Mohon tunggu...
Galang Ksatria Bella
Galang Ksatria Bella Mohon Tunggu... Auditor - penulis lepas

Penulis pernah berkuliah di Hubungan Internasional Universitas Airlangga. Kini, penulis adalah pengurus Majelis Kalam Ikaran Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) Surabaya, Aktivis HIPMI Surabaya, dan Pegiat HMI Cabang Surabaya.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

51 Tahun Berdiri, antara Ambisi Jokowi dan Mangkraknya ASEAN

8 Agustus 2018   14:26 Diperbarui: 8 Agustus 2018   14:33 855
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketiga, Indonesia akan memberi prioritas pada pengembangan infrastruktur dan konektivitas maritim. Keempat, menggunakan diplomasi maritim untuk meminimalkan konflik yang berkaitan dengan maritim. Kelima, Indonesia akan membangun kekuatan pertahanan. Dari lima pilar tersebut, Indonesia membutuhkan dana hampir 2.000 trilliun.

Untuk merealisasikan ambisi itu, Presiden Joko Widodo gencar untuk mencari investasi luar negeri. Hal itu kemudian disambut oleh RRC. Negara itu juga memiliki ambisi yang menyerupai yang dikenalkan dengan istilah Jalan Sutra Maritim Baru (New Maritime Silk Road). Pejabat dan para pengamat Tiongkok dalam beragam kesempatan memaparkan bahwa rencana itu bertujuan memperkuat konektivitas maritim dan meningkatkan kapasitas negara-negara di Asia Tenggara untuk memaksimalkan keamanan dan pengelolaan sumber daya maritim.

dokpri
dokpri
Hingga pada akhirnya, RRC berkebutuhan dengan sikap Indonesia yang netral. Netral dalam konteks sengketa Laut China Selatan. Dan di saat bersamaan, RRC terus melakukan pembangunan pangkalan militer, dan menyempurnakan proyek pulau buatan yang berdiri di kawasan konflik tersebut. Dampak dari sikap netral Indonesia adalah solidaritas dan efektivitas ASEAN.

Ketika ASEAN tidak bisa mengambil satu sikap bersama, itu artinya konflik ini tidak bisa ditangani secara multilateral. Artinya, jika penyelesaian konflik ini bilateral, maka bargaining power negara-negara ASEAN yang berkonflik tidak cukup kuat melawan RRC.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun