Ada yang jatuh dari langit pada bumiÂ
Yang menikam satu per satu pualam kastil istanaÂ
Ia singgah pada percikan dansa yang indahÂ
Menari-nari di kala pesta sedang meriah
Menjelma menjadi dua sejoli dalam tiap irama
Dengan saling tersenyum satu sama lainnya ...Â
Ada yang kian terbang menerabas semestaÂ
Menggebu-gebu pada Fortuna yang tampakÂ
Lalu menggantungkan perisai diri di langit tertinggiÂ
Hingga satu dua dituai dengan manis ...Â
Pun dengan yang terjerembab masa lalu
Ia menarik diri dari pusaran gelombangÂ
Agar dapat kepastian berpijak setelah sewinduÂ
Kini ia menatap langit biru dengan kicau merduÂ
Yang terpancar dari sudut-sudut wajahnyaÂ
Merekah di hari yang cerah.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H