Teror terhadap nomor handphone tak hanya dirasakan oleh Tri sebagai pihak yang berangkutan, namun Tri mengungkapkan bahwa hampir seluruh keluarganya mengalami teror tersebut. Tri juga sempat memposting identitas pribadinya pada aplikasi tersebut, dengan mudahnya pihak pinjaman online menyebarluaskan identitas pribadi milik Tri ke media sosial dan mengakibatkan nama baik Tri tercemar.Â
Tri sempat kebingungan dalam menyelesaikan permasalahan yang dia hadapi, dia mencari bantuan kepada orang-orang dan menemui beberapa pihak yang dirasa mampu untuk membantu mengatasi permasalhannya, dia juga membagikan pengalmannya di media sosial lain yang dia miliki sebagai upaya mencari informasi dan pandangan untuk memnyelesaikan masalah yang ia hadapi.
Seiring dengan masalah yang sedang dihadapi oleh Tri, Tri juga tidak hanya diam, ia melakukan perjalanan pemulihan pribadi, Tri bergabung dengan kelompok advokasi dan organisasi non-profit yang fokus pada perlindungan konsumen. Menurutnya ini adalah salah satu langkah penting dalam menghadapi dampak teror pinjaman online.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H