Mohon tunggu...
Galang Mario
Galang Mario Mohon Tunggu... Pustakawan - penulis anarki

senang melihat dan memetik makna seni dan kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Arus Perjalanan Seni Menggambar

4 Juni 2022   08:00 Diperbarui: 19 Agustus 2022   01:45 4678
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika ilustrator ingin membuat sebuah ilustrasi, ia akan segera menyadari bahwa tidak hanya ada satu cara dalam menggambar untuk mengekspresikan keinginannya. 

Berbagai teknik dan praktik artistik telah berkembang pesat dari waktu ke waktu, dari yang primitif hingga modern. Ada banyak gaya dan model menggambar dalam sejarah di tiap masa yang juga bisa menjadi inspirasi dan referensi dalam menghasilkan kebaharuan dalam menggambar.

Dengan demikian pentingnya pengetahuan tentang sejarah evolusi praktik menggambar sehingga kita dapat menghasilkan karya yang inovatif dengan melihat, mengadaptasi atau mengembangkan beragam karya gambar sebelumnya sebagai referensi.

Adapun cara lain yaitu dengan mengunjungi sebuah pameran seni rupa atau galeri seni untuk melihat karya yang terpajang atau membaca buku-buku sejarah seni rupa untuk menemukan dan memahami berbagai arus perjalanan seni menggambar yang telah menandai sejarah seni rupa.

Selain dapat menambah pemahaman kita tentang cara menggambar. Pentingnya mengetahui sejarah seni menggambar agar kita memiliki beragam referensi gambaran.

Pada awal sejarah, manusia belum mengenal kertas. Proses menggambar dilakukan langsung di atas permukaan batu atau dinding seperti terlihat pada lukisan-lukisan gua yang menggunakan warna dari unsur-unsur alam.

Kondisi tersebut membuat seniman primitif harus menyesuaikan dengan permukaan gambar. Alat-alat menggambar belum sempurna kala itu hanya dengan menggunakan tangan, batu dan tongkat yang dicelupkan ke dalam warna.

Seiring berjalannya waktu, evolusi pertama hadir di mesir kuno yaitu ditemukannya lembaran papirus sebagai media tulis dan menggambar, selain itu adanya penggunaan kuas dan tinta yang dibuat dari arang pinus, minyak lampu dan gelatin dari kulit binatang hingga abad ke-2 ditemukannya kertas yang terbuat dari kulit kayu di Cina yang sangat baik digunakan dalam menggambar.

Pada saat itu produksi kertas makin meningkat dan pada saat yang sama alat menggambar ikut berkembang seperti pensil. Biaya produksi kertas yang rendah dan kepraktisan pensil sangat mendukung dalam proses menggambar hingga akhirnya dunia menghadirkan teknologi baru seperti komputer atau tablet yang menyediakan aplikasi olah grafis.

Selain itu adanya internet yang mampu membagikan karya secara luas. hal tersebut menjadi budaya baru dalam menggambar dimana mata tidak lagi tertuju pada ujung pensil dan permukaan kertas tetapi pada layar komputer. Jenis-jenis tablet mulai bermuncul dengan beragam inovasi seperti tablet hibrida yaitu Repaper graphic tablet oleh ISKN yang menawarkan kemudahan.

Kita dapat menggambar dengan cara tradisional berkat selembar kertas yang dipasang langsung di tablet, dan pensil standar yang dilengkapi dengan cincin magnet yang mampu menyalin ulang semua gerakan dalam detail sekecil apa pun ke perangkat grafis tablet kita.

Dengan demikian alat jenis ini dapat menghubungkan gambar di atas kertas dengan layar komputer atau tablet. Hal ini menandakan bahwa kertas masih tetap memiliki tempat dalam menggambar secara alami.

Zaman Prasejarah: Awal dari seni menggambar

Hasil penelitian menyatakan bahwa gambar manusia tertua terdapat di gua leang-leang maros yang diperkirakan dibuat 45.500 tahun lalu yang ditemukan oleh seorang arkeolog bernama heeren palm dan van heekeren. Selain gua di maros, lukisan gua juga terdapat di gua Lascaux di prancis dan altamira di Spanyol.

Praktek menggambar masih sangat primitif pada waktu itu dan gambar masih berbentuk geometri sederhana daripada representasi nyata dari objek mahluk hidup.

Menurut para arkeolog, karya-karya tersebut tidak dibuat dengan tujuan untuk menghasilkan sebuah gambar artistik, tetapi sebagai bagian dari ritual serta untuk menceritakan pemandangan kehidupan sebab tulisan belum ada di masa itu. Lukisan-lukisan yang ada berisi adegan berburu, gambar-gambar figuratif hewan dan sebagainya. 

Zaman Kuno: Seni menggambar di atas permukaan 

Pada awal zaman kuno, kegiatan menggambar lebih mempertahankan fungsi praktis. Karya yang dihasilkan berisi simbol-simbol gambar dalam hieroglif baik di Mesopotamia maupun di mesir kuno.

Gambar dapat didefinisikan sebagai tulisan kiasan untuk menceritakan adegan kehidupan sehari-hari atau cerita mitologi. Beragama gambar dengan elemen atau tubuh menghadap kesamping tanpa perspektif, menjadi ciri khas dari karya zaman ini .

Model gambar juga diterapkan untuk hiasan pada benda-benda sehari-hari, seperti tembikar dan bahkan pada dinding besar. Gambar lebih kepada gaya dekoratif dengan tujuan artistik. Di yunani hingga Romawi, gambar-gambar menjadi lebih presisi seiring dengan berkembangnya alat dan bahan.

Bahan logam menjadi puncak sebagai bahan terbaik dalam menggambar. Zaman kuno merupakan salah satu periode dalam sejarah dimana seni menggambar sangat ditekankan. Banyak sekolah dibuat untuk mengajarkan seni menggambar yang kiranya menjadi peningkatan besar selama beberapa ribu tahun.

Zaman Pertengahan: Seni menggambar untuk agama

Pada awal hingga pertengahan zaman ini, kualitas menggambar semakin meningkat dan Nampak lebih realistis dibanding zaman sebelumnya dengan ukuran yang besar.

Namun gambar yang dibuat masih terkesan datar dengan pengolahan warna-warna primer, pose objek yang kaku, bentuk tubuh yang kurang proporsi dalam beberapa hal tapi gerakannya bervariasi serta konsep penggunaan perspektif sangat jarang ditemukan. Gambar perspektif lahir dan dikembangkan diakhir zaman ini memasuki zaman renaissance. 

Penggunaan pena dan kuas menjadi alat penting di masa ini. Buku-buku yang dianggap paling berharga dihiasi gambar ilustrasi dengan gaya dekoratif. tujuan dari untuk melayani agama atau menggambarkan betapa pentingnya agama. Tema dalam gambar sangat identik dengan hal-hal yang berbau agama.

Kurangnya pemahaman masyarakat dalam membaca dan menulis yang membuat karya gambar menjadi sarana komunikasi yang sangat baik. Sekolah-sekolah menggambar dibangun agar menjadi tempat masyarakat untuk belajar menggambar terutama diperuntukkan bagi orang-orang beragama. hal ini dapat dilihat dari beberapa lukisan dimasa ini yang menceritakan kondisi tersebut.

Zaman Renaissance: Revolusi besar seni menggambar

Pada akhir abad pertengahan semua seni visual mengalami penyempurnaan yang akan membawa revolusi nyata dalam cara menggambar. Ajaran seni tidak lagi terkungkung dan mulai dilakukan di luar gereja begitupun dengan evolusi pemikiran. Alat-alat baru mulai bermunculan menjadi bagian dari evolusi menggambar.

Selama periode ini, manusia mulai meninggalkan seni dekoratif Abad Pertengahan yang bertujuan untuk menyebarkan agama. Banyak sekolah seni dan galeri seni dibuat dan kelas menggambar menjadi hak istimewa kaum bangsawan.

Para pelukis mulai meninggalkan simbol-simbol keagamaan tradisional dengan menempatkan manusia sebagai pusat dari karya gambar mereka. Seniman sangat tertarik dengan studi manusia dan alam.

Pembelajaran menggambar semakin banyak dilakukan secara langsung berdekatan dengan objek atau model yang digambar demi menyempurnakan sketsa agar realistis. Bayangan, kedalaman, perspektif, dan pencarian proporsi sempurna menjadi pusat pendekatan periode ini.

Selama Renaisans, gambar diproduksi dalam ukuran besar dan manusia sebagai karakter utamanya. Banyaknya gaya gambar terinspirasi dari patung-patung kuno. Selain itu seniman banyak mendapat komisi dari kaum bangsawan untuk potret realistis.

Masa ini banyak menghasilkan gambar yang indah dengan teknik yang luar biasa dan tersimpan dengan baik sehingga kita dapat menemukannya pada koleksi museum dan gedung-gedung terkenal yang ada hingga saat ini sebagai bangunan sejarah yang menyimpan karya masa ini.

Zaman modern: Kepopuleran Seni menggambar

Masa renaissance menjadi puncak seni menggambar dan khususnya bagi kaum kelas atas atau bangsawan. Berbeda dengan masa ini, seni menggambar menjadi popular di seluruh lapisan masyarakat.

Hadirnya gaya dan teknik baru dalam menggambar begitupun dengan seniman-seniman dan berbagai karya inovasinya dari impresionisme hingga post impresionisme. Budaya menggambar semakin menyebar tidak hanya di eropa tapi di seluruh dunia dengan beragam gaya menggambar sesuai budaya masing-masing tempat seperti di jepang terkenal dengan gaya menggambar manga. 

Hari ini seperti yang kita ketahui perkembangan yang masif terhadap dunia menggambar dari teknik, gaya maupun bahan. Kegiatan menggambar terbuka untuk semua orang tanpa ada batasan dan prosesnya bisa dilakukan dimanapun. Hadirnya tablet grafis yang berisi program aplikasi menggambar memungkinkan illustrator baik pemula atau profesional untuk membuat gambar sketsa tanpa batas diatas permukaan kerja digital.

Walau sekarang kegiatan menggambar banyak menggunakan media digital, kertas dan pensil tetap menjadi tempat terbaik dengan sensasai alaminya dalam menggambar terutama yang terpenting dalam membuat rancangan dasar atau sketsa. adapun yang tetap bertahan dengan cara konvensional seperti illustrator buku komik yang masih tetap mempertahankan tradisi dan keunikannya. 

Untuk menjadi seoarang ilustrator atau desainer serta ingin mengetahui cara menggambar, perlu mempelajari dan memahami teknik di masa lalu dengan beragam gaya tradisionalnya sebagai referensi agar kita dapat mengghasilkan gambar yang inovatif.

Namun tak lupa pula kita juga harus belajar dan terjun ke dunia digital, belajar menggambar digital dan memanfaatkan Internet untuk melihat berbagai pameran di dunia apalagi ada banyak platform digital yang dijadikan sebagai galeri seni dan museum untuk mempermudah kita dalam mengapresiasi karya seni.

Seni Menggambar telah mengalami evolusi besar dari waktu ke waktu. Jika hari ini kita memiliki kemudahan untuk belajar dan menggambar itu semua berkat teknologi digital yang memungkinkan kita akses di manapun dan kapanpun.

Salam seni!

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun