Mohon tunggu...
Galang Mario
Galang Mario Mohon Tunggu... Pustakawan - penulis anarki

senang melihat dan memetik makna seni dan kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Musikalisasi Visual, Akankah?

5 Mei 2022   13:00 Diperbarui: 5 Mei 2022   13:03 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada tahun 1918 seniman asal sidney australia, de maistere dan wakelin menghadirkan  karya berdasarkan ide mereka tentang analogi antara spektrum warna dan skala musik. 

Mereka menyatakan warna sebagai nada seperti dalam lukisannya berjudul komposisi berirama dalam minor hijau kuning dan syncromy dalam mayor orange. Karya tersebut mencoba mewakili musik dalam bentuk gambar sekaligus berfungsi sebagai score dengan bantuan keyboard berwarna sehingga karya tidak hanya dipamerkan juga dapat dipentaskan. Begitu jelas ada hubungan diantara keduanya. 

Pameran terbaru, Intersection: Art & Music, di Oak Park Art League (OPAL) pada tahun 2015 menghadirkan karya visual dengan tema musik yang mencerminkan dampaknya terhadap masyakarat.  Kekuatan dari pameran ini adalah seseorang dapat merasakan hubungan harmonis yang terjalin antara musik dan seni. 

Simbiosis antara kedua bentuk seni mencerminkan pengaruh satu medium terhadap medium lainnya.

Jika melihat dari proses penciptaan, hubungan itu juga terjadi pada seniman Lewis dimana ia menggambarkan komposisi visual dari proses mendengarkan musik, Membiarkan musik mengarahkan tangannya berkarya.

 Menciptakan gambar yang memvisualisasikan struktur komposisi musik yang dinikmati dan intensitas emosionalnya. Begitupun dengan Seniman patung asal Meksiko, Pedro Reyes tampil indah berkolaborasi dengan beberapa musisi dan sound enginer dalam membuat mahakarya patungnya pada tahun 2015 di pameran when sillence falls. Karya tersebut menghubungkan pengalaman, peristiwa dan emosi yang membentuk kehidupan.

Beragam warna musik memiki efek-efek tertentu yang bisa saja ditransfer kedalam wujud visual oleh seniman seperti  musik yang lambat, keras, agresif atau merdu. seperti Musik dengan tempo yang cepat  akan mendorong proses berkarya dengan cepat menghadirkan garis-garis lincah dan lugas atau musik yang tenang menjadi sebuah tanda visualisasi warna yang tenang. Hal tersebut menjadi ide yang dapat dieksplorasi dan membuat seni visual mampu mencermin seni musik.

Seorang artwork atau ilustrator yang senang menggambarkan karya-karya  dengan unsur dominan warna hitam, garis-garis yang eksplisit masif mendera,  tidak sedikit Objek yang dihadirkan berupa tengkorak dengan atribut benda metal tajam, bergaya surealis dengan nuansa kegelapan. 

Tipografi tulisan dalam ilustrasi juga menjadi penegas dengan bentuknya memberi kesan tekstur yang tajam, cadas secadas musiknya, kita bisa tahu kebanyakan ilustrator  sangat  intim dengan musik beraliran metal, hardcore punk dan sebagainya seperti Ed repka, morrg, riandy karuniawan, arcamus dan lain-lain. 

Tak seperti halnya dengan musik  pop punk dalam visualisasinya menghadirkan unsur warna-warna yang meriah, tipografi dengan garis lengkung berkesan imut dan objek yang dihadirkan berbentuk kartun, selain itu ada juga yang bergaya kolase dengan sedikit unsur bergaya urban, visual tersebut dapat dilihat dari tampilan gaya kelompok musik pop punk khususnya pada ilustrasi albumnya seperti greenday, blink 182, sum 41 dan sebagainya.

 Folkspun demikian, punya gaya visual tersendiri yang unik. identik dengan visualisasi kesan klasik dan  sederhana. objek yang ditampilkanpun sering  bertemakan alam  seperti pegunungan, pepohonan, dadaunan, gambaran suasana senja atau malam, gambar kehidupan masyarakat seperti cerminan dari musiknya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun