kabar dari bapak, sebagian besar tanggungan simbok sudah terlunasi. Hal inilah yang membuat saya begitu lega dan plong rassanya. Karena sebagai si anak semua pasti berharap diakhir perjalanan beliau tidak berkesan minor, apalagi hanya urusan duniawi. 

Karena apapun dan bagaimanapun tanpa sepengetahuan oleh sang suami dan anak-anaknya, kegigihan lahir batin yang diperjuangakan oleh beliau adalah untaian mutiara yang bersinar untuk mengantarkan keluarga menjadi lebih mulia di kehidupan kelak.

Tepatnya pada tanggal 10 Maret 2011 Maret simbok harus berpamitan dengan keluarga tercinta selama-lamanya. Beliau sempat dirawat dirumah sakit karena serangan jantung yang dideritanya sebelum menghembuskan nafasnya yang terakhir.   

Ribuan orang dari sanak kadang, teman dan handai-taulan berbondong-bondong hanya untuk memberikan penghormatannya yang terakhir kalinnya. Linangan airmata kasih sayang dan cintanya pada almarhumah mengiringi disemayamkannya jasad beliau.

Mutiara hidup itu terus berkilau sebagai pesan hidup yang terus terukir dihati orang-orang yang ditinggalkannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun