Tidak hanya berhenti pada pelatihan, mahasiswa Untag Surabaya juga berkomitmen untuk memberikan pendampingan berkelanjutan kepada warga desa. Mereka akan membantu memasarkan produk dan menjalin kerja sama dengan berbagai pihak untuk memperluas jangkauan pemasaran paving blok ramah lingkungan ini.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program pengabdian masyarakat yang rutin dilakukan oleh Untag Surabaya sebagai bentuk implementasi dari Tri Dharma Perguruan Tinggi. Dengan adanya program seperti ini, mahasiswa tidak hanya belajar mengaplikasikan ilmu yang mereka dapat di bangku kuliah, tetapi juga memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat dan lingkungan.
Harapan untuk Masa Depan
Dengan inovasi ini, diharapkan Desa Kembangbelor dapat menjadi contoh bagi desa-desa lain dalam pengelolaan sampah plastik. Mahasiswa Untag Surabaya percaya bahwa kolaborasi antara akademisi dan masyarakat mampu menciptakan solusi berkelanjutan untuk permasalahan lingkungan yang dihadapi bersama.
Pengabdian masyarakat ini menjadi bukti nyata bahwa perubahan besar dapat dimulai dari langkah kecil. Dengan semangat gotong royong, Desa Kembangbelor kini tidak hanya dikenal sebagai desa yang asri, tetapi juga sebagai pelopor dalam pengolahan sampah plastik menjadi paving ramah lingkungan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI