Mohon tunggu...
Gaganawati Stegmann
Gaganawati Stegmann Mohon Tunggu... Administrasi - Telah Terbit: “Banyak Cara Menuju Jerman”

Housewife@Germany, founder My Bag is Your Bag, co founder KOTEKA, teacher, a Tripadvisor level 6, awardee 4 awards from Ambassadress of Hungary, H.E.Wening Esthyprobo Fatandari, M.A 2017, General Consul KJRI Frankfurt, Mr. Acep Somantri 2020; Kompasianer of the year 2020.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Bersama Koteka, Semarkutigakom dan Rumpin Bangjo, Aku bertemu Anjal

5 Juli 2024   04:08 Diperbarui: 5 Juli 2024   04:12 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anjal berbaris demi paket tas kain (dok-Gana)

"Aku orang kaya, kamu orang miskin ..."

Lagu permainan dari anak-anak pondok Boro itu masih terngiang di telingaku. Beberapa kali aku ke sana, entah sendiri, bersama keluarga dan bersama Rumpin Rumah Bangjo, LSM PKBI Jateng yang membantu membimbing anak-anak jalanan dan keluarganya.

***

Dan Mei itu, aku kembali lagi ke sana. Tidak, aku tidak sendiri. Aku mewakili "My bag is your bag" sembari mengajak Semarkutigakom dan Rumpin. Aku bahagia sekali setelah dari sana, apalagi mereka, anak-anak jalanan.

***

Pagi-pagi, Wang sudah tiba di rumah ibuku.

"Lho, kok sekarang? Katanya sore?" Aku kaget Wang sudah ada di daun pintu. Admin Semarkutigakom ini memang paling rajin. Kalau aku datang, ia selalu riang menyambutku, menyediakan waktu di antara kesibukannya. Katanya, aku nggak datang setiap hari. Dia ini juga paling jago mentraktir aku. Lain kali aku yang bayar.

"Aku ada urusan deket sini, makanya mampir sekalian." Wang meringis. Pesepeda ini memang jago.

"Wah, aku ada janji ke kampus, mau bikin talkshow. Nanti saja, ya. Kemarin katanya sore. Aku sudah konfirmasi Pondok dan Rumpin, kita datang sore. Ini masih pada sibuk." Aku enggan mengganti jadwal. Ribet.

"Ya, sudah sore, aku pergi lagi." Wang pun menuju mobilnya dan menghilang di ujung jalan sana. Senyumnya masih mengembang di antara bibir.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun