Mohon tunggu...
Galaxi2014 Okepunya
Galaxi2014 Okepunya Mohon Tunggu... -

Galindra Cakra Setiaji , Anak Gunung yang datang ke Ibukota karena ingin melihat Indonesia Lebih Baik Lagi.\r\n\r\nFollow me @Galaxi2014

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Fakta-logika tentang Tragedi 98 dan Kewarganegaraan Ganda

25 Mei 2014   17:50 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:07 3273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mari kita bicara dengan fakta, mari kita bicara dengan logika tentang isu-isu seputar Prabowo. Ini perlu diluruskan karena dari pihak Gerindra selalu menyebut-nyebut ini sebagai Black Campaign.

Kita akan mencoba menggunakan sudut pandang yang berimbang dari dua sudut pandang. Dan untuk itu tidak ada salahnyakita menengok serangan-serangan yang terjadi ke kubu Jokowi sebelumnyadan menilainya dengan logika dan fakta.

1.Tuduhan Korupsi Bus Karatan

Ketika Jokowi dituduh terlibat dengan kasus Bus Karatan, wajarkah tuduhan tersebut?apakah itu bukan merupakan serangan kepada karakter Jokowi?

Jawabannya adalah, Wajar saja bila Jokowi dituduh seperti itu karena Proyek Pengadaan Bus Way itu dikerjakan oleh Dinas Perhubungan DKI yang merupakan bawahan langsung dari Jokowi. Jadi sekali lagi wajar kalau ada yang mempertanyakan keterlibatan Jokowi dengan kasus korupsi Pengadaan Bus tersebut.

Tapi bila hal ini dianggap sebagai suatu serangan terhadap karakter Jokowi memang bisa saja dikatakandemikian, tergantung kita menyikapinya saja. Tapi gampangnya saja kita anggap ini memang suatu serangan dan harus dinetralisir bagaimanapun caranya.

Dan kemudian berita selanjutnya mengabarkan Jokowi Siap Diperiksa Kejagung disusul dengan pernyataan dari Kejaksaan Agung bahwa Jokowi Tidak Terlibat. Sampai disini bisa dikatakan selesai sudah masalahnya, karena dari pihak terkait sudah secara resmi menjelaskan hal tersebut. Serangan kepada karakter Jokowi tentang hal ini pun langsung berhenti.

2.Jokowi Keturunan Tionghoa

Selanjutnya ada lagi pihak yang mempertanyakan asal-usul Jokowi yang berdasarkan kabar burung Jokowi adalah warga keturunan Tionghoa. Bahkan dari kubu PKS dengan elitenya Fahri Hamzah menyatakan aib bila seorang Capres tidak mau bercerita tentang asal-usulnya. Wajarkah itu?

Jawabannya adalah Wajar saja bila masyarakat menanyakan asal-usul dari seorang Calon Presiden. Tetapi kewajarannya hanya sampai dititik ini saja. Kenapa demikian, karena sebelum Jokowi menjadi Capres beliau menjadi Walikota Solo selama 7 tahun dan Gubernur DKI selama 2 tahun. Dan semua orang tahu asal-usulnya selama 9 tahun terakhir.

Yang tidak wajar disini adalah bila menganggap Jokowi betul warga keturunan Tionghoa dan itu adalah aib. Ini adalah tindakan Rasis. Tindakan-tindakan seperti inilah yang berpotensi merusak kesatuan dan persatuan bangsa.

Sayangnya dari kubu PDIP terlalu serius menanggapi hal ini. Bahkan mereka melakukan hal yang tidak perlu, yaitu mengedarkan foto copy Buku Nikah Jokowi.Meskipun demikian memang setelah salinan buku nikah Jokowi disebar,serangan-serangan rasis itupun berhenti di sejumlah media kecuali media-media milik PKS seperti Voa-Islam dan PKS Piyungan.

Tapi yang paling memprihatinkan adalah Serangan Keji dengan gambar RIP-Jokowi. Ini benar-benar keterlaluan dan pihak penyerang harus dihukum berat. Tentu ada pasal-pasal yang mengatur hal itu. Semoga Polisi dapat segera menemukan pelakunya.

FAKTA DAN LOGIKA TENTANG PRABOWO

1.Tragedi 98 ; Kasus Penculikan, Pelanggaran HAM dan Percobaan Kudeta

Pertanyaan yang sama dengan yang diatas, Wajarkah masyarakat bertanya tentang keterlibatan seorang Calon Presiden dengan kasus-kasus tragedi kemanusiaan pada tahun 1998?

Jawabannya adalah Wajar. Siapapun orangnya baik dari kubu Prabowo, baik dari kubu Jokowi maupun dari kubu Netral ataupunsiapapun yang tidak ada kepentingannya, bila menggunakan dengan Logika yang benar akan mengatakan adalah sangat wajar bila masyarakat mempertanyakan hal tersebut.

Apakah itu merupakan sebuah serangan kepada karakter Prabowo?bisa tidak dan bisa iya. Itu bukan merupakan serangan kalau hanya sebatas rasa ingin tahu masyarakat bahwa Calon Presidennya pernah atau tidak melakukan hal yang keji. Tetapi kalau ini memang ini dianggap sebagaisuatu serangan, sudah seharusnya dari kubu Prabowo berusaha sekeras-kerasnya menetralisir hal ini. Sederhana kan?

Tetapi bila menengok pada tahun 2009, Faktanya Prabowo sudah pernah menjadi Cawapresdan terdaftar di KPU dan baik dari pihak KPU maupun kubu PDIP tidak mempermasalahkan hal ini. Kenapa sekarang pada tahun 2014 dipermasalahkan lagi?

Bukan seperti itu seharusnya pertanyaannya. Saat ini sebenarnya sama halnyadengan tahun 2009. Bahwa yang menanyakan hal tersebut sebenarnya bukanlah dari kubu PDIP semata melainkan masyarakat yang jauh lebih luas dari sekedar kubu PDIP.Sampai kapapun, sampai Pemilu 2019 mendatang masyarakat akan selalu dan selalumempertanyakan hal itu. Masyarakat akan selalu mempertanyakan Prabowo terlibat atau tidak dengan Tragedi 1998 sebelum ada penjelasan yang benar-benar mampu diterima secara clear oleh masyarakat.

Siapa sebenarnya yang mampu menjelaskan perihal ini, sehingga masyarakat tidak akan mempermasalahkan hal ini lagi?ini barulah pertanyaan yang benar.

Yang bisa menjelaskan hal ini bukan KPU, bukan PDIP dan bukan Omongan-omongan orang per orang siapa pun orangnya.Apalagi kalau sekedar kubu Gerindra ataupun Timses Prabowo yang berusaha menjelaskan hal ini sudah pasti sia-sia belaka. Masyarakat tidak akan pernah percaya sama sekali.

Sederhana sekali sebenarnya kalau ingin memecahkan masalah ini.Kalau kasus bus karatan dari Jokowi bisa ditepis oleh pernyataan dari Kejaksaan Agung, tentu saja kasus penculikan dan pelanggaran HAM Prabowo bisa juga ditepis oleh pihak Komnas HAM. Kenapa dari kubu Prabowo tidak bersedia meminta rekomendasi Komnas HAM tentang hal ini?

Lalu berkaitan dengan percobaan kudeta yang dilakukan Prabowo pada tahun 1998,

FAKTANYA :

1.Prabowo memang diberhentikan secara tidak hormat dari TNI. Ini adalah fakta yang tidak bisa dibantah oleh siapa pun. Fakta ini melekat pada sosok Prabowo seumur hidupnya. Semua sumber sejarah dan kesaksian para tokoh menyatakan memang benar bahwa pada tahun 1998, Jendral Prabowo telah diberhentikan dari jabatannya dan dilucuti pangkatnya. Sekali lagi ini adalah fakta yang sama sekali tidak bisa disanggah maupun dibantah.

2.Prabowo dan pihak mana pun sampai saat ini belum/tidak pernah meminta ataupun menyetujui proses rehabilitasi nama dari Prabowo. Mengapa hal ini tidak pernah dilakukan?

LOGIKANYA :

Masyarakat biasa umumnya tidak akan memperoleh informasi yang benar-benar detail tentang sebab musabab sehingga Prabowo dipecat dari Militer. Tidak mungkin sama sekali bahwa puluhan juta orangmasyarakat disuruh membaca dokumen-dokumen sejarah apalagi dokumen-dokumen militer.

Yang terjadi di masyarakat adalah Logika yang terbangun, logika yang berkembang dan logika yang melekat di pikiran masyarakat adalah Prabowo telah melakukan suatu kesalahan yang sangat fatal pada tahun 1998 sehingga dirinya dipecat dari Militer.

Bila memang bukan kasus Penculikan yang dilakukan oleh Prabowo, bila memang bukan kasus Penembakan Mahasiswa Trisaktiyang diperintahkan Prabowo, maka tinggal satu kasus lagi yaitu Percobaan Kudeta Militer. Mungkin inilah penyebab yang ada faktanya yang berujung pada pemecatan sang Jendral dari jabatannya.

2.Prabowo Pernah Memiliki Kewarganegaraan Ganda?

Apakah salah bila masyarakat mempertanyakan hal ini, tentu tidak sama sekali. Faktanya memang Undang-undang kita tidak memperbolehkan seorang Presiden memiliki Kewarganegaraan Ganda.Seorang Presiden yang mempunyai Kewarganegaraan Ganda berpotensi membawa Negara ini menjadi dikendalikan oleh Negara lain, dicuri kekayaannya, dirusak strukturalnya dan lain-lain sebagainya.

Jadi sama sekali tidak salah kalau ada masyarakat yang mempertanyakan hal ini.Berkaitan beberapa kabar di media luar negeridisebutkan bahwa Prabowo pernah dianugrahi Kewarganegaraan Yordania. Ini adalah isu yang harus di-clear-kan secepatnya dan sejelas-jelasnya.

Jangan malah kemudian ada timses Prabowo yang mencoba membanding-bandingkannya dengan Presiden Habibie yang dikabarkan memiliki Kewarganegaraan ganda juga.Berbeda sama sekali kondisinya antara Habibie dan Prabowo.

Habibie mungkin saja benar memiliki Kewarganegaraan Ganda tetapi jangan lupa yang mengangkat Habibie menjadi Wakil Presiden lalu kemudian menjadi Presiden bukanlah rakyat. Sekali lagi bukan Rakyat yang mengangkat Habibie menjadi Presiden/Wakil Presiden melainkan Soeharto yang notabene saat itu merupakan orang yang paling berkuasa di negeri ini.

Habibie menjadi Wakil Presiden pada tahun 1997 pada zaman Orde Baru sedangkan saat ini tahun 2014, 16 tahun sesudah Reformasi. Sangat-sangat jelas berbeda kondisinya dan zamannya.

Yang jelas sejarah Prabowo pada tahun 1998 paska dipecatnya dari Militer sampai saat ini belumlah jelas. Berapa lama Prabowo di Yordania dan apa yang dilakukan di sana tidaklah diketahui masyarakat.

Percuma saja timses Prabowo maupun kubu Gerindra menjelaskan bahwa Prabowo tidak memiliki Kewarganegaraan Ganda. Sampai berbuih-buih mulut tokoh-tokoh di kubu Prabowo menjelaskan, masyarakat tidak akan percaya.

Ini adalah masalah yang sangat penting untuk diselesaikan karena menyangkut Undang-undang negeri ini. Dan sebenarnya penyelesaian masalah ini juga tidak sulit alias sederhana saja.

Kalau dari PDIP menetralisir isu Jokowi keturunan Tionghoa dengan cara mengedarkan salinan Buku Nikah Jokowi, sebaiknya Kubu Prabowo tinggal tunjukkan saja Passpor Prabowo. Biasanya pada Passpor dijelaskan orang yang bersangkutan pernah ke Negara mana saja dan berapa lama berada di sana.

Atau lebih kuat lagi faktanya bila dari kubu Prabowo bersedia datang ke kedutaan-besar Yordania dan meminta keterangan dari pihak Yordania bahwasanya Prabowo tidak memiliki Kewarganegaraan Yordania ataupun bila pernah memiliki Kewarganegaraan Yordania sebelumnya dinyatakan sudah tidak berlaku lagi karena sudah dicabut.

Selesai bukan masalahnya? Dan tidak perlu kubu Prabowo membesar-besarkan omongan bahwa Prabowo diserang Black Campaign dan sebagainya. Ini sangat tidak perlu.

Mari kita tunggu bersama-sama apa yang akan dilakukan kubu Prabowo dengan Rekomendasi Komnas HAM dan Surat Keterangan dari Kedutaan Besar Yordania.

Salam Blogger

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun