Mohon tunggu...
Galih Dwi Wantoko
Galih Dwi Wantoko Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa 23107030105 UIN Sunan Kalijaga

Saya adalah seorang mahasiswa semester 2

Selanjutnya

Tutup

Diary

Mengisi Liburan dengan Bergaul Bersama Bapak- Bapak di Kegiatan Ronda Malam

18 April 2024   20:52 Diperbarui: 18 April 2024   20:55 430
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jogjakarta belakangan ini sedang kerap terjadi kriminalitas dan kejahatan. Mulai dari permasalahan Klitih yang kondang, obat obatan dan narkoba, hingga perang sarung sewaktu Ramadan kemarin hehehe. Kebanyakan yang terlibat dengan kasus kriminal di Yogyakarta adalah pemuda, dapat dikategorikan sebagai Generasi- Z. Kepuasan akan eksistensi diri yang perlu dicukupi juga ditambah dengan tempat bergaul yang salah, mendorong para pemuda melakukan aksi aksi yang dapat membahayakan dirinya bahkan orang lain. Padahal banyak kegiatan lain yang bersifat positif, salah satunya kegiatan Ronda.

Kegiata Ronda malam merupakan kegiatan rutin sehari hari yang dilakukan oleh masyarakat di Jogja atau bahkan seluruh Indonesia.Kegiatan ini berlangsung di Cakruk (Pos Keamanan/ Pos Kamling). Sedikit sejarah, kegiatan ronda di Jawa telah dilaksanakan semenjak masa kerajaan dan mengalami perubahan dari masa ke masa.

Pada masa kolonialisme, pos ronda berfungsi sebagai pertahanan militer milik keraton jawa. Kemudian di masa Kolonial, pos ronda dijadikan pos penjagaan pada proyek proyek kerja paksa terhadap serta sebagai batas batas administratif wilayah yang kala itu terpecah pecah akibat datangnya negara kolonial Eropa ke Indonesia. 

Selanjutnya di masa penjajahan Jepang, selama pos ronda hannya dijadikan pos keamanan dengan pemuda pribumi yang menjaga keamananya, pemuda pribumi tersebut dinamakan "Keibodan". Selanjutnya di masa setelah kemerdekaan, pos ronda beralih fungsi dari yang awalnya sebagai garis batas menjadi simbol pemantauan yang terlampau ketat. 

Banyak pos dibangun secara tak menentu di wilayah yang dianggap rawan. Pos tersebut didirikan sebagai salah satu basis pertahanan militer. Di desa, para tentara ditugaskan untuk menumpas orang- orang berideologi komunis. Beranjak tahun 1980-an, pos ronda tidak lagi dirintis di daerah rawan konflik, seperti Papua, Aceh, dan Timor Timur. Pos ronda mulai didirikan di daerah perkotaan. Para tentara pun dipindah tugaskan dan diminta untuk mempertahankan ketertiban dan keamanan bersama polisi.

Kegiatan Ronda dilaksanakan oleh warga setiap malam dengan alasan menjaga keamanan dan kenyamanan warga kampung sendiri. Selain alasan keamanan, ronda juga menjadi sarana menongkrong, mengobrol dan berkomunikasi untuk warga. Sehingga keamanan dan silaturahmi antar warga menjadi lebih tejalin. 

Selain itu ronda juga menjadi kegiatan yang dapat menagani kedaruratan. Misalnya, bencana alam tak terduga dan warga yang sakit atau meninggal dunia. Jika ada kejadian yang bersifat darurat, warga yang sedang meronda akan gerak cepat dalam menanganinya.

foto pribadi (galih); karya mural @riskireas
foto pribadi (galih); karya mural @riskireas

Saya tinggal di sisi timur Kota Jogja, Warungboto. Di kampung saya, kegiatan ronda menjadi kebiasaan warga. Pada liburan lebaran yang lekas usai, saya lebih banyak menghabiskan waktu untuk bermain di kampung tempat saya tinggal. Kegiatan ronda berjalan secara spontan dan santai. 

Alur dari kegiatan diawali ketika Bapak- bapak memulai memukul kentongan di Cakruk (pos ronda) untuk tanda jika waktunya ronda. Setelah berkumpul, berbagi rute ambil jimpitan atau bahasa gaul- nya patroli hehehe. Jimpitan adalah tempat koin yang nantinya akan diambil warga saat patroli. Jimpitan terletak di rumah rumah warga bagian depan.

foto pribadi (galih)
foto pribadi (galih)

Biasanya warga memasang jimpitan berupa uang koin 500an atau 1.000an. Beberapa warga juga memasang uang kertas 1.000, 2.000, bahkan jika jackpot 5.000 atau 10.000. Jimpitan, bisa dikatakan sebagai retribusi tipis tipis dari warga yang mendukung jalanya kegiatan ronda. 

Di kampung saya, jimpitan yang diperoleh dari warga rata- rata setiap malam mendapat 50.000 per malam- nya. Jumlah uang yang didapat dari jimpitan tadi kemudian dimasukkan dalam kas RT. Kas yang didapat tersebut mampu digunakan untuk menciptakan acara atau kegiatan. Dan kebetulan di bulan Syawal tahun ini, rukun tetangga di rumah saya mengadakan kegiatan Syawalan ke tempat wisata. Sebagian dananya didapat dari jimpitan masyarakat tadi.

Lanjut di alur kegiatan, setelah patroli keliling kampung dilanjut dengan menghitung hasil jimpitan yang didapat. Kemudian kegiatan dilanjutkan dengan perbincangan dan ditemani jajanan ringan serta kopi panas. Tak lupa kartu remi dikasut dan diputarkan.

Lelucon dalam setiap perbincangan menghiasi jalanya kegiatan ini. Dimulai dengan topik topik yang sedang trending, padahal sumber yang didapat hanya dari akun youtube yang mencurigakan kebenaranya seperti channel gosip hehehehe. Lalu respon respon yang random terhadap topik yang diperbincangkan bersaut- sautan. Ada yang setuju dan tidak setuju sehingga menimbulkan perdebatan bercanda yang menjadi lelucon.

Untuk persoalan keamanan sejauh ini, kampung saya cukup terkondisi. Namun ada sedikit masalah ketika ada seseorang yang membuang sampah sembarangan di jalan desa saya. Kepala RT langsung bergerak memasang CCTV di lingkungan tempat buang sampah sembarangan. Serta pengawasan di daerah jalan desa jadi lebih dikondisikan selalu. Namun pembuang sampah sembarangan tersebut belum teramankan dan masih berkeliaran.

foto pribadi (galih)
foto pribadi (galih)

Setiap patroli rombongan ronda juga sekalian memastikan keamanan dengan menutup portal pada jalan desa yang bukan jalan utama. Portal ditutup mulai pukul 10 malam, dan dibuka kembali pukul 5 pagi sehabis subuh. Penutupan ini bertujuan untuk membatasi lalu lalang warga setempat ataupun warga luar. Apabila terjadi kejahatan, pelaku akan diserahkan ke pihak berwenang dan biasanya mendapat salam olah raga dahulu heheheh.

Ketika orang luar hendak bertamu di kawasan kampung diharap untuk melapor kepada Ketua RT. Waktu bertamu maksimal sampai jam 10 malam. Kebijakan waktu kunjungan sering dilanggar terutama oleh teman teman yang tinggal di kost. Banyak dari teman- teman kost yang melanggar dengan alasan belajar kelompok, padahal hanya begadang sehingga menimbulkan keramaian dan mengganggu warga lain yang akan istirahat. Sudah berulang kali diingatkan, akan tetapi selalu diulangi.

foto pribadi (galih)
foto pribadi (galih)

Kegiatan ronda kerap saya timbrungi ketika gabut. Untuk mencari bahan membuat artikel ini. Saya mencoba memulai obrolan dengan Bapak Kardi ketika ronda semalam. Beliau adalah salah satu warga yang dituakan dikampung saya. Membicarakan mengenai peramasalah yang dialami pemuda kampung saya, dimana teman- teman pemuda masih setengah- setengah dalam partisipasi kegiatan sosial di kampung. 

Teman- teman bersosial di kampung hanya ketika ada kegiatan kegiatan besar, dengan alasan sibuk dengan kegiatan masing- masing. Dan intinya beliau berpesan, untuk mengajak teman- teman pemuda untuk lebih aktif di kampung. "sesukses- sukses nya seseorang pasti memiliki tetangga dan disuatu kondisi akan saling membutuhkan.", ujar Pak Kardi

Beliau juga menambahkan pesan, "Dadi cah enom kudu pinter, yo pinter sekolahe yo pinter ngatur uripe. Kudu iso milih endi sing apik ndi sing elek", pesan yang disampaikan Pak Kardi. yang intinya beliau berpesan untuk berhati- hati dalam bergaul supaya tak terjerumus ke perilaku buruk. Karena kondisi krisis moralitas dan kenakalan yang terjadi pada generasi muda terutama di Yogyakarta dengan aura kota pelajarnya.

Sekian kegiatan selama libur lebaran panjang yang saya lakoni, terima kasisih.

Referensi

Sejarah pos ronda yang diperoleh dari karya artikel kak Habibah Auni di Website Goodnewsfromindonesia.com

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun