Malang, 14 September 2024 --Â Jurusan Pekerjaan Sosial Sekolah Pascasarjana Universitas Negeri Malang bersama SMK Negeri 2 Malang sukses mengadakan pelatihan pengolahan panganan berbasis diet khusus lansia bagi siswa Program Keahlian Pekerjaan Sosial. Program ini merupakan bagian dari Program Pendanaan PPG UM dengan skema Penelitian Projek Kepemimpinan Mahasiswa, yang bertujuan memberikan bekal keterampilan praktis bagi siswa dalam mengolah makanan sesuai dengan kebutuhan gizi lansia.
Agung Witjoro, S.Pd., M.Kes., Ketua Pengabdian, dalam sambutannya menekankan pentingnya pelatihan ini sebagai bekal siswa saat melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL). "Keterampilan yang kalian peroleh hari ini akan menjadi modal penting saat PKL. Saya berharap kalian bisa menerapkan pengetahuan ini untuk memberikan pelayanan terbaik kepada lansia, yang memerlukan perhatian khusus dalam pemenuhan kebutuhan gizinya," jelas Agung.
Pelatihan ini difasilitasi oleh beberapa mahasiswa PPG Prajabatan Jurusan Pekerjaan Sosial Gelombang 1 Tahun 2023 yang berperan sebagai fasilitator, yaitu Galang Raka Abdilah, S.Pd., Aulia Koen Syarafibi, S.Pd., Desy Rachmawati, S.Pd., Ahmad Afa Haadiyan Wiyadi, S.Pd., dan Heny Widjayanti, S.Pd. Mereka membimbing peserta dalam memahami pentingnya diet seimbang untuk lansia serta mengajarkan teknik pengolahan pangan yang sesuai dengan kebutuhan gizi lansia.
Salah satu materi yang diajarkan dalam pelatihan ini adalah pembuatan Bubur Kacang Hijau, yang dipilih karena kandungan gizinya yang sangat bermanfaat bagi lansia. Kacang hijau kaya akan protein nabati yang penting untuk mempertahankan massa otot dan mendukung penyembuhan serta regenerasi jaringan tubuh. Selain itu, bubur kacang hijau juga merupakan sumber serat yang baik, yang membantu menjaga kesehatan sistem pencernaan dan mengurangi risiko sembelit serta penyakit kardiovaskular.
Kacang hijau juga memiliki indeks glikemik rendah, yang berarti dapat menjaga kadar gula darah tetap stabil setelah dikonsumsi, sehingga cocok bagi lansia yang memiliki diabetes. Ditambah lagi, kandungan antioksidan dalam kacang hijau membantu mencegah kerusakan sel akibat penuaan dan menurunkan risiko penyakit degeneratif seperti jantung dan kanker.
Pelatihan ini dimulai dengan pre-test untuk mengukur pengetahuan awal peserta, dilanjutkan dengan sesi praktik pengolahan pangan, dan diakhiri dengan post-test serta survei kepuasan peserta. Berdasarkan hasil survei, sebagian besar peserta merasa lebih percaya diri dalam menerapkan ilmu yang telah dipelajari.
Acara ditutup dengan sesi tanya jawab, dan peserta menyampaikan apresiasi mereka atas pelatihan yang bermanfaat ini. Hasil dari kegiatan ini berupa artikel jurnal nasional ber-ISSN atau pemakalah forum ilmiah nasional, poster, dan artikel yang akan dipublikasikan di media massa, diharapkan dapat memberi manfaat bagi masyarakat yang lebih luas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H