Mohon tunggu...
Galant Victory
Galant Victory Mohon Tunggu... Wiraswasta - Praktisi Pasar Modal Syariah

Fokus studi di bidang Ekonomi dan Akuntansi, hampir 10 tahun mengenal dunia Pasar Modal, aktif di komunitas Studi Ekonomi Islam sejak duduk di bangku perkuliahan. Kini aktif sebagai analis dan praktisi Pasar Modal Syariah khususnya Saham Syariah.

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

7 Kesalahan Fatal Investor Saham Pemula

24 Maret 2021   16:53 Diperbarui: 31 Maret 2021   22:17 1789
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi investasi (Sumber: Thinkstock via money.kompas.com)

Seperti yang dijelaskan sebelumnya harga saham bersifat fluktuatif. Demikian juga dengan kondisi perekonomian secara global. Terkadang perekonomian bisa naik, terkadang juga turun. Ketika perekonomian dunia sedang naik biasanya juga akan diikuti oleh kenaikan harga saham tertentu. 

Sebaliknya, jika ekonomi lesu bahkan mengalami krisis, maka harga saham juga cenderung turun. Namun, yang perlu disadari adalah harga saham yang turun terkadang memberikan peluang yang bagus bagi seorang investor. 

Kita tentu masih ingat tahun lalu ketika perekonomian dilanda krisis yang disebabkan pandemi Covid-19. Hampir semua saham mengalami penurunan yang cukup dalam, bahkan hingga mencapai 50%. Termasuk saham-saham perusahaan yang berfundamental baik. 

Namun setelah ekonomi berangsur pulih, saat ini kita akan menyaksikan harga saham perusahaan telah kembali ke harga sebelum terjadi krisis pandemi. 

Itu artinya jika Anda membeli saham perusahaan saat harganya turun dalam di tahun lalu, kemungkinan besar kita akan meraih keuntungan hingga 100% atau dua kali lipat. 

Membeli saham perusahaan berfundamental baik artinya sama dengan membeli sebagian kecil dari kepemilikan suatu perusahaan yang menguntungkan. 

Jika harganya semakin turun bukankah itu artinya itu lebih bagus karna harganya semakin murah. Jika Anda ditawarkan harga diskon dari sebuah produk yang berkualitas, bukankah itu bagus. Begitu juga dengan investasi saham.

7. Tergoda Saham "Gorengan"

Dalam bursa saham terdapat istilah "Saham Gorengan". Dilansir dari situs IDXChannel, saham gorengan adalah saham yang naik/turunnya harga saham terjadi karena direkayasa demi mendapatkan keuntungan jangka pendek. 

Biasanya saham perusahaan tersebut memiliki fundamental yang buruk dan lebih sering terjadi pada perusahaan yang memiliki kapitalisasi pasar kecil serta tidak likuid. 

Saham gorengan harganya bisa naik sangat tinggi dalam jangka pendek bahkan bisa naik hingga 25-35% dalam satu hari, sehingga sangat menarik perhatian bagi investor pemula yang ingin untung dengan cepat. 

Namun yang perlu diketahui adalah, sebagaimana harga sahamnya bisa naik tinggi dengan cepat, saham gorengan juga bisa turun dalam dengan cepat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun