Tulisan ini hanya berbagi sedikit cerita tentang kebodohan akibat melawan sistem komputer sebuah game.
Bagaimana tidak bodoh, melawan sistem algoritma yang 99 persen kekalahan, 1 persen peluang menang.
Namun tetap bersikeras untuk mencari kemenangan yang membuat kita harus merogoh kocek.
Memang kita akan menemukan kemenangan yang tidak seberapa, tak sebanding dengan kekalahan sebelumnya.
Tapi tetap bermain akibat kecanduan. Ujungnya bermain dengan terpaksa dengan harapan bisa menang, modal akan kembali.
Uang terus terkuras, tak sebanding dengan penghasilan sehingga membuat kita stres memikirkan modal yang tak kembali.
Nah itulah kebodohan yang sudah kita alami. Tapi  tidak tahu berawal dari mana awal kebodohan itu semua.
Saya yakin dan percaya, banyak yg mengalami gangguan mental ini akibat tekanan batin menanggung kekalahan yang cukup besar.
Awalnya iseng iseng kan.? Awalnya dikasih modal gratisan, selalu diberi peluang menang alias hoky.
Disitulah mulai benih-benih kecanduan akibat terbuai dengan asiknya sebuah kemenangan.
Akhirnya harus merogoh kocek akibat melawan algoritma sistem yang 99 persen pintu kelahan terbuka lebar, 1 persen peluang menang yg sangat sempit.
Pada saat itulah jerat sudah dikalungkan di leher. Hingga aktivitas hari hari mulai kacau, pikiran masih terpaut pada kemenangannya.
Pikiran mulai melantur dan berpikir "wah, saya kerja susah payah, uangnya habis tak karuan hanya untuk mengundi nasib.
Disinilah awal sikap mental mulai berubah. Perasaan mulai tak menentu. Pikirannya jadi kacau menyesali diri sendiri.
Psikologi sudah terganggu, yang berujung kepada gangguan kesehatan mental (gangguan jiwa yg terabaikan).
Bagaimana tidak gangguan jiwa, kalau sudah tidak terkontrol lagi, selalu mengambil keputusan berisiko tinggi merugikan diri sendiri.
Bagian otak yang mengatur soal keluwesan kemampuan kognitif sudah rusak, kemampuan menilai untung-rugi sangat rendah, yang berujung pada kecenderungan untuk mencoba peruntungan.
Berpikir tidak lagi secara rasional, mengalami gangguan mood dan kecemasan bahkan sering mengeluarkan kata-kata kotor dan cacian yg tidak jelas ditujukan kepada siapa.
Akhir tulisan ini saya ingin menyampaikan, "Tidak ada yang kaya karena judi.!
Mari sudahi, dan tinggal sikap buruk itu.
Dengan berhenti merupakan sebuah kemenangan. Percayalah
Maka unistal aplikasi game kalian, itu sebuah kemenangan dengan melepas belenggu kebodohan.
#DaudMNur
Baca:Â Ketika Sepak Bola Indonesia Menghalalkan Sponsor Situs Judi Online
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H