Mohon tunggu...
Galang Setyaki
Galang Setyaki Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Galang Setyaki Sri Satmoko atau biasa dipanggil Galang. merupakan seorang pemuda yang lahir di kota Purworejo 18 Oktober dan memiliki kegemaran dalam bidang menulis, bermusik, dan menjelajah.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Mahasiswa PPG UAD Sukses Sosialisasikan Literasi Antikorupsi di SMP Negeri 1 Banguntapan

27 September 2024   15:04 Diperbarui: 27 September 2024   15:04 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

BANGUNTAPAN–Dalam upaya menanamkan nilai-nilai kejujuran dan integritas sejak dini, mahasiswa PPG Universitas Ahmad Dahlan (UAD) gelombang 2 tahun 2023 Pendidikan Bahasa Indonesia dan Pendidikan Matematika berkolaborasi menggelar sosialisasi literasi antikorupsi di SMP Negeri 1 Banguntapan. 

Kegiatan yang bertajuk "Menjadi Generasi Antikorupsi: Menerapkan Nilai-Nilai Pancasila di Lingkungan Sekolah" ini berhasil menarik perhatian dan antusiasme peserta didik kelas VIII. Sosialisasi ini sebagai bentuk implementasi dari mata kuliah literasi antikorupsi dan bertujuan untuk memberikan pemahaman mendalam kepada para peserta didik mengenai bahaya korupsi dan peran penting nilai-nilai Pancasila dalam mencegah tindakan tersebut.

Acara yang berlangsung pada hari Selasa, 23 Juli 2024 di musala SMPN 1 Banguntapan dimulai dengan sambutan dari perwakilan pihak sekolah. Selain itu, kegiatan ini mendapat apresiasi tinggi dari pihak sekolah. Bapak Alan Suarman, M.Pd, Wakil Kepala SMP Negeri 1 Banguntapan, menyampaikan pentingnya pendidikan literasi antikorupsi sejak dini, "Kami sangat mendukung inisiatif ini. Sosialisasi penanaman lietrasi anti korupsi seperti ini sangat penting untuk membentuk generasi yang jujur dan berintegritas. Harapannya, para siswa dapat mengaplikasikan nilai-nilai ini tidak hanya di sekolah, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari."

Setelah itu, kegiatan dilanjutkan dengan penyajiaan materi yang menarik dan interaktif bagi peserta didik, khususnya kelas VIII oleh mahasiswa. Para peserta diajak untuk memahami bahaya korupsi secara mendalam, mulai dari definisi, jenis-jenis korupsi, hingga dampak buruknya bagi masyarakat dan negara. Salah satu mahasiswa, Hanifa, berhasil menghubungkan materi dengan kehidupan sehari-hari peserta didik melalui contoh-contoh kasus yang relevan di sekolah. Misalnya, tidak berangkat sekolah karena membolos pelajaran, tidak membayar makanan atau minuman di kantin sesuai jumlah yang dibeli, menyontek tugas teman, dan lain sebagainya.

Dok. Galangsetyaki
Dok. Galangsetyaki

Hal menarik yang menjadi fokus utama dalam kegiatan ini adalah implementasi nilai-nilai Pancasila sebagai landasan untuk mencegah korupsi, khususnya di dunia pendidikan. Setiap sila Pancasila dihubungkan dengan contoh konkret di lingkungan sekolah, seperti integritas dan jujur dalam ujian, transparansi dalam pemilihan pengurus OSIS, dan kepedulian sosial dalam kegiatan gotong royong dalam menjaga kestabilan sekolah.

"Korupsi bisa terjadi di mana saja, termasuk di sekolah. Kita harus mengenali tindakan-tindakan kecil yang berpotensi koruptif agar bisa dicegah sejak awal. Paling tidak, sebagai pelajar Pancasila kita harus bisa memulai dari diri sendiri dalam lingkungan sekolah," ungkap Galang Setyaki, salah satu mahasiswa PPG Pendidikan Bahasa Indonesia.

Dok. Galangsetyaki
Dok. Galangsetyaki

Selain itu, adanya sesi diskusi dan permainan kuis membuat suasana menjadi lebih hidup dan menyenangkan. Peserta didik diajak untuk berpikir kritis dan aktif berpartisipasi. Salah satu peserta didik, Samuel Tegar Sahisnu kelas VIII D, menyadari pentingnya menjaga integritas dari hal-hal kecil.

"Saya baru sadar kalau menyontek, terlambat atau membolos sekolah juga bisa dianggap korupsi. Ternyata, banyak sekali contoh korupsi yang sering kita lakukan ketika sekolah Sekarang, saya paham dan akan lebih berhati-hati," ujarnya.

Dok. Galangsetyaki
Dok. Galangsetyaki

Pada akhir kegiatan, para mahasiswa PPG mengajak peserta didik membuat komitmen bersama untuk menerapkan nilai-nilai antikorupsi dalam kehidupan sehari-hari. Mereka juga berjanji akan menjadi agen perubahan di lingkungan sekolah dalam upaya pencegahan korupsi. Dengan demikian, diharapkan seluruh warga sekolah dapat berperan dalam menciptakan lingkungan yang bersih dari korupsi, dimulai dari hal-hal kecil yang sering terabaikan.

Sosialisasi literasi antikorupsi di SMP Negeri 1 Banguntapan ini menjadi aksi nyata bahwa upaya pencegahan korupsi dapat dimulai dari lingkungan sekolah. Sebagai tindak lanjut, para mahasiswa PPG juga membuat sebuah poster literasi antikorupsi yang kemudian ditempel pada sudut sekolah. Dengan pendekatan yang menanamkan nilai-nilai kejujuran dan integritas sejak dini, diharapkan generasi muda Indonesia dapat tumbuh menjadi generasi yang bersih dan bebas dari korupsi.

Dok. Galangsetyaki
Dok. Galangsetyaki

Dok. Galangsetyaki
Dok. Galangsetyaki

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun