SEMARANG (14/02/2022) Gelombang ketiga kasus Covid-19 seiring menyebarnya omicron sedang terjadi. Ini terindikasi dari tambahan kasus baru positif Covid-19 atau corona di Indonesia yang tinggi. Melansir data Satgas Covid-19, hingga Sabtu (12/2) ada tambahan 55.209 kasus baru corona. Sehingga total menjadi 4.763.252 kasus positif Corona. Jumlah kasus aktif Covid-19 di Indonesia mencapai 335.340 kasus, bertambah 22.532 kasus dibanding sehari sebelumnya.
Pemerintah meminta masyarakat memiliki tanggung jawab yang tinggi dan kolektif untuk mematuhi protokol kesehatan. Karena untuk menekan wabah Corona, dimulai dari menekan angka penularan. Untuk itu, pemerintah menekankan pentingnya perilaku 5M yakni memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan membatasi mobilitas. Berdasarkan banyak penelitian, rajin mencuci tangan bisa menurunkan risiko penularan virus, termasuk virus Corona sebesar 35%. Sementara memakai masker bisa mengurangi risiko penularan virus Corona hingga 45% kalau memakai masker kain. Sementara kalau menggunakan masker medis, risiko penularan berkurang hingga 75%.
Dan Kasus aktif Covid-19 di Kabupaten Semarang saat ini mengalami kenaikan. Data Rabu (26/1/2022) tercatat ada sembilan pasien yang terpapar Covid-19. Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Semarang, Dwi Syaiful Nur Hidayat mengatakan, dari kasus Covid-19 yang ada saat ini, belum diketahui varian virusnya.
“Belum diketahui jenisnya, karena kita belum bisa melakukan pemeriksaan khusus, apakah itu varian Omicron atau varian Delta,” jelasnya. Syaiful mengatakan, dari sembilan kasus tersebut, ada yang memiliki riwayat perjalanan dari luar daerah. “Dari Jakarta ada dua orang. Selain itu juga ada yang berasal dari luar kota yang bersekolah dan diasramakan di Kabupaten Semarang,” kata dia. Menurutnya, dari pasien Covid-19 yang saat ini menjalani perawatan, hanya satu yang ber-KTP Kabupaten Semarang. Sementara pasien merupakan warga pendatang dan berdomisili di Kabupaten Semarang.
Penyebaran Covid-19 yang masih berlangsung menuntut kita untuk selalu menerapkan protokol kesehatan melalui beberapa cara yang salah satunya adalah memakai hand sanitizer. Penggunaan hand sanitizer dapat mencegah penyebaran kuman dan bakteri. Berdasarkan hal tersebut muncullah gagasan untuk membuat alat hand sanitizer otomatis.
Pengadaan alat handsanitizier otomatis ini merupakan salah satu bentuk edukasi tentang tatanan New Normal. Dengan alat handsanitizier otomatis ini diharapkan kontak fisik dengan benda- benda di tempat umum lebih sedikit sehingga pencegahan penyebaran wabah Covid-19 bisa dimaksimalkan
hal ini sebagai bentuk upaya mahasiswa Tim KKN I Universitas Dipenogoro untuk menerapkan protokol kesehatan di masa era new normal. Diharapkan masyarakat Kelurahan Randusari mulai memahami lebih lanjut mengenai pentingnya Protokol Kesehatan saat melakukan aktivitas di wilayah Kelurahan. Masyarakat dapat menerapkan di kehidupann sehari-hari pentingnya penggunaan handsanitizer untuk membunuh kuman atau virus agar meminimalisir penyebaran virus corona.
Pembuatan alat hand sanitizer otomatis sangatlah sederhana. Bahan yang dibutuhkan yaitu Resistor, Transistor, Mini Water Pump, Infrared Obstacle Sensor, Baterai, selang, Botol, dan Papan. Cara kerja alat ini sangat sederhana, yaitu dengan mendekatkan tangan kita ke sensor secara otomatis hand sanitizer akan keluar.
Dengan adanya alat hand sanitizer otomatis ini diharapkan dapat menjadi solusi dalam mencagah penyebaran virus Covid-19.
Penulis : Gagas Ardiansyah (Rekayasa Perancangan Mekanik – Sekolah Vokasi)
Dosen Pembimbing Lapangan : Arwinda Nugraheni, S.KM., M.Epid