Mohon tunggu...
galih prasetyo
galih prasetyo Mohon Tunggu... -

work hard and nothing to loss

Selanjutnya

Tutup

Nature

Kaitan Antara Cuaca Ektrem dan Perubahan Iklim

6 Juli 2011   13:44 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:53 291
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Perubahan iklim secara ternyata terkait dengan cuaca ekstrim yang menimbulkan kerusakan di seluruh penjuru dunia dalam sepuluh tahun terakhir. Para ahli meyakini hubungan yang serius antara keduanya setelah lebih dari 20 tahun berkutat pada akibat efek gas rumah kaca atas terjadinya badai besar, banjir dan kekeringan yang menjadi sorotan global.


Kontroversi peralihan (U-turn) iklim itu merupakan kepergian yang radikal dari titik awal sebelumnya dan dibuat oleh sebuah aliansi baru internasional dari para peneliti iklim dari seluruh dunia. Pertalian dari hubungan peristiwa iklim yang berhubungan telah dibentuk untuk menyelidiki kejadian cuaca yang tak terduga.

Koalisi itu sedang dalam proses pembentukan sebuah laporan akan isu itu akan dilansir pada pertemuan "Denver's World Climate Research Programme”. Gerakan tersebut tampaknya akan kontroversial, para ilmuwan menolak hubungan satu kejadian cuaca yang tak terduga dengan perubahan iklim, tak hanya karena para ilmuwan dari "pertalian iklim" itu sepertinya tertohok oleh para kaum skeptik yang mempertanyakan kaitan antara emisi karbondioksida industrial dan peningkatan suhu global.

Meski begitu, mereka kini percaya bahwa tak lagi relevan menyebut cuaca ekstrem yang hanya "konsisten" dengan perubahan iklim. Bahkan,koalisi itu menginginkan untuk menganalisa kejadian guna melihat apakah hal itu memungkinkan bahwa peningkatan suhu global pada abad ini ternyata berkontribusi atau menjadi penyebabnya.

Jumlah ilmuwan yang meningkat kini mempersiapkan untuk mengadopsi pendirian yang lebih agresif dalam persoalan itu, dan hal itu telah dilaporkan.

Peter Stott, pimpinan para ilmuwan Iklim dari Met Office Hadley Centre dari Exeter seperti dikutip dari The Independent mengatakan bahwa "kami saat ini bergerak dari balik titik yang mengatakan bahwa kami tak dapat katakan apapun mengenai pertalian kejadian cuaca ekstrem dengan perubahan iklim".

"Hal itu sangat jelas dalam sebuah perubahan iklim kini yang bermakna ada kelembaban lebih di dalam atmosfer dan berpontensi menciptakan badai yang lebih kuat dan hujan yang lebih lebat secara jelas ada di sana," katanya.


Berdsarkan keterangan Dr Stott, penelitian sedang dalam proses menuju pengesahan dari European heatwave in 2003. Ketika 35 ribu orang lebih meninggal karena gelombang panas yang penyebabnya berhubungan - dan banjir di Inggris pada tahun 2000 yang diikuti musim gugur terbasah di Inggris sejak catatan yang dimulai pada tahun 1766.

Hal itu juga akan terlihat pada bulan April ini yang terasa hangat di Inggris. Banyak orang percaya bahwa pemanasan global disalahkan untuk datangnya tornado yang tak diduga yang terjadi pada wilayah tenggara AS pada bulan Mei.

Sebuah laporan, yang diperoleh dari perusahaan asuransi munich Re, mengakui bahwa di tahun 2010 merupakan tahun yang terburuk sepanjang catatan bencana alam, dengan sembilan hingga sepuluh dari iklim yang terkait dengan cuaca ekstrim, seperti gelombang panas di rusia dan banjir di Australia dan Pakistan.(dikutip dari berbagai sumber)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun