Mohon tunggu...
Galant Victory
Galant Victory Mohon Tunggu... Wiraswasta - Praktisi Pasar Modal Syariah

Fokus studi di bidang Ekonomi dan Akuntansi, hampir 10 tahun mengenal dunia Pasar Modal, aktif di komunitas Studi Ekonomi Islam sejak duduk di bangku perkuliahan. Kini aktif sebagai analis dan praktisi Pasar Modal Syariah khususnya Saham Syariah.

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Hindari Bangkrut dari Trading Saham dengan Probabilistic Mindset

11 Maret 2021   08:00 Diperbarui: 11 Maret 2021   08:31 485
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setiap orang sukses berawal dari mindset yang benar. Demikian juga dalam hal trading saham. Salah satu mindset yang harus Anda miliki sebagai seorang trader adalah Probabilistic Mindset karna di dalam dunia trading apapun, baik saham, forex, crypto, atau apapun tak ada sesuatu yang PASTI.

Jika Anda memiliki mindset beli saham A pasti untung dengan berbagai alasan, ntah itu prospeknya bagus, sudah breakout resist, atau bahkan fundamental nya sekalipun. Maka buang jauh pemikiran seperti itu. Karna segala sesuatu sangat mungkin terjadi, termasuk hal-hal buruk.

Siapa yang akan menyangka dengan kemunculan pandemi Covid-19 yang membuat market babak belur. Bahkan saham-saham bluechips yang berkinerja baik sekalipun tak luput terkena dampak.

Tentu kita masih ingat kala saham BUMI dan MYRX yang pernah masuk ke deretan saham primadona bahkan pernah masuk LQ45. Namun apa yang terjadi di tengah optimisme banyak orang tentang masa depan emiten ini, yang terjadi justru sebaliknya.

Masih banyak lagi kasus-kasus seperti ini yang bertolak belakang dengan analisa siapapun bahkan analis profesional sekalipun. Karna memang begitulah adanya. Market bukanlah tempat untuk kepastian. Satu-satunya kepastian di market hanyalah ketidakpastian itu sendiri.

Maka dengan memiliki Probabilistic Mindset seperti ini, Anda sudah tahu ketika memutuskan membeli saham tertentu, maka ada 2 kemungkinan, untung atau rugi.

Tidak ada istilah pasti untung kalau beli saham tertentu. Anda harus siap untung dan siap juga rugi. Jika anda sudah paham hal ini maka barulah bisa masuk ke langkah selanjutnya yaitu meminimalisir resiko dan memaksimalkan keuntungan. Ingat resiko tidak mungkin NOL tapi bisa diperkecil.

Salah satu implementasi Probablistic Mindset adalah Money Management. Alokasikan dana trading Anda sesuai dengan risiko kehilangan modal yang mampu anda toleransi. Seperti saya contohnya selalu memulai trading dengan maksimal 10% modal yang tersebar pada 5-10 saham dengan level cutloss 5-10%.

Sehingga jikapun seluruhnya cutloss saya hanya kehilangan sekitar 1-2% modal. Apakah mungkin kita loss di seluruh posisi, jawabannya adalah SANGAT MUNGKIN. Apakah mungkin suatu saham ARB berhari-hari sehingga tak ada kesempatan untuk keluar, jawabannya adalah SANGAT MUNGKIN. Maka saya menghindarkan diri dari risiko kehilangan lebih banyak modal.

Di pasar modal anda bisa saja profit 10 kali atau malah rugi 10 kali secara beruntun. Maka pelajarilah dengan baik sebelum anda memutuskan untuk trading. Sedapat mungkin latihlah diri anda untuk menemukan alasan yang objektif dalam membeli sebuah saham. Tahanlah diri untuk membeli saham dengan alasan "random" atau acak apalagi sekedar ikut-ikutan kata orang seberapapun menggodanya saham tersebut.

Probabilistic Mindset ibarat sebuah tameng atau mekanisme pertahanan diri Anda dari resiko yang lebih besar. Sebelum pergi berperang lengkapilah diri dengan peralatan pertahanan diri yang memadai agar tak tumbang hanya dengan satu kali serangan. Setelah itu bisa Anda kuasai barulah temukan strategi dan senjata yang paling tepat untuk menyerang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun