Kecelakaa Kilang Minyak Deepwater Horizon
Penyebab utama kecelakaan dan insiden kerja di wilayah kerja Deepwater Horizon masih menjadi perdebatan. Insiden anjungan minyak lepas pantai Transocean terjadi di Teluk Meksiko pada tahun 2010.Â
Anjungan tersebut dibangun pada tahun 2001 oleh Hyundai Heavy Industries yang berbasis di Korea Selatan dan disewakan kepada British Petroleum (BP), sebuah perusahaan minyak dan gas internasional. n, yang berkantor pusat di Inggris. Insiden tersebut merupakan tumpahan minyak lepas pantai terbesar dalam sejarah AS, menewaskan 11 pekerja dan menyebabkan polusi pantai yang parah. Diperkirakan 4,9 juta barel minyak tumpah di Portonews (Washington Post, 9 Oktober 2010).Â
Selain itu, seperti yang dilaporkan Washington Post pada tanggal 9 Oktober 2010, sebagian besar perusahaan memiliki "budaya keselamatan" mereka sendiri, dan para penyelidik mencoba mencari tahu bagaimana budaya pemotongan biaya mereka menyebabkan bencana tersebut. Film Deepwater Horizon dan kesaksian BP dengan jelas menggambarkan bagaimana BP mencoba menghemat uang dengan tidak sepenuhnya memeriksa operasi semen Halliburton. Hal ini mungkin merupakan penyebab utama bencana dan kecelakaan di lokasi kerja Deepwater Horizon.
Menurut BBC pada tanggal 5 September 2014 di awesomeocean.com, tragedi ledakan kilang minyak Deepwater Horizon diawali dengan masalah pada bor yang mempengaruhi jadwal pengiriman minyak. operasi pencarian yang telah tertunda selama 43 hari. Jimmy Harrell selaku manajer proyek (Transocean) menilai percepatan pengeboran minyak terlalu berisiko. Jimmy ragu pipa Deepwater Horizon sepanjang 5.000 kaki akan bertahan tanpa pengujian ekstensif.Â
Hal ini juga didukung oleh salah satu insinyur muda terpercaya Transocean, Mike Williams. Mike mendukung pandangan supervisornya dan berusaha meyakinkan British Petroleum bahwa strategi "berharap semuanya baik-baik saja" dengan segera menguji tekanan pipa dan segera melakukan tumpahan minyak sangatlah beresiko.
Selain dua hal di atas, pendekatan tersebut tentunya juga dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu di antaranya adalah tumpahan minyak akibat pecahnya 3 pipa hisap yang menyebabkan minyak tersebut meledak dari laut. Bencana kemudian bertambah parah ketika tekanan tinggi berupa gas metana hidrat tiba-tiba naik dari dalam sumur, lalu ke riser, lalu ke pipa dan naik ke boiler.
Para pekerja tidak sempat melepaskan tekanan gas metana yang meningkat secara tiba-tiba. Tekanan gas yang tinggi menyebabkan perlindungan ledakan pada anjungan gagal dan terjadilah ledakan yang disusul dengan bola api raksasa yang menimbulkan kebakaran dan menenggelamkan anjungan, meskipun anjungan sudah terendam namun menyebabkan terlalu banyak minyak yang tumpah ke laut. jadi apinya masih berat dilap. Tragedi Deepwater Horizon telah menjadi bencana besar yang merugikan 4,9 miliar dolar AS (Rp 44,1 triliun).Dampak tumpahan minyak di Teluk Meksiko telah menimbulkan kerusakan serius terhadap kehidupan dan ekosistem (BBC, 5
September 2014).
Analisis Kesalahan K3 dalam Film Deepwater Horizon
1. Kurangnya Pelatihan Kesehatan dan Keselamatan Kerja: Dalam film ini terlihat beberapa
karakter tidak memiliki pengetahuan yang cukup tentang praktik kesehatan dan keselamatan kerja. Hal ini terlihat dari ketidaktahuan mereka mengenai langkah-langkah keselamatan yang harus diikuti. Pelatihan kesehatan dan keselamatan kerja yang sesuai sangat penting untuk memastikan bahwa semua karyawan memiliki pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk bekerja dengan aman.
2. Kurangnya Komunikasi dan Koordinasi: Dalam film ini, terjadi kurangnya komunikasi dan
koordinasi antara pihak-pihak yang terlibat dalam operasi pengeboran. Hal ini dapat menimbulkan kesalahpahaman dan kesalahan dalam penerapan kebijakan K3. Komunikasi yang efektif dan koordinasi yang baik antara semua pihak sangat penting untuk memastikan bahwa semua prosedur keselamatan diikuti dengan benar.
3. Pelanggaran Prosedur Keamanan: Dalam film ini, beberapa karakter terlihat melanggar prosedur keamanan yang telah ditetapkan. Hal ini dapat menyebabkan risiko kecelakaan yang lebih tinggi. Penting untuk mengikuti semua langkah keselamatan yang ditetapkan untuk meminimalkan risiko kecelakaan.
4. Kurangnya pengawasan dan pengendalian: Film ini menunjukkan bahwa kebijakan K3 tidak diawasi dan dikendalikan dengan baik. Hal ini dapat menyebabkan kesalahan yang tidak terdeteksi dan meningkatkan risiko kecelakaan. Pemantauan dan inspeksi yang teratur dan ketat sangat penting untuk memastikan bahwa semua praktik kesehatan dan keselamatan kerja diikuti dengan benar..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H