Kepadatan penduduk yang menghuni Jakarta dan sarana tempat sampah yang kurang mencukupi mengakibatkan banyak warga yang membuang sampah terutama di bantaran kali akibatnya selokan menjadi tersumbat, hai inilah yang menjadi faktor utama terjadinya banjir di wilayah Ibu Kota Jakarta.
Sistem drainase belum berjalan efektif karena begitu banyak sampah. Semua sarana drainase sebenarnya bisa berfungsi tapi ulah manusia membuang sampah ke sungai sehingga sarana tidak bisa berfungsi maksimal.
Pada musim penghujan Hal tersebut biasanya mengakibatkan terjaddinya banjir, agar banjir tidak melebar kemana-mana, air Kali Ciledug telah dipompa kemudian salurkan ke Banjir Kanal Barat.
Pihak pemerintah telah menyediakan posko kesehatan dan penampungan korban banjir di sejumlah kelurahan daerah yang masuk kategori banjir. Posko yang paling besar yaitu eks Bioskop Nusantara, Kantor Kompleks Dinas Pekerjaan Umum dan belakang Harian Suara Pembaharua, tapi ini juga perlu adanya respon yang baik dari warga untuk menjaganya.
Mencegah lebih baik daripada memperbaiki, itu dalah kalimat yang tidak asing bagi kita. Sebelum terjadinya banjir marilah cegah dengan membung sampah pada tempat yang telah disediakan. Secara tidak langsung dengan membung sampah pada tempatnya, kita juga berperan aktif dalam mendukung upaya pemerintah dalah menuntaskan masalah banjir di Ibu Kota. (dikutip dari berbagai sumber)
