Izinkan aku bertanya,Â
Apa lagu favoritmu?Â
Menurutku,Â
Keheningan malamlah senandung terbaik yang pernah kudengar
Perdebatan diri kerap terjadi dikala sepi
Apa yang sedang dinanti raga ini
Kematiankah?Â
Selama jam di dinding tua masih berdetak
Akankah kuhabiskan waktuku berlari-lari di padang rumput
Hanya ambigu yang terpikirkan
Tiada kepastian yang dapat ku gengam erat
Lihatlah,Â
Bahkan bulan pun tak sudi menemaniku menikmati senandung malam ini
Oh tak apalah,Â
Remang-remang bintang di langit masih sudi menjadi lenteraku
Malam ini,Â
Angin berkenan singgah menyelimuti lembut tubuhku
Namun apa daya,Â
Ragaku rupanya berontak hebat
Ragaku berkata, "Ia hanya mencoba mencelamu pujangga tolol"
Mungkin benar,Â
Bahkan angin malampun tertawa atas kebodohanku
Entahlah,Â
Rasanya ragaku belum ingin berbaring ria
Senandung malam ini,
Menggiring jiwaku ke alam imajinasi yang semu
Biar sajalah,
Manakala irama senandung itu selesai
Perdebatan pun pasti akan mereda
Dan pada saat itu,Â
Kurasa sudah saatnya beristirahat.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H