Akhir-akhir ini, pelecehan dan kekerasan terhadap kaum hawa sering terjadi. Banyak faktor yang mempengaruhi mengapa fenomena tersebut semakin banyak. Dan salah satu penyebabnya adalah rok mini. Apakah penggunaan rok mini ini tidak diperbolehkan? Rok mini secara modelis, jelas merupakan fashion yang fashionable. Jadi tak salah jika para kaum hawa suka menggunakan rok mini terlebih karena lebih simple dan tak harus susah-susah menjinjingnya saat terasa panas maupun gerah. Sehingga ini dapat memancing seorang pria agar terpesona dengan penampilan rok mini yang minimalis dan mengumbar aurat.
Namun dibalik fungsinya tersebut, perlu dikaji apakah rok mini ini memang benar-benar akan berpihak kepada para kaum hawa? Terus apakah tujuan dibuat sebuah rok mini ini? Menurut analisa saya tujuan dibuatnya rok mini adalah hendak menurunkan harkat martabat seorang wanita secara tidak langsung. pembuat rok mini seperti kurang menganalisa secara teliti berapa banyal dampak positif dan negatif dari pembuatan rok mini ini. Tentu saja efek negatif yang lebih dominan sehingga penggunaan rok mini ini untuk membuat derajat kaum hawa dilecehkan dan tak bernilai. Persis seperti zaman jahiliyah yang menganggap kaum hawa seperti tak bernilai dan tak ada artinya. Yang ditakutkan adalah zaman seperti tersebut akan kembali terulang yang jelas hal tersebut dapat menggerus HAM, martabat, dan derajat seorang perempuan. Bukan tak mungkin zaman jahiliyah bisa terulang kembali.
Sebagai contoh di Jakarta beberapa waktu lalu sempat heboh tentang kaum laki-laki yang mengintip dalaman para wanita yang melewati jembatan penyeberangan. Dengan menggunakan rok mini, tentu saja memudahkan lelaki iseng tersebut untuk mengintip celana dalam wanita melalui bawah jembatan penyeberangan. Kasus tersebut membuat wanita yang melewati jembatan tersebut menjadi was-was, risih dan khawatir dengan hal tersebut. Apalagi
Mengapa tidak, dengan penggunaan rok mini pada seorang wanita dapat memancing pikiran nakal seorang laki-laki untuk berpikiran mesum terhadapnya. Apalagi jika penggunanya memiliki wajah cantik dan dibalut dengan busana tipis transparan sehingga lekukan body yang aduhainya mengundang syahwat kaum lelaki. Jangankan mengundang pikiran lelaki untuk berpikiran mesum, kadang juga dapat membangkitkan syahwat para lelaki yang memang secara alamiah susah menahan hawa nafsunya. Jika sudah begini tentu tindakan pelecehan berujung perkosaan bisa saja terjadi.
Untuk itu penggunaan rok mini ini di lingkungan umum perlu dihindari. Seumpama di dalam angkutan umum dan tempat-tempat yang rawan akan kejadian pelecehan dan kekerasan seksual. Sebagai salah satu tempat empuk untuk melakukan pelecehan, makanya tak berlebihan jika penggunaan rok mini ini harus dihindari. Apalagi jika keadaannya sepi, jelas itu adalah waktu yang pas untuk para lelaki iseng untuk menyalurkan syahwatnya kepada para wanita pengguna rok mini tersebut.
Kalau sudah begitu tentu saja yang paling dirugikan adalah kaum hawa. Baik itu secara materi maupun mental. Karena korban pelecehan dan kekerasan bakal terus mengingat kejadian tersebut. Trauma yang mendalam ini tak bisa dihilangkan, walaupun didampingi oleh psikolog terkenal sekalipun. Trauma itu akan terus mengakar di ingatan korban pelecehan dan kekerasan seksual tersebut.
Sudah jelaskan, karena rok mini seorang perempuan bisa saja menjadi bahan pelecahan dan kekerasan. Bahkan kadang seperti tak dihargai dan dipersamakan hak dan martabatnya. Oleh karena itu bagi kaum hawa untuk dipikir-pikir lagi tentang penggunaan rok mini ini dalam menunjang penampilan sehari-hari. Kesan cantik dan seksi tak hanya dipandang dengan gaya berbusana yang terbuka. Namun ada hal lain yang bisa dilakukan semisal mempercantik akhlak dan lebih bijak memilih penampilan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H