Dalam pandangan konstruksivisme, penanganan kasus pembajakan kapal MV Sinar Kudus di bawah kepemimpinan Presiden SBY menunjukkan bagaimana identitas, norma, dan nilai-nilai yang dipegang oleh Indonesia dapat mmembentuk kebijakan luar negerinya. Pendekatan diplomatic yang diambil oleh pemerintah mencerminkan komitmen Indonesia untuk menyelesaikan konflik secara damai, sekaligus menunjukkan identitasnya sebagai negara yang menjunjung tinggi hak asasi manusia dan norma-norma internasional. Keberhasilan dalam menangani kasus ini tidak hanya memperkuat posisi Indonesia di kancah internasional, tetapui juga menjadi refleksi dari suatu negara yang bertanggung jawab dan berorientasi pada perdamaian.
Studi kasus ini menjadi bukti bahwa politik luar negeri Indonesia di era SBY tidak hanya didasarkan pada kepentingan material, tetapi juga nilai-nilai yang lebih dalam yang mencerminkan karakter dan identitas bangsa. Dalam menghadapi tantangan global, penting bagi Indonesia untuk terus berpegang pada nilai-nilai tersebut, dengan terus beradaptasi dnegan dinamika yang selalu berubah dalam hubungan internasional.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H