Mohon tunggu...
Gaizka Hendry Suseno
Gaizka Hendry Suseno Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

FUF UINSA

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Arah Masa Depan Peradaban Islam di Asia Tenggara

2 Juli 2021   10:01 Diperbarui: 2 Juli 2021   11:09 441
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

      Seiring dengan semakin kuatnya semarak keislaman di Asia Tenggara, patut optimis bahwa komunitas Muslim di kawasan ini akan tampil sebagai salah satu kekuatan budaya yang penting dan diperhitungkan. Optimisme ini tentunya perlu ditindaklanjuti dengan berbagai langkah nyata dan perubahan. 

      Meliputi peningkatan kerjasama pemberdayaan ekonomi umat, penguatan kerjasama pendidikan, penguatan kerjasama lembaga-lembaga sosial keagamaan, kerjasama penelitian dan pengembangan, penerbitan karya-karya akademis, serta berbagai bentuk kerjasama program lainnya.

      Problem utama umat Islam kawasan Asia Tenggara saat ini adalah masih tingginya angka kemiskinan dan rendahnya akses sebagian umat terhadap sumber daya ekonomi yang disebabkan oleh rendahnya tingkat pendidikan dan kualifikasi keilmuan, terbatasnya penguasaan teknologi, dan terbatasnya modal. 

     Langkah konkret Indonesia misalnya, dalam konteks mengurangi angka kemiskinan. Indonesia sudah cukup lama konsen terhadap pendidikan Islam yang berkualitas bagi masyarakatnya, baik pendidikan yang diselenggarakan oleh pemerintah maupun masyarakat. 

     Untuk level perguruan tinggi Islam yang diselenggarakan pemerintah misalnya, pemerintah melalui Kementerian Agama. telah menyelenggarakan tidak kurang dari enam Universitas Islam Negeri (UIN), 15 Institut Agama Islam Negeri (IAIN)---yang telah didirikan sejak tahun 1960-an, dan 31 Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN).

     Khusus untuk UIN, tidak hanya menyelenggarakan program studi studi-studi Islam, namun juga telah mengembangkan bidang kajian program studi ilmu-ilmu sains dan teknologi.

    Tentu saja proses pendidikan yang diupayakan melalui berbagai institusi pendidikan Islam, baik perguruan tinggi maupun lembaga pendidikan lain, tanpa diragukan lagi akan memainkan peran penting dalam proses modernisasi masyarakat Muslim. Terbukti, sejumlah alumni lembaga pendidikan ini memiliki pemikiran Islam yang progresif, inklusif dan toleran.

   Selain itu, dalam rangka penguatan kualitas sumber daya manusia Muslim Asia Tenggara, perlu juga diperkokoh kerjasama dalam bidang pendidikan. Sebagai modal sosial yang paling penting dan utama bagi penguatan kontribusi Islam terhadap wajah peradaban di Asia Tenggara.

   Seperti perhatian terhadap kerjasama pendidikan perlu diperkuat dan diperluas dalam berbagai bentuk, seperti penguatan manajemen kelembagaan, pengembangan desain pembelajaran, penyediaan bahan pustaka, pengembangan teknologi pendidikan, peningkatan kualitas tenaga dan guru/dosen, pengembangan model, pertukaran siswa dan mahasiswa, serta berbagai kerjasama pendidikan lainnya.

    Kerjasama ini tidak hanya dimaksudkan bagi pemerataan akses pendidikan kepada segenap lapisan masyarakat, tetapi juga diharapkan dapat terbangun sumber daya manusia Muslim yang semakin berkualitas dan mampu bersaing pada tataran global. 

     Adanya, fenomena "panen raya" intelektual Muslim dalam dua dekade terakhir ini diharapkan dapat diperkuat dalam bentuk penguasaan akses terhadap berbagai bidang usaha dan lembaga ekonomi bagi pemberdayaan dan kesejahteraan umat.

    Sekarang inilah waktu yang tepat untuk para sarjana, pemimpin, dan seluruh elemen Muslim Asia Tenggara untuk terus mengembangkan ajaran Islam yang moderat sebagai pembanding atas gerakan radikalisme Islam. Seluruh elemen kaum Muslim berkewajiban untuk menyosialisasikan Islam Asia Tenggara sebagai Islam moderat, Islam yang cinta damai dan aman. 

     Selain melalui jalur pendidikan yang diselenggarakan melalui institusi pendidikan, upaya sosialisasi dan edukasi tentang Islam moderat menjadi sangat efektif jika dilakukan melalui media. 

     Upaya yang telah dilakukan Kementerian Agama yang bekerjasama dengan The Muslim World League pada Konferensi Internasional Media Islam pada bulan Desember 2011 yang dilaksanakan di Jakarta merupakan tonggak sejarah baru bagi Islam Asia Tenggara.

https://images.app.goo.gl/EP3wicge8yPaLBSdA     Dalam konferensi tersebut, Indonesia telah ditunjuk oleh peserta konferensi untuk menyelenggarakan sejumlah agenda yang dapat memperkuat posisi media Islam. Kesempatan ini benar-benar harus dimanfaatkan, karena sebagai negara dengan umat Muslim terbesar sudah selayaknya Indonesia memimpin dan memberikan warna bagi masa depan Islam untuk kepentingan umat secara luas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun