Pembahasan tentang tata bahasa, film, lukisan, tanaman bonsai, bahkan ritual minum teh adalah sesuatu yang mereka nikmati serupa menikmati keputus-asaan, kegelisahan, menunggu bahagia. Pergerakan-pergerakan alami dan pemikiran yang mendalam adalah masalah waktu menuju keabadian yang agung. "Sebab Seni adalah kehidupan, tapi pada irama yang berbeda." Mereka dipertemukan dengan tali-tali batin yang saling berpagut. Dua orang dewasa yang berdebar jantungnya saat bertemu membuat obrolan-obrolan yang lucu dan kikuk. Betapa perasaan tak bisa diungkap meski kita menyangkalnya berkali-kali. Sedang perempuan yang menjadi janda belasan tahun itu telah lupa bagaimana menjadi terpesona dan tersipu. Begitukah hidup berjalan?
Pada akhirnya, kelemahan dalam sebuah bacaan adalah ketika takdir tidak sesuai dengan apa yang pembaca inginkan. Kematian Renee, setidaknya membawa kebahagiaan di sisa-sisa ingatannya di dunia. Wajah-wajah terkasih melintas di sisa penglihatannya : Paloma, Tuan Ozu dan Manuela. Bunga-bunga kamelia bermekaran, musik klasik gubahan Satie mengalun, menjadi ilustrasi pergerakan indah di kehidupan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI