Apa Penyebab Konser Musik Tidak Menarik?
Konser musik merupakan sebuah hal yang ditunggu-tunggu oleh banyak orang tanpa mengenal gender. Apalagi jika konser tersebut merupakan konser dari musisi yang benar-benar Anda gandrungi. Pastinya Anda rela membuang sejumlah uang untuk membeli tiket konser tersebut demi melihat aksi panggung dari musisi kesayangan Anda. Pasti sangat menarik untuk menonton musisi kesayangan Anda secara live. Rasa antusias pasti sangat mendominasi otak Anda, dan memberikan berbagai efek positif bagi diri Anda. Tetapi, sebenarnya ada beberapa poin yang membuat konser menjadi tidak menarik, terutama di Indonesia. Apakah Anda menyadari apa saja hal-hal yang membuat sebuah konser menjadi tidak menarik? Berikut poin-poin yang sudah dirangkum: Line Up
sumber: Dokumentasi TalkMen
Siapa saja musisi yang akan bermain amat sangat diperhatikan oleh para calon penonton. Apalagi dalam sebuah konser yang berjenis festival. Atau mungkin konser yang saling berdekatan. Itu akan sangat mempengaruhi para penonton, untuk lebih memilah mana konser yang lebih diutamakan dan mana yang tidak. Konser yang memiliki jarak waktu berdekatan juga sangat riskan, dimana konser yang mengundang musisi yang lebih tidak terkenal, memiliki kemungkinan besar untuk gagal dibandingkan musisi yang lebih terkenal. Lumrah? Ya, sangatlah lumrah. Untuk masalah ini, pastinya para calon penonton akan menggunakan akal sehatnya untuk lebih memilih musisi yang lebih bagus dan cocok dengan seleranya. Price
sumber: Dokumentasi TalkMen
Masalah harga memang menjadi masalah utama dalam menonton konser. Anda harus benar-benar menghitung pengeluaran dan pemasukan Anda terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk membeli sebuah tiket konser. Apalagi tiket konser musisi-musisi ternama belakangan ini dibanderol dengan harga yang cukup mahal, berada diatas kisaran Rp 700.000,- Memang cukup terasa berat, dimana tiket konser belakangan ini melambung terlalu tinggi, dan ada diantaranya yang kurang masuk akal, seperti harga-harga diatas satu juta rupiah. Dengan harga sebesar itu, apakah pihak promotor bisa menjamin kepuasan penonton? Kepuasan sebagai penonton banyak sekali aspeknya, bukan hanya sekedar artis dan lagu kesukaan saja. Kita tahu bahwa setiap bulan atau minggunya banyak musisi-musisi lokal ataupun internasional yang sudah memiliki jadwal untuk menggelar pertunjukkan musik di Indonesia. Meskipun demikian, tahukah Anda bahwa Indonesia adalah salah satu tempat yang rela membayar mahal untuk melihat sebuah pertunjukkan musik? Kabar tersebut pun telah disampaikan dalam acara Salute To Glenn Fredly oleh sang penyanyi Rn'B itu sendiri. 

Dalam acara tersebut Glenn menjelaskan pada era global yang tanpa batas ini, banyak pihak-pihak yang bekerja di industri musik sudah mulai berjualan di Indonesia. Hal ini dapat dilihat dengan jumlah musisi dari luar negeri yang melakukan pertunjukkan di Indonesia mulai bertambah setiap bulannya. Dirinya juga menjelaskan bahwa musisi-musisi tersebut telah dibayar dengan harga yang cukup tinggi untuk konser di Indonesia, dan banyak masyarakat Indonesia yang rela membayar tiket dengan harga mahal. 

Sebagai seorang musisi, Glenn pun juga pernah membeli tiket untuk menyaksikan pertunjukan dari musisi internasional di Indonesia yaitu, Rod Steward. Ia pun menjelaskan bahwa Rod Steward pun terkejut mengetahui harga tiket yang dijual. Melihat ini pun Glenn bertanya-tanya, bagaimana untuk musisi Indonesia, yang terkadang mendapat perbedaan harga yang sangat tinggi bila dibandingkan dengan musisi dari luar negri. Ticket Limit
sumber: Dokumentasi TalkMen
Jumlah tiket juga menjadi bahan pikiran tersendiri dalam membeli tiket. Kita terus-terusan diiming-imingi dengan istilah presale, early bird, atau entah apalah itu agar kita terburu-buru membeli tiket tersebut. Dan jika tiket presale terjual dengan cepat, pastinya kita akan berasumsi bahwa konser tersebut akan sangat ramai dan jangan sampai kehabisan tiket. Apa kalian tahu berapa jumlah tiket yang dijual saat presale? Bisa jadi hal-hal seperti itu adalah "permainan" dari pihak promotor untuk mengguncang keyakinan Anda. Jadi sebaiknya tidak perlu takut untuk hal-hal seperti itu. Lagipula masih banyak calo yang berkeliaran diluar tempat konser yang bisa Anda jadikan alternatif terakhir jikaticketbox sudah tidak melayani pembelian. Location
Sayang sekali akses konser artis asing (entah itu artis bule atau k-pop) tidak didukung dengan kenyamanan menonton. Padahal, kenyamanan menonton itu adalah faktor penting dalam menikmati jalannya sebuah pertunjukan. 

Sedih jika melihat pilihan tempat konser yang tersedia sekarang. Yang paling strategis secara lokasi adalah gedung-gedung daerah Senayan. Mudah dijangkau karena lokasi di tengah kota. Tapi, rata-rata kualitas akustik suara yang dihasilkan di gedung daerah itu tidak terlalu jernih dan nikmat di kuping.Ada beberapa gedung pertunjukan di tengah kota yang mudah dijangkau dan secara akustik layak menampilkan konser yang enak didengar. Sayang, kapasitas gedung-gedung tersebut tidak banyak. Rata-rata hanya menampung 1000 sampai 2000 penonton. Pilihan gedung pertunjukan berkapasitas besar justru biasanya berlokasi jauh dan sering "tidak nyaman" dijangkau transportasi umum. SICC Sentul, misalnya. Butuh ekstra tenaga dan waktu (plus bensin) untuk menjangkaunya. Beda-beda tipis dengan JIEXPO Kemayoran. Bagi yang tidak membawa mobil di tempat terakhir, pilihan taksi jauh dari kata hemat. Ada JITEC yang lokasi termasuk mudah dijangkau. Tetapi tempat pertunjukannya bersatu dengan mal dan berada di lantai tujuh, membuat akses ke atas terbatas. Hanya tersedia beberapa lift. Hasilnya antrian super panjang sangat melelahkan. 

Dan, jauh dari kata kenyamanan adalah pilihan gedung konser yang kini sering dipakai promoter, yaitu MEIS Ancol. Gedung setengah jadi ini menjadi pilihan dengan alasan kapasitas besar. Bisa menampung sekitar 20 ribu penonton. Konser besar seperti NKOTBSB dan Super Junior pun digelar di sini. Crowd
sumber: Dokumentasi Blackrock Entertainment
Masalah penonton memang menjadi sebuah fenomena tersendiri dalam dunia konser. Sebenarnya, masalah crowdakan terkait dengan empat poin diatas. Misalnya, dengan harga tiket yang murah, crowd yang datang akan semakin banyak. Atau mungkin siapa musisi yang datang, misalkan penyanyi ternama Bruno Mars yang pastinya akan menyedot banyak penonton. Sebenarnya mudah sekali untuk memilah jenis crowd yang datang ke sebuah acara atau konser. Sangat mudah. Lihat saja siapa musisi yang akan bermain pada konser tersebut. Jika band beraliran rock alternatif, atau indie pop, mungkin Anda tidak akan melihat banyak orang yang asik ber-moshing-ria. Berbeda jika musisi yang datang adalah musisi punk atau metal. Lebih baik siapkanlah diri Anda untuk ikut ber-moshing-ria bersama penonton lainnya. Nah, beberapa poin diatas secara tidak langsung telah menjelaskan bagaimana seorang penikmat musik memilah konser yang akan dia tonton. Tidak sembarang konser, yang pastinya adalah konser dari musisi kesayangan yang pastinya tidak akan terlupakan. Tahun 2014 ini cukup banyak konser yang menghiasi Indonesia, terutama Jakarta. Thankyou for your time :) sumber: http://www.talkmen.com/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H