Mohon tunggu...
Galih AndreanPratama
Galih AndreanPratama Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Sekedar mahasiswa.😉

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pemilu 2024: Peran Media Sosial dalam Kampanye Politik

13 Januari 2024   23:00 Diperbarui: 13 Januari 2024   23:14 727
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://id.pinterest.com/Syncsoci

Pada penelitian tersebut berpendapat bahwa media sosial berperan mendukung dalam mediasi komunikasi politik yang terjadi antara partai politik, politisi, dan masyarakat. Media konvensional dan media sosial menjanjikan jalan alternatif untuk terjadinya komunikasi politik yang lebih interaktif ( Hayat, Jayadiningrat, Wibisono, & Iyansyah, 2021).

Dalam penelitian terdahulu tersebut adapun kerangka teori yang digunakan yaitu komunikasi politik. Menurut Maswadi Rauf, berpendapat bahwa komunikasi politik merupakan kajian ilmu politik karena pesan-pesan yang disampaikan dalam proses komunikasi bercirikan politik, yaitu berkaitan dengan kekuasaan politik negara, pemerintah, dan aktivitas komunikasi dalam kedudukan sebagai pelaku kegiatan politik. Dalam komunikasi politik terdapat dua demensi yaitu kegiatan politik, yaitu penyampaian pesan-pesan yang bercirikan politik oleh para aktor-aktor politik kepada pihak lain seperti pihak pemilih. Kemudian dimensi yang kedua, yaitu kegiatan ilmiah. Merupakan kegiatan politik dalam system politik.

Komunikasi terus menerus mengalami evolusi dari zaman ke zaman. Begitu juga komunikasi yang terjadi dalam dunia politik. Sekarang ini manusia cenderung berkomunikasi secara online dengan menggunakan platform media sosial, bahkan dalam berkampanye. Namun sayangnya meskipun media sosial yang bertujuan untuk memberi manfaat untuk masyarakat, tapi media sosial juga kerap memberikan kerugian terhadap masyarakat.

 

https://id.pinterest.com/Syncsoci
https://id.pinterest.com/Syncsoci

Metode

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, metode kualitatif lebih menekankan pada pengamatan fenomena dan lebih meneliti ke subtansi makna dari fenomena tersebut. Analisis dan ketajaman penelitian kualitatif sangat terpengaruh pada kekuatan kata dan kalimat yang digunakan (Wibisono, 2019). Teknik penelitian kualitatif dengan menekankan keajekan isi komunikasi, makna isi komunikasi, pembacaan simbolsimbol dan pemaknaan isi interaksi simbolis yang terjadi dalam komunikasi.

 

Hasil dan Pembahasan

Saat ini media dan poitik menjadi dua hal yang sulit untuk dipisahkan. Teknologi yang terus menerus mengalami perkembangan membawa perubahan yang cukup besar, seperti munculnya beragam media sosial, sehingga masyarakat dan kandidat politik dapat memanfaatkan untuk kepentinganya, termasuk untuk berkampanye. Lebih efektif, jangkauan yang luas, serta biaya yang murah menjadi faktor utama media sosial menjadi sarana untuk berkampanye. Media sosial menjadi penting karena media sosial mampu mendongkrak perhatian pemilih dan membentuk opini dalam waktu yang singkat.

Media sosial memungkinkan para kandidat untuk melakukan komunikasi menjadi lebih dinamis, tidak hanya sekedar dialog. Karena informasi yang disampaikan dalam media sosial memiliki rentang waktu yang panjang, media sosia tidak memiliki pengaruh yang begitu signifikan dalam kampanye yang sifatnya mobilisasi. Sifat kampanye melalui media sosial cukup berbeda dengan media kovensional, dimana setiap suara di media sosial meliki arti dan memiliki pembuktiannya sendiri.

Politik di media sosial seharusnya menjadi politik yang sejati, yaitu politik yang benar berisikan ide dan aksi nyata untuk kebaikan bersama. Satu hal yang menarik yang dimiliki media masa yaitu rata-rata penggunanya merupakan pengguna dengan usia muda dan remaja. Hal tersebut jelas akan membuat pesan, ide, dan gagasan akan sampai kepada seluruh lini lapisan masyarakat, khususnya dikalangan para pelajar sebagai pemilih pemula tentang pengetahuan pemilu. Pada bagian ini merupakan gambaran pemanfaatan media sosial sebagai sarana untuk mengakses pengetahuan tentang pemilu (Ratnamulyani & Maksudi, 2018). Hal yang belum tentu dimiliki oleh media konvensiaonal saat ini. Media sosial merupakan sarana yang mampu untuk menyatukan masyarakat dalam jumlah yang besar atau kampanye tanpa harus adanya organisasi yang formal

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun