Mohon tunggu...
Galang Mario
Galang Mario Mohon Tunggu... Pustakawan - penulis anarki

senang melihat dan memetik makna seni dan kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Prinsip Seni Sebagai Input Visual Bagian 2

30 Mei 2022   19:00 Diperbarui: 30 Mei 2022   19:16 1219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seperti yang kita ketahui bahwa prinsip seni merupakan cara terbaik dalam mengolah komposisi. Selain beberapa prinsip yang ditulis pada bagian pertama tulisan ini adapun beberapa prinsip lainnya sebagai berikut:

Penekanan

Penekanan biasanya digunakan untuk menghasilkan vocal point atau biasa diistilahkan sebagai  poin of interest pada karya. Tujuannya ialah untuk menentukan titik fokus objek.

Penekanan area visual dapat dicapai  dengan permainan skala, selain itu dapat diperoleh dengan memisahkan objek atau memperkuat keberadaannya dengan area tertentu seperti  lokasi atau warna, nilai, dan teksturnya. 

Penekanan dalam komposisi biasanya didukung oleh area yang kurang penting, artinya ialah ada bagian atau objek  yang difokuskan dengan yang tidak. hierarki dalam karya seni yang diaktifkan dan dipertahankan pada tingkat yang berbeda. 

Seperti contoh sederhana, dalam permukaan gambar terdiri dari objek dan latar. Kita dapat menekan salah satu diantaranya baik objek atau latar agar dapat mencapai satu titik  fokus, penekanan ini dapat dilakukan dengan pendetailan atau  penegasan melalui elemen garis, warna, tekstur dan lain-lain.

Seperti prinsip artistik lainnya, penekanan dapat diperluas guna untuk memasukkan gagasan utama yang terkandung dalam sebuah karya seni. Mari kita lihat dan eksplorasi karya berikut.

Muara Gresik, lukisan Gufran Tawakal (Dok Pribadi)
Muara Gresik, lukisan Gufran Tawakal (Dok Pribadi)
 

Mengukir Diri, Lukisan Mike Turusy (Dok Pribadi) 
Mengukir Diri, Lukisan Mike Turusy (Dok Pribadi) 

Kita dapat dengan jelas melihat kapal merah sebagai penekanan utama dalam lukisan gufran tawakal berjudul muara gresik di atas yang menggunakan penekanan elemen warna merah meskipun lokasinya dipenuhi kapal-kapal di sekitarnya. karya Mike turusy dengan penekanan yang berbeda dimana objek gagasan lebih ditegaskan dengan penekanan detail yang membedakan dengan latarmya yang polos. 

Ada banyak penerapan dalam prinsip  pada karya seni lukis khususnya corak realis, kejelian mata dan pertimbangan seniman dalam menangkap cahaya yang menyinari objek serta penentuan area gelap dalam karya. seperti halnya seniman terkenal Belanda yaitu Rembrandt Van rijn dengan teknik Rembrandt lighting dalam karya-karya self portaitnya.

Self Portrait Rembrant (sumber.wikipedia.org)
Self Portrait Rembrant (sumber.wikipedia.org)

Gerak dan Waktu

Salah satu masalah yang sering dihadapi seniman dalam menciptakan karya yang statis ialah bagaimana mengilhaminya  dengan rasa waktu dan gerak. 

Salah satu solusi untuk masalah ini yaitu dengan penggunaan hubungan spasial terutama pada perspektif, selain itu permainan Skala dan proporsi juga dapat digunakan untuk menunjukkan perjalanan waktu atau ilusi kedalaman dan gerakan. 

Misalnya, dalam sebuah karya dimana didalamnya terdapat gambaran yang surut ke latar belakang, otomatis skalanya menjadi lebih kecil dan nilainya lebih ringan. Juga, adanya sosok objek  yang sama (atau bentuk lain) diulang di tempat yang berbeda dalam gambar yang sama memberikan efek gerakan dan berlalunya waktu.

Salah satu contoh karya  prinsip ini adalah pada lukisan pinisi Budi hartawan. Gerak Posisi kapal yang miring karena hembusan angin kuat dan hempasan ombak dengan arah yang berlawanan terlihat sangat realistik dan dramatis, adanya kesan gerak pada objek digeser dan waktu saat angin dan ombak saling menekan bersama.

pinisi, lukisan budi haryawan (Dok Pribadi)
pinisi, lukisan budi haryawan (Dok Pribadi)

Eksperimen visual gerak  diproduksi pertama kali oleh Fotografer Eadweard Muybridge pada pertengahan abad ke-19 dengan memotret urutan hitam dan putih dari sosok dan hewan yang berjalan, berlari, dan melompat, lalu menempatkannya berdampingan untuk memeriksa irama  yang diciptakan oleh setiap gerak.

Di era modern, kebangkitan kubisme dan beberapa gaya setelahnya baik dalam seni lukis dan patung memiliki pengaruh besar dalam karya seni statis yang menggambarkan waktu dan gerakan. 

Perkembangan baru dalam bentuk ini terjadi. sebagian melalui eksplorasi awal hadirnya kubisme tentang bagaimana menggambarkan suatu objek dan ruang di sekitarnya dengan mewakilinya berbagai sudut pandang, menggabungkan semuanya menjadi satu gambar. 

Seniman picasso sangat handal dalam hal ini. Setelah itu muncul lukisan dengan aliran futurisme  yang menerapkan dinamisme universal, kemampuan menggambarkan secara keseluruhan  gerak, suara dan pencahayaan. 

Gambar yang memberi kesan gerak dinamis. Dalam prinsip ini Penggunaan garis diagonal sangat identik dalam komposisi karena membantu menciptakan  gerakan.

Kini waktu dan gerak nampak jelas  di era sekarang dalam seni rupa.  Media seni semakin berkembang menjadi  film atau video yang menunjukkan gerakan tersirat dan perjalanan waktu. Film pada dasarnya berisi ribuan gambar statis yang dibagi menjadi satu rol panjang yang dilewatkan dengan kecepatan tertentu.  Dalam media tersebut kita dapat menyaksikan sebuah narasi terbentang di depan mata kita.

Kesatuan 

Sebuah karya seni menjadi  kuat ketika mengekspresikan kesatuan dari keseluruhan dalam komposisi. Menyatakan bahwa semua bagian bisa cocok satu sama lain. Rasa kesatuan tersebut dapat diproyeksikan untuk mencakup ide dan makna dari karya. Untuk menciptakan Kesatuan visual dapat disublimasikan oleh berbagai elemen seni rupa. 

Kita dapat menganalogikannya dalam sebuah orkestra musik yang menyatukan dan  mengarahkan banyak instrumen, suara, dan perasaan yang berbeda ke dalam satu simfoni suara yang dapat dipahami. 

Di sinilah fungsi objektif garis, warna, pola, skala, dan semua elemen dan prinsip artistik lainnya diolah agar dapat menghasilkan pandangan kesatuan  dari keseluruhan isi karya, dan dari sanalah apresiasi estetika dan makna beresonansi.

Kita bisa melihat karya Mike turusy yang menarik. Adanya  perbedaan  antara objek dan latar tapi disatukan oleh bentuk atau tekstur kayu.

legal Logging, lukisan mike turusy (Dok Pribadi)
legal Logging, lukisan mike turusy (Dok Pribadi)
salah salah contoh lukisan Kahar Wahid yang memanfaatkan hampir setiap elemen dan prinsip termasuk ruang, nilai, warna dan tekstur, keseimbangan asimetris, dan area penekanan yang berbeda. Kesatuan komposisinya tetap kuat dengan menjaga berbagai bagian saling berlawanan dalam permainan sapuan garis-garis digonal.

lukisan 1, karya kahar wahid (Dok Pribadi)
lukisan 1, karya kahar wahid (Dok Pribadi)
Prinsip-prinsip yang telah dibahas sangat bersentuhan dengan pandangan formalisme, sebuah cara analitis dalam memandang karya seni dan menggambarkan bagaimana elemen dan prinsip desain bekerja sama menjadi sebuah komposisi yang baik. Ini juga merupakan cara untuk mendiskusikan bagaimana efek visual komposisi dapat berkontribusi pada pemahaman atau interpretasi kita tentang karya seni. 

Garis, bentuk, ruang, warna, dan sebagainya merupakaan elemen  sebagai bangunan dasar bentuk  yang disusun menggunakan prinsip-prinsip seni rupa. Prinsip bertindak pada elemen sebagai  cara untuk mengaturnya dalam komposisi.

Formalisme memungkinkan siapa pun masuk ke dalam sebuah karya seni.  dengan pengetahuan pronsip tersebut sangat mempengaruhi bagaimana dan mengapa karya itu dibuat. 

Dengan beberapa pengetahuan dasar prinsip seni rupa yang telah dibahas, mari kita pertimbangkan kembali pertanyaan tentang bagaimana formalisme dapat diterapkan untuk memahami komposisi karya. Kita ambil contoh salah satu karya picasso berjudul gurnica.

Guarnica, lukisan picasso (sumber. wikipedia.org)
Guarnica, lukisan picasso (sumber. wikipedia.org)
Pertama, mari kita mulai dengan elemen. Elemen apa yang terasa sangat mewakili karya ? Kemungkinan jawabannya adalah bentuk dan nilai, dan mungkin saja  garis serta ruang. lalu Prinsip apa yang terasa sangat terlibat dalam komposisi karya? Misalnya, adanya komposisi asimetris dengan gerakan yang cukup besar diciptakan oleh pengulangan bentuk segitiga terarah. Bentuk-bentuk berani ini mengarahkan dan menarik perhatian apresiator.

Bagaimana dengan jenis representasinya? Picasso pada titik ini terlibat dalam abstraksi. Sekarang kita telah menganalisis bentuk melalui elemen, prinsip, dan jenis representasi, mari kita fokus pada bagaimana menafsirkan makna atau perasaan yang dihasilkan oleh pilihan komposisi karyanya.  

Secara visual ruang sangat aktif, hampir sampai pada titik ketidaknyamanan visual, kemungkinan karena kondisi perasaannya yang kurang baik terhadap dunia disekitarnya, jika ditelusuri lebih jauh karya tersebut memang menggambarkan tragedi perang dan penderitaan yang ditimbulkan khususnya kepada warga sipil yang tidak bersalah. 

Karya ini menjadi monumen pengingat abadi akan tragedi perang, simbol anti-perang, dan perwujudan perdamaian sedan sebagainya. Kurang lebih seperti itu. 

itulah beberapa prinsip seni rupa dari keseimbangan, irama, skala proporsi, penekanan, kesatuan hingga waktu dan gerak, Semoga bisa menambah pengetahuan kita sehingga memudahkan dalam mengolah komposisi karya. salam seni!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun