Mohon tunggu...
Wisnu Galang Virgiawan
Wisnu Galang Virgiawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UNNES

Mahasiswa jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia yang sedang belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dampak Supersemar: Perubahan Arah Politik Luar Negeri

10 Maret 2024   10:27 Diperbarui: 10 Maret 2024   10:39 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setiap 11 Maret menandai peristiwa penting dalam sejarah Indonesia, yaitu dikeluarkannya Surat Perintah pada tanggal tersebut pada tahun 1966. Hingga saat ini, setiap tanggal 11 Maret dijadikan momentum untuk mengenang dan merayakan Hari Supersemar, sebagai bagian integral dari warisan sejarah Indonesia.

Munculnya Supersemar memberikan beberapa dampak serta perubahan kebijakan arah politik luar negeri di Indonesia, seperti :

  • Supersemar memberikan otoritas kepada Soeharto untuk mengambil tindakan apapun yang dianggap diperlukan dalam menanggapi situasi keamanan dan ketertiban yang buruk.
  • Dampak positif yang dihasilkan dari Supersemar adalah pemberantasan PKI dan komunisme di Indonesia. Banyak anggota PKI dan yang terkait diberantas, bahkan secara massal, dan keturunan PKI mendapatkan stigmatisasi.
  • Pada masa pemerintahan Soekarno, Indonesia cenderung mendekat kepada Blok Timur, yang terdiri dari negara-negara dengan paham komunis.
  • Kedudukan politik Soeharto yang semakin kuat membawa perubahan dalam arah kebijakan luar negeri Indonesia.
  • Indonesia mulai mendekat ke Blok Barat, memberikan dukungan kepada Amerika Serikat, dan melakukan normalisasi hubungan dengan Malaysia, yang sebelumnya dianggap sebagai antek neokolonialisme.

  • Pemberantasan PKI dan perubahan arah politik luar negeri berdampak pada stabilitas politik dan kondisi ekonomi Indonesia.
  • Meskipun terjadi perubahan signifikan dalam hal pemberantasan komunisme, beberapa juga mengkritik perlakuan terhadap hak asasi manusia dan pelanggaran hak sipil selama masa tersebut.
  • Pemberian wewenang kepada Soeharto melalui Supersemar, seiring waktu, membawa Indonesia ke arah pemerintahan otoriter yang berlangsung bertahun-tahun di bawah kekuasaannya.
  • Dalam konteks hubungan luar negeri, kebijakan luar negeri Soeharto memungkinkan Indonesia untuk kembali menjadi anggota PBB setelah sebelumnya keluar karena konflik dengan Malaysia.
  • Supersemar, dengan menghancurkan PKI, mengakhiri kedekatan Indonesia dengan Blok Timur. Ini membawa perubahan besar dalam politik luar negeri Indonesia dan mengurangi pengaruh Blok Timur di wilayah tersebut.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun