Jika pagi menjemput, bergegaslah
berangkat memungut waktu demi waktu di kubangan
bukan mimpi yang kau sebut jingga merona,
warnamu pucat
Matahari belum sembuh benar
masih sembunyi dibalik mendung
cobalah rangkai senyum di aksara-aksaramu
tak perlu kau muncratkan layak pendemo,
teriak dan berjejal mencari celah
lari terobos biar tak  hilang,
di pusaran doa-doa,
pun digumpalan anganmu
kau...
warnamu tak sendu
mari bercumbu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!