Mohon tunggu...
Gagas Mabrur
Gagas Mabrur Mohon Tunggu... Penulis - Menulis untuk Hidup

Penilik aksara, Penikmat kopi pahit. "manusia terbatas, aku bebas" https://kangmabrur.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Jalan Waktuku

24 Januari 2021   03:20 Diperbarui: 28 Januari 2021   21:44 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebelumnya, aku selalu berprasangka jika waktu masih panjang.

Menebak dan merencanakan esok hari selalu datang.

Berbicara seolah lama dengan jarak yang belum tentu.

Menjelaskan tabu yang menjadi ragumu.

Namun, saat ini aku tersadarkan, waktu memang tak banyak

Aku terlalu naif untuk diriku sendiri.

Berharap dan bergantung pada waktu untuk mempertemukanmu.

Barangkali aku menyesal, dan kau menyiapkan jawaban;

"aku tak butuh rasa bersalahmu"

Ya, kau benar, rasa bersalahku hanya sebatas tanggungjawabku. 

Apa yang aku katakan, apa yang aku lakukan memang sudah tak berarti lagi untukmu, kecuali doa disepanjang sujudku.

Aku telah gagal dalam memahami waktu, dan aku akui.

Saat ini, aku benci dengan kata "menunggu"

Dan seandainya masih ada, aku akan mengejarmu semampuku.

Mungkin pesan ini yang akan kau sampaikan padaku.

Aku harap kau lebih menemukan kehidupan yang baik dengan kembalimu kepada-Nya

"Orang baik selalu mendapat tempat yang terbaik, Perempuanku"

Tuban, 22 Januari 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun