Mohon tunggu...
Muhammad Gaizka Kevala Kevala
Muhammad Gaizka Kevala Kevala Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

saya adalah individu yang kreatif dan ekspresif yang menemukan kegembiraan dan kepuasan dalam menulis. Saya memiliki ketertarikan yang mendalam terhadap kata-kata, bahasa, dan cerita. Menulis bagi Anda adalah cara untuk menyampaikan pikiran, ide, dan perasaan Anda dengan cara yang unik dan pribadi.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Amerika Serikat dalam Resolusi Konflik Maroko-Sahara Barat

4 Juli 2023   18:12 Diperbarui: 4 Juli 2023   18:16 575
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Morocco Wants Compromise, Not War, in Western Sahara (foreignpolicy.com) 

Amerika Serikat dan PBB menjadi pihak pendukung dalam proses penyeleseian konflik ini, melalui Referendum di Sahara Barat (MINURSO) Amerika Serikat memberikan dukungan politik dan bantuan pembangunan kepada Maroko dalam upaya mempromosikan stabilitas dan pembangunan di wilayahnya. Namun, peran Amerika Serikat tidak semerta-merta untuk membantu menangahi konflik ini, melainkan Amerika Serikat Ingin memperlihatkan keberpihakannya sehingga menuai berbagai kritik dari berbagai pihak internasional. 

Beberapa pihak mengkritik pengakuan tersebut, menganggapnya sebagai langkah yang tidak adil dan tidak mempertimbangkan hak-hak rakyat Sahara Barat untuk penentuan nasib sendiri. Di sisi lain, ada juga yang melihat pengakuan tersebut sebagai langkah yang mendukung stabilitas dan pembangunan di kawasan tersebut. (Ariyati 2019)

Upaya yang telah dilakukan oleh berbagai pihak untuk mencapai penyelesaian politik 

twitter.com/MINURSO__ 
twitter.com/MINURSO__ 

Dalam konteks konflik Maroko-Sahara Barat, ada beberapa upaya yang telah dilakukan oleh berbagai pihak untuk menyeleseikan konflik secara adil. Beberapa upaya yang dilakukan oleh pihak PBB adalah dengan mengeluarkan  inisiatif Penyelesaian Baker I dan Baker II, inisiatif ini dikemukakan pada tahun 2001 sampai 2003 oleh mantan Sekretaris Jenderal PBB, James Baker. Rencana tersebut mengusulkan untuk memberikan hak otonomi istimewa kepada Sahara Barat di bawah kedaulatan Maroko, serta dengan adanya implementasi referendum Sahara Barat (MINURSO) dapat menentukan masa depan dari wilayah tersebut. 

Namun, kedua rencana tersebut tidak berhasil diimplementasikan karena perselisihan antara Maroko dan Frente Polisario  ini semakin kuat. Selain itu, perlu juga PBB melakukan beberapa resolusi yang relevan yaitu Resolusi Dewan Keamanan PBB 690 (1991) yang menciptakan MINURSO, dan Resolusi Dewan Keamanan PBB 2494 (2019) yang menggarisbawahi pentingnya mencapai penyelesaian politik yang realistis, pragmatis, dan kompromis. (Ariyati 2019)

Konflik antara Maroko dan Sahara Barat memiliki latar belakang yang rumit. Setelah penarikan Spanyol pada tahun 1975, Maroko dan Mauritania mengklaim kedaulatan atas Sahara Barat. Maroko melancarkan operasi militer untuk menguasai wilayah tersebut, sementara Front Polisario, gerakan pembebasan nasional, memperjuangkan kemerdekaan Sahara Barat. Konflik bersenjata berlangsung selama beberapa tahun sebelum mencapai gencatan senjata pada tahun 1991.

Sejak itu, pertempuran diplomasi dan perjuangan untuk kedaulatan terus berlanjut antara Maroko dan Front Polisario. Front Polisario menuntut dilaksanakannya referendum kemerdekaan, sementara Maroko menawarkan otonomi yang lebih besar bagi Sahara Barat di bawah kendalinya. Komunitas internasional, termasuk PBB, telah berupaya mencari solusi politik yang adil dan berkelanjutan melalui mediasi dan perundingan, tetapi hingga saat ini belum tercapai kesepakatan yang memuaskan kedua belah pihak. 

Dalam konteks ini, latar belakang konflik Maroko-Sahara Barat mencakup klaim kedaulatan yang saling bertentangan, perjuangan untuk kemerdekaan, dan upaya internasional untuk mencapai penyelesaian politik yang memadai. Konflik ini melibatkan sejarah kolonial, operasi militer, dan gencatan senjata yang kemudian diikuti oleh pertempuran diplomasi yang berlangsung hingga saat ini. (Ariyati 2019)

Peran Amerika Serikat dalam mencari solusi yang adil dan berkelanjutan dalam konflik Maroko-Sahara Barat

Morocco Wants Compromise, Not War, in Western Sahara (foreignpolicy.com) 
Morocco Wants Compromise, Not War, in Western Sahara (foreignpolicy.com) 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun