Mohon tunggu...
Galih Ayu Palupi
Galih Ayu Palupi Mohon Tunggu... Lainnya - Humas PTPN I Regional 4

Tertarik untuk menulis perihal isu perempuan dan studi komunikasi.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ketahui Rahasia yang Bikin Kamu Jadi Pemimpin Sukses dan Inspiratif

21 April 2024   06:57 Diperbarui: 21 April 2024   07:02 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by Nick Fewings on Unsplash

Kepemimpinan otokratis atau juga dikenal sebagai sebagai kepemimpinan otoriter, koersif, atau memerintah adalah seorang pemimpin yang membuat keputusan tanpa mengambil masukan dari siapa pun yang melapor kepada mereka --tanpa berkonsultasi dengan tim. 

Pemimpin otokratis memberikan strategi dan arahan dengan fokus mutlak. Dengan demikian, seorang pemimpin otokratis dapat membuat keputusan dengan cepat ketika suatu situasi menuntutnya. Gaya kepemimpinan ini efektif ketika organisasi atau bisnis perlu mengendalikan situasi tertentu, seperti dalam keadaan darurat yang memerlukan tindakan tegas dan cepat. 

  • Democratic Leadership

Kepemimpinan demokratis yang dikenal sebagai kepemimpinan partisipatif atau fasilitatif adalah kebalikan dari kepemimpinan otokratis. Pemimpin membuat keputusan dengan melibatkan pertimbangan masukan dari semua anggota tim.

Gaya kepemimpinan demokratis menyerupai bagaimana para pemimpin sering membuat keputusan dalam rapat dewan perusahaan. Misalnya, seorang pemimpin demokratis memberi opsi terkait keputusan dalam rapat, lalu mereka membuka diskusi tentang setiap opsi. Setelah diskusi, pemimpin mempertimbangkan pemikiran dan umpan balik dari tim, atau mereka dapat membuka keputusan ini atau melakukan pemungutan suara. Kepemimpinan demokratis efektif dalam mengembangkan keterlibatan tim, atau mendapatkan umpan balik di mana para pemangku kepentingan berdiskusi dan menghasilkan kesepakatan.

  • Coaching Leadership

Coaching leadership yang disebut juga sebagai conscious leadership merupakan gaya kepemimpinan yang berfokus pada kekuatan individu dari setiap anggota tim dan mengembangkan strategi yang akan memungkinkan tim untuk bekerja sama dengan lebih baik.

Gaya ini mirip dengan kepemimpinan demokratis tetapi menekankan keberhasilan masing-masing tim. Pemimpin ini mengidentifikasi dan memelihara bakat dan kekuatan setiap anggota tim untuk menyelesaikan pekerjaan. Pemimpin ini juga mendorong tim untuk mencari tantangan baru, belajar dari pengalaman, dan terus meningkatkan keterampilan dan pengetahuan. Kepemimpinan ini efektif untuk mendorong pengembangan keterampilan, pemecahan masalah, dan budaya perusahaan, atau ketika pemimpin perlu mentransfer pengetahuan atau melatih anggota timnya.

  • Transformational Leadership

Kepemimpinan transformasional merupakan bentuk kepemimpinan yang sangat menggembirakan di mana tim didukung dan didorong untuk melihat apa yang mereka mampu. Kepemimpinan transformasional memotivasi tim untuk mencapai potensi penuh mereka yang memungkinkan mereka untuk mendorong perubahan di perusahaan. 

Ketika memulai pekerjaan, tim mendapatkan daftar tujuan untuk dicapai dan tenggat waktu untuk mencapainya. Walaupun tujuannya dimulai dengan cukup sederhana tetapi ketika tim tumbuh dan memenuhi tujuan mereka, pemimpin ini memberi mereka lebih banyak tugas dan tantangan untuk ditaklukkan saat mereka tumbuh bersama perusahaan. Kepemimpinan ini efektif digunakan dalam organisasi yang berfokus pada pertumbuhan dan inovasi, atau ketika melalui perubahan dan pertumbuhan.

  • Servant  Leadership 

Servant  Leadership adalah gaya kepemimpinan yang memprioritaskan pemberdayaan, kesejahteraan, dan kebutuhan tim. Hal ini bertujuan untuk menumbuhkan lingkungan inklusif yang memungkinkan semua orang dalam organisasi untuk berkembang sebagai diri mereka yang otentik.

Seorang servant-leader menempatkan tim terlebih dahulu untuk menumbuhkan organisasi melalui komitmen dan keterlibatan mereka. Pemimpin ini berbagi kekuasaan, mengutamakan kebutuhan tim dan membantu tim berkembang dan tampil setinggi mungkin. Gaya ini efektif digunakan di tempat kerja yang menghargai kolaborasi, seperti non-profits organization, organisasi keagamaan, atau lingkungan penelitian.

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun