Acara Kotekatrip-17 yang digagas Koteka bekerja sama dengan Pesanggrahan Indonesia e.V. di Bonn, singkat tapi bermakna. Di sinilah aku ketemu dengan mbak Siti, sekretaris baru Koteka untuk kesekian kalinya. Bisa dihitung dengan jari. Maklum, walau sama-sama tinggal di Jerman, jarak Seitingen-Bonn sangat jauh. Lagian kami juga punya keluarga dan bekerja.
Kebetulan aku ikut acara trip Koteka hari Minggu ini, setelah diundang juga oleh mbak Magdalena dari Dewan Ganjar Pranowo Jerman Utara untuk menari pada hari Sabtunya. Aku diborong menari 4 kali. Sampai akhirnya dapat jaket Top Gan yang dipakai pak Ganjar dan pak Mahfud dalam debat. Keren sekali.
Setelah diantar mbak Siti dengan bus panjangnya ke rumah mbak Lena, aku menginap. Pagi-pagi begitu bangun, aku Shubuhan, makan soto ayam dan kami segera berangkat ke tempat tujuan. Mbak Siti sudah menjemput kami tepat waktu. Sekalian saja koper isi barang lenong aku bawa. Jadi habis trip aku ke stasiun.
Kami mengajak salah satu kawan mbak Lena, pak Trivego dari DGP London. Menjemput beliau di hotel Mercure sambil menunggu teman-teman mbak Siti yang mau ikut. Ternyata dua orang itu, batal. Sedih tapi maklum juga kalau orang sakit nggak bisa dipaksa. hari itu, masyaallah sangatttt dingin. Aku yakin yang staminanya kurang bagus, cepet masuk angin. Untung aku bawa baju tebal dan jaket. Tutup kepala, syal dan sarung tangan nggak lupa membungkusku rapat-rapat. Ransel isi kamera DSLR aku panggul. HP juga aku siapkan untuk Kotekatalk sembari Kotekatrip. Sambil menyelam minum susu.
Acara jalan-jalan dimulai dari depan balaikota Hannover yang sangat indah. Membayangkan zaman raja-raja. Bangunannya kuno dan cantik, depannya ada danau Maschsee dengan bebek dan burung liar berkeliaran. Nggak banyak orang di sana. Mbak Lena duduk sebentar di bank, saat kami 40 menit zoom. Kami pun melihat museum dari depan dan sungai di mana ada jembatan gembok cinta. Ikatlah cintamu di sana. Gembokkkk!
Ah, hari masih juga murung. Langit begitu abu-abu tapi kami nggak patah semangat menikmati Kotekatrip. Perjalanan kami lanjutkan ke danau. Mengelilinginya semakin asyik karena banyak brondong Jerman yang jalan-jalan. Ganteng-ganteng bukan serigala. Aih, sudah pada bangun. Semua ikut jalan-jalan, dah. Ramai sekali. Mbak Siti ingin berfoto dengan mereka. Aku malu. Hahaha.
Jatuhan air dari langit membentuk titik-titik di wajahku. Hmm ... Kalau dingin memang enaknya minum minuman hangat dan nyamil gorengan. Sayang sekali nggak ada warung. Kami pun kembali ke hotel Mercure. Di sana kami pesan di restoran. Aduh, resto tutup hanya ada Apfel Strudel. Kokinya sudah pulang, kata mbak Waitress, penonton kecewa. Kami pun melahap kek apel khas Jerman sambil menonton debat capres. Kami pun menghirup teh buah gratis karena tamu boleh ambil sendiri dan memang disediakan.
Tadinya, kami mau melanjutkan acara jalan-jalan ke Air B&B tempat mbak Siti di Hannover, sayang aku harus mengejar kereta. Akupun diantar ke sana. Stasiunnya bagus, luas dan bangunannya tua. Aku amati detil arsitekturnya. Khas Jerman. Aku suka.
Akupun dada sama mbak Siti.
Sampai jumpa lagi di acara Kotekatrip berikutnya di Jerman.
Kalian yang tinggal di Jerman jangan sampai ketinggalan, ya. Yang di Indonesia, bisa tetap ikut dengan sambungan online melalui zoom yang dikemas dalam Kotekatalk, kok. Don't worry.
Selamat malam. (G76)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H