Etika konsumsi dalam Islam ialah tidak kikir, karena ada hak milik Orang lain dalam harta yang kita Miliki. Mengkonsumsi barang-barang yang baik Dan tidak Berlebih-lebihan dalam Menggunakan harta. Menggunakan konsumsi Yang berlebih-lebihan merupakan Ciri masyarakat yang tidak Mengenal Tuhan dalam hal ini Disebut israf (pemborosan) atau Tabzir (menghambur-hamburkan Harta Tanpa guna).Pemborosan Berarti penggunaan harta secara Berlebih-lebihan untuk hal-hal yang Melanggar hukum seperti makanan, Pakaian, tempat tinggal. Ajaran-ajaran Islam menganjurkan pola konsumsi dan penggunaan harta secara wajar, berimbang dan tidak berlebihan .
2. Teori produksi
 Motif-motif Produksi yaitu pengambilan manfaat setiap partikel dari alam semesta adalah tujuan ideologi umat islam. Al-Qur'an dan Hadis mendorong pentingnya produksi, dan pelarangan menghentikan produksi, serta larangan berlaku malas. Tujuan-tujuan produksi yaitu sebagai upaya manusia untuk meningkatkan kondisi material dan moral serta sebagai sarana untuk mencapai tujuannya di hari kiamat kelak. Faktor-faktor Produksi adalah tanah, buruh, dan modal. Dalam hal modal kafh yaitu modal sebagai kerja yang diakumulasikan dan hak milik sebagai akibat wajar.
3. Teori Monetor Makro
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H