Dari pengalamanku menjadi guru di Jerman, mungkin ceritaku di atas membawa inspirasi. Sebenarnya, ada jalan tengah yang bisa ditempuh untuk tetap membuat guru bisa rapat dan siswa aman. Jangan lupa untuk membuat bukti hitam di atas putih. Penting itu, supaya kalau ada apa-apa tinggal menunjukkan tanda tangan bahwa sudah disetujui orang tua bahwa anak-anak dirumahkan. Iya, kan. Semoga nggak ada lagi kisah remuk redam hati guru yang disalah-salahkan. Sudah capek mendidik anak orang, gajinya kurang banyak, ee... masih banyak komen negatif. Nggak enak banget.
Yup, ditambah, ada masukan dariku bagi sekolah-sekolah di Indonesia untuk memberdayakan BK (Bimbingan Konseling). Di sana sekolah bisa mempekerjakan para lansia sebagai "Ehrenamtlich", petugas yang berdasarkan suka rela ingin membantu sekolah merawat anak-anak untuk waktu-waktu khusus. Selain itu pelajar dan mahasiswa yang tertarik untuk belajar tentang mendidik anak juga diterima untuk membantu BK di sekolah. Atau membuka lowongan bagi guru TK untuk menjadi bagian dari BK di sekolah yang lebih tinggi (SD, SMP, SMA). Di sana mereka bisa mengajari banyak hal; tata krama, tata tertib, talenta dan masih banyak lagi. Pokoknya bermanfaat, deh. Dijamin. (G76)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI