Mohon tunggu...
Intan Nursyifa Rahma
Intan Nursyifa Rahma Mohon Tunggu... Freelancer - Bismillah

Penggemar buku

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Arus Lalu Lalang

14 Januari 2021   21:36 Diperbarui: 14 Januari 2021   21:38 245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Undangan itu terasa kaku

Dan kamu mengabaikannya 

Dengan beberapa kali kamu menghindar

Sampai dirimu berada dalam obrolan 

Kamu mencoba balasan singkat 

Seperti tersemogakan alasan terciptanya sebuah ruang 

Esoknya pikirmu memenuhi memoar 

Sampai menjadi arus terpadat dalam benak 

Jemarimu malah membuat kacau sebuah keliru 

Tentang sebuah surel yang terhapus

Kamu terjebak dalam ruang sempit

Ia pengap dan membuat histeris

Pada akhirnya kamu pergi melupakan sekelumit kisah 

Lalu pergi dari kealfaan jalan yang telah berlalu 

Dengan menikmati masa yang baru saja tiba

Per lahan kamu menemukan kembali huruf-huruf yang  hilang

Dengan membuka lembar baru bagi hari mendatang 

Dengan itu kamu mampu melewati arus lalu lalang

Pikirmu ... 

Bukan hendak memutus ikatan persaudaraan 

Karena dengan doa-doa Tuhan kelak mempersatukan

Tidak hanya dengan keberadaan kotak Pandora

Kamu memulai dengan seuats senyum 

Tanpa menjadi beban yang menganga dalam sebatas trauma. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun