Mohon tunggu...
Galih AndreanPratama
Galih AndreanPratama Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Sekedar mahasiswa.😉

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pemilu 2024: Peran Media Sosial dalam Kampanye Politik

13 Januari 2024   23:00 Diperbarui: 13 Januari 2024   23:14 728
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Abstrak

Pemilu 2024: Peran Media Sosial Dalam Kampanye Politik , Bagaimana peran media sosial mempengaruhi strategi kampanye politik dan interaksi politik di masyarakat, bagaimana media sosial menjadi bagian dari strategi kampanye, berinteraksi dengan pemilih yang terjadi dalam pemilu 2024. Tujuan penelitian: untuk mengetahui sejauh mana media sosial mempengaruhi jangkauan, partisipasi, dan mobilitas kandidat dalam memanfaatkan media sosial dalam berkampanyemetode penelitian kualitatif. Ketajaman penelitian kualitatif sangat mempengaruhi kekuatan kata dan kalimat yang digunakan pesan, ide, dan gagasan akan sampai kepada seluruh lapisan masyarakat, khususnya dikalangan para pelajar sebagai pemilih pemula tentang pengetahuan pemilu. Pada bagian ini merupakan gambaran pemanfaatan media sosial sebagai sarana untuk mengakses pengetahuan tentang pemilu. informasi yang disampaikan dalam media sosial memiliki rentang waktu yang panjang, media sosial tidak memiliki pengaruh yang signifikan dalam kampanye yang sifat mobilisasi media sosial sebagai sarana kampanye politik dapat memiliki potensi yang signifikan. Media sosial memiliki kemampuan untuk menyampaikan pesan kampanye kepada khalayak luas secara langsung, sehingga dapat berinteraksi dengan pemilih. Sebab dengan media pesan sosial kampanye dapat menjadi lebih interaktif, yang memungkinkan pemilih untuk bertanya, berinteraksi, dan mendapatkan informasi lebih lanjut dari para kandidat.

Latar Belakang

Di era modern seperti saat ini, teknologi informasi dan komunikasi terus mengalami perkembangan sehingga mengubah terjadinya komunikasi politik dan kampanye politik. Salah satu perkembangan yang dapat dirasakan yaitu dalam hal komunikasi politik adalah kemunculan media sosial. Media sosial telah menjadi platform yang memainkan peran penting dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat, termasuk dalam konteks kampanye politik. (Fahruji & Fahrudin, 2023). Dalam beberapa tahun tahun terakhir penggunaan media sosial dalam kampanye telah perkembangan yang pesat. Penggunaan media sosial sebagai sarana kampanye politik dapat memiliki potensi yang signifikan.

Media sosial memiliki kemampuan untuk menyampaikan pesan kampanye kepada khalayak luas secara langsung, sehingga dapat berinteraksi dengan pemilih. Dilasir dalam We Are Social, peningkatan besar penggunaan internet di Indonesia membuka peluang baru untuk berinteraksi dan berkomunikasi. Dibandingkan dengan media konvensial, media sosial lebih berpotensi sebagai alat kampanye politik menjadi semakin penting, terutama dengan dekatnya Pemilu 2024, untuk menghubungkan kandidat dan partai politik dengan pemilih potensial. Sebab dengan media sosial penyampaian pesan kampanye dapat menjadi lebih interaktif, yang memungkinkan pemilih untuk bertanya, berinteraksi, dan mendapatkan informasi lebih lanjut dari para kandidat.

Banyak dari politisi, masyarakat, dan wartawan yang memanfaatkan media sosial untuk mendukung kepentingan dan tujuan politik mereka, baik itu yang terlibat langsung dengan pemangku kepentingan seperti dalam menyebarkan informasi dan gagasan, serta melakukan kampanye. Menguasai komunikasi publik adalah salah satu kunci untuk memenangkan kompetisi di dunia politik, dan saat ini salah satu chanel yang efektif adalah media sosial  (Ardha, 2014). Media sosial dapat memberikan keuntungan yang besar terhadap partai politik terlebih bagi partai politik, kandidat-kandidat politik tersebut dapat mengunggah aktivitas mereka di media sosial sehingga masyarakat dapat semakin mudah untuk mengenal dan mengetahui kinerja kandidat politik meskipun tidak secara langsung (Kuada, Tamowangkay, & Tulung, 2023).

Rumusan masalah: Bagaimana peran media sosial memengaruhi strategi kampanye politik dan interaksi politik di masyarakat, bagaimana media sosial menjadi bagian dari strategi kampanye dari kandidat dan kemudian berinteraksi dengan pemilih yang terjadi dalam pemilu 2024.

Tujuan penelitian: untuk mengetahui sejauh mana media sosial mempengaruhi jangkauan, partisipasi, dan mobilitas kandidat dalam memanfaatkan media sosial dalam berkampanye serta mengalasis bagaimana media mempengaruhi persepsi dan sikap politik pemilih.

Tinjauan Pustaka

Dalam tinjauan pustaka ini, penulis telah mengemukakan beberapa kajian pustaka yang berhubungan dengan pennelitian ini. Tinjauan pustaka memiliki tujuan untuk memberika gambaran tentang penelitian terdahulu yang serupa, atau mirip dengan penelitian yang dilakukan penulis.

Penelitian terdahulu dilakukan oleh Muzahid (2021) dengan judul "PERAN MEDIA SOSIAL DALAM KOMUNIKASI POLITIK" pada penelitian ini terdapat temuan dan kesimpulan dari penelitian ini yaitu Penggunaan media sosial saat ini tidak terbatas pada percakapan sehari-hari, tetapi telah diperluas ke komunikasi politik. Sifat interaktif dan fleksibel dari media sosial telah membuatnya sekarang banyak digunakan oleh baik anggota masyarakat, politisi, dan partai politik dalam komunikasi politik. Media sosial kini telah menjadi sarana utama untuk kampanye dan komunikasi politik.

Pada penelitian tersebut berpendapat bahwa media sosial berperan mendukung dalam mediasi komunikasi politik yang terjadi antara partai politik, politisi, dan masyarakat. Media konvensional dan media sosial menjanjikan jalan alternatif untuk terjadinya komunikasi politik yang lebih interaktif ( Hayat, Jayadiningrat, Wibisono, & Iyansyah, 2021).

Dalam penelitian terdahulu tersebut adapun kerangka teori yang digunakan yaitu komunikasi politik. Menurut Maswadi Rauf, berpendapat bahwa komunikasi politik merupakan kajian ilmu politik karena pesan-pesan yang disampaikan dalam proses komunikasi bercirikan politik, yaitu berkaitan dengan kekuasaan politik negara, pemerintah, dan aktivitas komunikasi dalam kedudukan sebagai pelaku kegiatan politik. Dalam komunikasi politik terdapat dua demensi yaitu kegiatan politik, yaitu penyampaian pesan-pesan yang bercirikan politik oleh para aktor-aktor politik kepada pihak lain seperti pihak pemilih. Kemudian dimensi yang kedua, yaitu kegiatan ilmiah. Merupakan kegiatan politik dalam system politik.

Komunikasi terus menerus mengalami evolusi dari zaman ke zaman. Begitu juga komunikasi yang terjadi dalam dunia politik. Sekarang ini manusia cenderung berkomunikasi secara online dengan menggunakan platform media sosial, bahkan dalam berkampanye. Namun sayangnya meskipun media sosial yang bertujuan untuk memberi manfaat untuk masyarakat, tapi media sosial juga kerap memberikan kerugian terhadap masyarakat.

 

Metode

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, metode kualitatif lebih menekankan pada pengamatan fenomena dan lebih meneliti ke subtansi makna dari fenomena tersebut. Analisis dan ketajaman penelitian kualitatif sangat terpengaruh pada kekuatan kata dan kalimat yang digunakan (Wibisono, 2019). Teknik penelitian kualitatif dengan menekankan keajekan isi komunikasi, makna isi komunikasi, pembacaan simbolsimbol dan pemaknaan isi interaksi simbolis yang terjadi dalam komunikasi.

 

Hasil dan Pembahasan

Saat ini media dan poitik menjadi dua hal yang sulit untuk dipisahkan. Teknologi yang terus menerus mengalami perkembangan membawa perubahan yang cukup besar, seperti munculnya beragam media sosial, sehingga masyarakat dan kandidat politik dapat memanfaatkan untuk kepentinganya, termasuk untuk berkampanye. Lebih efektif, jangkauan yang luas, serta biaya yang murah menjadi faktor utama media sosial menjadi sarana untuk berkampanye. Media sosial menjadi penting karena media sosial mampu mendongkrak perhatian pemilih dan membentuk opini dalam waktu yang singkat.

Media sosial memungkinkan para kandidat untuk melakukan komunikasi menjadi lebih dinamis, tidak hanya sekedar dialog. Karena informasi yang disampaikan dalam media sosial memiliki rentang waktu yang panjang, media sosia tidak memiliki pengaruh yang begitu signifikan dalam kampanye yang sifatnya mobilisasi. Sifat kampanye melalui media sosial cukup berbeda dengan media kovensional, dimana setiap suara di media sosial meliki arti dan memiliki pembuktiannya sendiri.

Politik di media sosial seharusnya menjadi politik yang sejati, yaitu politik yang benar berisikan ide dan aksi nyata untuk kebaikan bersama. Satu hal yang menarik yang dimiliki media masa yaitu rata-rata penggunanya merupakan pengguna dengan usia muda dan remaja. Hal tersebut jelas akan membuat pesan, ide, dan gagasan akan sampai kepada seluruh lini lapisan masyarakat, khususnya dikalangan para pelajar sebagai pemilih pemula tentang pengetahuan pemilu. Pada bagian ini merupakan gambaran pemanfaatan media sosial sebagai sarana untuk mengakses pengetahuan tentang pemilu (Ratnamulyani & Maksudi, 2018). Hal yang belum tentu dimiliki oleh media konvensiaonal saat ini. Media sosial merupakan sarana yang mampu untuk menyatukan masyarakat dalam jumlah yang besar atau kampanye tanpa harus adanya organisasi yang formal

Setiap penerapan teknologi baru dan metode komunikasi memiliki aturan-aturan dan norma-norma tersendiri. Di sini, pemahaman tentang cara penggunaan dan pemanfaatan setiap platform diperlukan dalam mengintegrasikan social media ke dalam strategi kampanye secara menyeluruh. Media sosial telah menjadi bagian dari setiap kegiatan masyarakat termasuk dalam politik yang dapat digunakan dalam berkomunikasi, berkampanye, melakukan promosi, serta membangun citra dari suatu partai, yang kemudian akan terlihat efeknya saat dilaksanakannya pemilu.

 

Simpulan dan Saran

  • Kesimpulan

Media sosial telah menjadi platform yang memainkan peran penting dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat, termasuk dalam konteks kampanye politik. Penggunaan media sosial sebagai sarana kampanye politik dapat memiliki potensi yang signifikan. Media sosial memiliki kemampuan untuk menyampaikan pesan kampanye kepada khalayak luas secara langsung, sehingga dapat berinteraksi dengan pemilih. Sebab dengan media sosial pesan kampanye dapat menjadi lebih interaktif, yang memungkinkan pemilih untuk bertanya, berinteraksi, dan mendapatkan informasi lebih lanjut dari para kandidat.

Menguasai komunikasi publik adalah salah satu kunci untuk memenangkan persaingan di dunia politik, dan saat ini salah satu saluran yang efektif adalah media sosial (Ardha, 2014). Media sosial dapat memberikan keuntungan yang besar terhadap partai politik terutama bagi partai politik, kandidat-kandidat politik tersebut dapat mengunggah aktivitas mereka di media sosial sehingga masyarakat dapat semakin mudah untuk mengenal dan mengetahui kinerja kandidat politik meskipun tidak secara langsung (Kuada, Tamowangkay, & Tulung , 2023). Dalam ulasan pustaka ini, penulis telah mengemukakan kajian beberapa pustaka yang berhubungan dengan penulis ini. Tinjauan pustaka memiliki tujuan untuk memberika gambaran tentang penelitian terdahulu yang serupa, atau mirip dengan penelitian yang dilakukan penulis. Sifat interaktif dan fleksibel dari media sosial telah membuatnya kini banyak digunakan baik anggota masyarakat, politisi, dan partai politik dalam komunikasi politik.

Dok hrzone.com
Dok hrzone.com

Media sosial kini telah menjadi sarana utama untuk kampanye dan komunikasi politik. Pada penelitian tersebut berpendapat bahwa media sosial berperan mendukung dalam mediasi komunikasi politik yang terjadi antara partai politik, politisi, dan masyarakat. Media konvensional dan media sosial menjanjikan jalan alternatif untuk mewujudkan komunikasi politik yang lebih interaktif ( Hayat, Jayadiningrat, Wibisono, & Iyansyah, 2021). Dalam penelitian terdahulu tersebut adapun kerangka teori yang digunakan yaitu komunikasi politik. Komunikasi terus menerus mengalami evolusi dari zaman ke zaman. Begitu juga komunikasi yang terjadi dalam dunia politik. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, metode kualitatif lebih menekankan pada observasi fenomena dan lebih meneliti subtansi makna dari fenomena tersebut. Analisis dan ketajaman penelitian kualitatif sangat mempengaruhi kekuatan kata dan kalimat yang digunakan (Wibisono, 2019). Saat ini media dan poitik menjadi dua hal yang sulit untuk dihilangkan.

Media sosial menjadi penting karena media sosial mampu mendongkrak perhatian pemilih dan membentuk opini dalam waktu yang singkat. Media sosial memungkinkan para kandidat untuk melakukan komunikasi menjadi lebih dinamis, tidak hanya sekedar dialog. Karena informasi yang disampaikan dalam media sosial memiliki rentang waktu yang panjang, media sosia tidak memiliki pengaruh yang begitu signifikan dalam kampanye yang sifatnya mobilisasi. Politik di media sosial seharusnya menjadi politik yang sejati, yaitu politik yang benar-benar berisi ide dan aksi nyata untuk kebaikan bersama. Media sosial merupakan sarana yang mampu menyatukan masyarakat dalam jumlah besar atau kampanye tanpa harus adanya organisasi yang formal.

Setiap penerapan teknologi baru dan metode komunikasi memiliki aturan-aturan dan norma-norma tersendiri. Media sosial telah menjadi bagian dari setiap kegiatan masyarakat termasuk dalam politik yang dapat digunakan dalam berkomunikasi, berkampanye, melakukan promosi, serta membangun citra dari suatu partai, yang kemudian akan terlihat efeknya pada saat dilaksanakannya pemilu.

  • Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, terdapat beberapa saran yang dapat dilakukan untuk memaksimalkan peran media sosial sebagai sarana berkampanye politik yaitu sebagai berikut:

  • Optimalkan Penggunaan Media Sosial
  • Para politisi dan partai politik perlu memanfaatkan media sosial secara bijak dan optimal dalam kampanye pemilu. Hal ini didukung oleh temuan bahwa media sosial, terutama WhatsApp, memiliki penetrasi yang tinggi di masyarakat Indonesia.
  • Sesuaikan Konten Pesan Politik
  • Konten pesan politik yang disebarkan melalui media sosial sebaiknya disesuaikan dengan ciri khas pemilih pemula, seperti sederhana, praktis, menarik, dan mudah dipahami oleh para pemilih.
  • Jalankan Kampanye yang Sehat dan Berkualitas
  • Para kandidat pemilu perlu menyelenggarakan kampanye yang sehat dan berkualitas, bukan kampanye yang merusak tatanan keharmonisan bangsa. Hal ini penting untuk membangun demokrasi baik

Daftar Pustaka 

Hayat, M. A., Jayadiningrat, S., Wibisono, G., & Iyansyah, M. I. (2021). PERAN MEDIA SOSIAL DALAM KOMUNIKASI POLITIK. Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, 104-114.

Ardha, B. (2014). SOCIAL MEDIA SEBAGAI MEDIA KAMPANYE PARTAI POLITIK 2014 DI INDONESIA. Jurnal Visi Komunikasi Vol 13, 105-120.

Fahruji, D., & Fahrudin, A. (2023). Pemanfaatan Media Sosial dalam Kampanye Politik Menjelang Pemilu 2024: Studi Kasus tentang Akun Media Sosial Partai Politik dan Politisi. JIKA(JurnalIlmuKomunikasiAndalan), 118-132.

Kuada, C. M., Tamowangkay, V., & Tulung, T. (2023). Peran Media Sosial Sebagai Sarana Marketing Politik Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Provinsi Sulawesi Utara. Jurnal Sam Ratulangi Politics Review (SRPolRev) , 1-6.

Ratnamulyani, I. A., & Maksudi, B. I. (2018). PERAN MEDIA SOSIAL DALAM PENINGKATAN PARTISIPASI PEMILIH PEMULA DIKALANGAN PELAJAR DI KABUPATEN BOGOR. Jurnal Ilmu-ilmu Sosial dan Humaniora, 154-161.

Wibisono, A. (2019, Maret 06). Memahami Metode Penelitian Kualitatif. Retrieved Januari 13, 2024, from Kementrian Keuangan Republik Indonesia: https://www.djkn.kemenkeu.go.id/artikel/baca/12773/Memahami-Metode-Penelitian-Kualitatif.html

 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun