Mohon tunggu...
Gah Priambodo
Gah Priambodo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Gagah Teges Priambodo]Mahasiswa D3 AKUNTANSI] dengan Nim 33222010011, Matakuliah Pendidikan etik dan anti korupsi UMB , Dosen Pengampu Prof Dr. Apollo

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

QUIZ-Diskursus Behavioral Conditioning Ivan Pavlov dan Fenomena Kejahatan Korupsi di Indonesia

12 Desember 2023   01:19 Diperbarui: 15 Desember 2023   11:14 251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ekstinsifikasi dan Generalisasi:

  • Memahami bagaimana respons koruptif dapat diekstensifkasi (berkurang) atau generalisasi (muncul pada stimulus serupa).
  • Pemahaman ini dapat membantu dalam merancang strategi pencegahan yang efektif.
  • Intervensi Pembelajaran dan Perilaku:

    • Menerapkan pendekatan pembelajaran dan perilaku untuk mengubah asosiasi stimulus dan respons.
    • Melibatkan pelatihan, pendidikan, dan perubahan norma organisasi untuk mengurangi kemungkinan stimulus yang memicu perilaku koruptif.
  • Penguatan Positif Alternatif:

    • Mendorong pengenalan penguatan positif untuk perilaku yang etis dan tidak koruptif.
    • Ini dapat mencakup penghargaan dan pengakuan bagi perilaku yang mendukung integritas dan transparansi.
  • Pencegahan dan Penegakan Hukum:

    • Menerapkan strategi pencegahan dan penegakan hukum untuk mengurangi atau menghilangkan stimulus yang dapat memicu perilaku koruptif.
    • Meningkatkan efektivitas sistem pengawasan dan hukum untuk menciptakan konsekuensi yang signifikan bagi perilaku koruptif.
  • Perubahan Budaya Organisasi:

    • Fokus pada perubahan budaya organisasi yang menolak dan menghukum perilaku koruptif.
    • Memastikan bahwa nilai-nilai integritas dan etika diterapkan dan dipromosikan di semua tingkatan organisasi.
  • Kekurangan Teori Behavioral Condition Ivan Pavlov dalam Menghadapi Fenomena Korupsi Di Indonesia

    1. Pertimbangan Konteks Budaya:

      • Teori Pavlov dikembangkan dalam konteks penelitian fisiologi hewan dan mungkin tidak sepenuhnya mengakomodasi kompleksitas faktor sosial, budaya, dan ekonomi yang berperan dalam perilaku koruptif di masyarakat manusia.
    2. Ketidakpastian dalam Penyebab Korupsi:

      • Korupsi adalah fenomena yang kompleks dengan penyebab yang bervariasi. Faktor-faktor seperti sistem politik, tata kelola, dan budaya organisasi juga berperan. Teori Pavlov mungkin terlalu sederhana untuk menjelaskan semua dimensi ini.
    3. Aspek Psikologis yang Kompleks:

      • Perilaku koruptif sering melibatkan aspek psikologis yang kompleks, seperti motivasi, kebutuhan individu, dan tekanan ekonomi. Teori Pavlov cenderung lebih fokus pada respons fisik dan refleks daripada motivasi psikologis.
    4. Pengaruh Faktor Struktural dan Sistemik:

      • Teori Pavlov lebih cenderung pada pemahaman individual terhadap perilaku, sementara korupsi juga dipengaruhi oleh faktor-faktor struktural dan sistemik dalam suatu organisasi atau sistem pemerintahan.
    5. Pencegahan yang Bersifat Jangka Panjang:

      • Teori Pavlov lebih terkait dengan pembentukan asosiasi yang bersifat jangka pendek. Sementara dalam pencegahan korupsi, diperlukan pendekatan yang bersifat jangka panjang untuk merubah budaya organisasi dan norma sosial.
    6. HALAMAN :
      1. 1
      2. 2
      3. 3
      4. 4
      5. 5
      6. 6
      7. 7
      8. 8
      9. 9
      10. 10
      Mohon tunggu...

      Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
      Lihat Pendidikan Selengkapnya
      Beri Komentar
      Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

      Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
    LAPORKAN KONTEN
    Alasan
    Laporkan Konten
    Laporkan Akun