Wahai engkau Kekasih
Maafkan aku tak bisa selalu ada untukmu
Menunda maumu menuruti hawa nafsuku
Ada kalanya justu menyia-yiakan kesempatanmu
Kau tahu dan aku pun tahu hal itu
Andaikata aku menjauh engkau mendekat
Andaikata aku mendekat kau terasa lebih dekat
Semakin jauh-jauh dekatku mendekat
Hingga menjadikanku utuh tak bersekat
Tatkala gembiraku datang kau terkadang hilang
Dilupakan tak diingat-ingat
Tatkala sengsaraku kembali kau setia menemani
Tanpa malu aku mengingat-ingat
Wahai engkau Kekasih
Aku tiada daya untuk berkasih
Kau yang selalu memberi tanpa balas rasa
Aku yang senantiasa meminta-minta
Tersadarku dalam lamunan batas hidup panjang
Hatiku merangkak tersentak melayang
Ketidaktahuan berujung sebuah pengetahuan
Sekejap ku berdiri hadirmu dalam penantian
Kau  suguhkan senyuman menyambut ramah
Aku tersara bara hilang akal tanpa arah
Namun, dengan gontai kau memeluk berkata mesra
Sungguh antara kita semua karena cinta
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H