Mohon tunggu...
Galaxi2014 Okepunya
Galaxi2014 Okepunya Mohon Tunggu... -

Galindra Cakra Setiaji , Anak Gunung yang datang ke Ibukota karena ingin melihat Indonesia Lebih Baik Lagi.\r\n\r\nFollow me @Galaxi2014

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Tol Laut-Visi Jokowi, Ternyata Simple dan Menjawab Pemerataan Pembangunan

23 Mei 2014   00:42 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:13 1211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Beberapa hari yang lalu ane sempat menonton sepintas acara TV-One yang berjudul Sudden Death-Jokowi vs Prabowo. Kalau tidak salah acara itu merupakan diskusi tentang visi dan misi Jokowi dan Prabowo sebagai Capres yang akan bertarung di Pilpres nanti. Sayangnya remote TV berebut dengan anak-bini jadi nontonnya diselingi tontonan lain jadi hanya sepotong-sepotong.

Dan yang sempat ditonton antara lain adalah bagian akhir dari paparan Tim Pemenangan Jokowi yang sempat mengatakan Jokowi mempunyai keinginan untuk membangun Tol Laut. Ane sempat bingung dan berusaha membesarkan volume TV.Apa yang dimaksud dengan Tol Laut ini. Tapi sayangnya paparan ini belum selesai langsung dipotong oleh Fadli Zon yang langsung mengejek dan mengatakan Deep Tunnel selesaikan dulu, barulah membuat program yang lain.

Kita tinggalkan dulu apa yang menjadi komentar Fadli karena nggak bakalan nyambung.Timses Jokowi berbicara tentang lingkup Nasional dan permasalahannya sementara Fadli Zon tidak berusaha mendengarkannya lebih dahulu, melainkanlangsung ingin menyerang Jokowi saja . Dia malah berusaha menarik arah diskusi ke lingkup pekerjaan Pemprov DKI yang tentunya beda jauh substansinya.

Susah memang kalau berdiskusi dengan orang yang beginian. Nggak bakal jelas substansi pokokyang dibicarakan apa, melebar kesana-kemari nggak tentu arah nya dengan tujuan akhir menang berkata-kata saja. Hehehe

Dan tentang Tol Laut yang sempat dibicarakan sekilas tersebut akhirnya baru tadi ane paham maksudnya setelah membaca berita di Detiknews.

Permasalahan bangsa selama ini yang sering sekali diangkat isunya adalah Pembangunan di Negeri ini yang tidak merata.Ada wilayah yang begitu tinggi tingkat kemajuan perekonomiannya dan ada daerah-daerah yang sangat tertinggal.Bahkan dalam 2 Pemerintahan terakhir sudah dibentukKementerian yang khusus untuk menangani masalah ini meskipun hasilnya ternyata kurang maksimal.

Penyebab terjadinyaTidak Meratanya Pembangunan adalah karena Negara ini merupakan Negara kepulauan dimana jarak antara satu pulau ke pulaunya sangat jauh.Biaya transportasi sangat tinggi. Inilah yang menyebabkan harga-harga barang atau harga-harga komoditiantara satu pulau dan pulau lainnya menjadi berbeda jauh.

Mungkin semua orang sudah tahu bahwa di Indonesia Timur seperti di Papua dan Maluku harga dari beberapa komoditi bisa mencapai dua kali lipat dari harga di Jawa. Apalagi di daerah pedalaman Papua dan beberapa daerah lain dimana harga Semen sebagai bahan bangunan setahu ane mencapai harga diatas Rp. 300.000 rupiah per zak. Kebetulan saudara ane ada yang tinggal di Jayapura dan memberi informasi tentang hal itu. Bahkan katanya untuk Lebaran dan Natal tahun lalu, harga setoples kue Lebaran/ Natal yang di Jabotabek sekitar Rp.40.000 per toples, di Jayapura harganya tidak kurang dari Rp. 300.000/ toples.

Kalau melihat harga-harga barang yang setinggi itu, bisa dibayangkan betapa sulitnya dan betapa mahalnyaupaya membangun daerah-daerah yang jauh dari pusat pemerintahan.

Semua ini dikarenakan satu hal yaitu mahalnya biasa transportasi yang dibebankan pada komoditi-komoditi penting tersebut. Dan inilah akar masalah yang harus dipecahkan pemerintah pusat. Dan mungkin salah satu solusinya adalah Tol Laut yang membentang dari pulau Sumatera hingga Papua.

Tol Laut yang dimaksud bukanlah sebuah jalan raya yang terdiri dari jembatan-jembatan panjang yang menghubungkan pulau-pulau tersebut, juga bukan jalan-jalan bawah laut yang menghubungkan pulau-pulau tersebut.

Tol Laut yang dimaksud adalah armada besar kapal-kapal laut yang secara simultan berlayar dari pulau Sumateramenyinggahi pulau Kalimantan, Jawa, Sulawesi, Maluku hingga Papua dan kembali lagi dengan rute yang sama secara berkesinambungan.

Bila sebelumnya selama ini sebuah kapal berlayar menuju Indonesia Timur biasanya pemilik kapal atau perusahan kapal tersebut harus memperhitungkan keuntungan pelayarannya berdasarkan barang-barang apa yang dimuat ke dalam kapal. Kalau tidak / belum penuh muatannya maka kapal tidak akan berangkat ke tempat tujuan karena takut merugi.

Tetapi dengan ‘Tol Laut’ ini kapal-kapal akan selalu berangkat sesuai jadwalnya sehingga akan menciptakansebuah ‘jalan’ yang sangat panjang dari Sumatra hingga Papua. Mungkin juga bisa digambarkan sebagai sebuah Kereta Barang Raksasa yang kosong dan setiap saat bergerak dari Barat ke Timur dan sebaliknya.

Dengan adanya kereta barang kosong yang siap membawa berbagai komoditi dan mengantarnya dari Barat ke Timur atau sebaliknya, maka pelaku-pelaku ekonomi akan memanfaatkan hal ini secara maksimal untuk kepentingan bisnisnya.

Bila semakin lama semakin banyak para pelaku ekonomi yang menggunakan Tol Laut ini disamping Kereta Barang ini juga akan menjaditransportasi utama dari masyarakat kecil, maka bisa dibayangkan PengelolaKereta Barang ini akan mendapatkan keuntungan yang memadai sehingga mampu menutupi kebutuhan biaya operasionalnya.

Dan salah satu target yang akan dicapai oleh program ini adalah menurunnya biaya transportasi dariberbagai komoditi/ barang-barang kebutuhan masyarakat. Dan bila itu tercapai maka Program Pemerataan Pembangunan dari pemerintah pusat akan bisa diwujudkan secara bertahap dan terarah.

Menurut Wakil Menteri Perhubungan sesuai yang ane baca di Detiknews mengatakan bahwa Konsep ini sudah diterapkan di beberapa Negara. Dan istilahnya kalau tidak salah adalah Rute Mother Vessel dan Hub-Spoke.Ane setengah paham baca yang begituan.

Yang penting ane mengerti maksud dari Visi Jokowi yaitu targetnya memotong biaya transportasi barang sehingga rakyat Indonesia Timur bisa mendapatkan barang dengan harga yang lebih murah dan akhirnya dapat mengurangi kesulitan mereka dalam upaya membangun daerahnya.

Salam Blogger

Sumber,

http://finance.detik.com/read/2014/05/22/155850/2589724/4/ini-tanggapan-wamenhub-soal-tol-laut-jokowi?f9911013

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun