Setiap kata berbaris dalamtubuhku
Terangkai seperti hiasan bunga di taman
Setiap arti mengikuti di belakang
Seolah itik kecil yang tak mau lepas dari induknya
Membentuk sebuah formasi bait dan halaman yang terpaku, terdiam..
Setiap bau tubuh, mengalir dari tangan-tangan yang menyentuhku
Membuka sebagian tubuhku dan mengamatinya..
Itu sebuah moment yang selalu kurindukan, itu yang selalu kuinginkan
Kurindu hal intim semacam itu..
Tapi kini aku terdiam, tergeletak diantara ribuan benda seperti ku
Terbuang dan tak berharga di mata mereka..
Setiap tirai-tirai yang membalut tubuhku perlahan terlepas
bahkan separuh kaki halamanku cacat terbakar..
Aku menangis, aku lusuh..
Aku berdebu, aku lusuh..
Aku rindu suasana dahulu
Aku rindu saat-saat itu, saat intim itu
Aku rindu..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H