"Iya, mbak nanti barter sama logo di flyer yang disebar di medsos Koteka dan tentunya ada laporan artikel, foto di insta dan video di youtube." Aku menawarkan kerjasama sederhana yang bisa dilakukan Koteka. Win-win solution, sponsor dapat untung promosi, Koteka dapat sarana gratis.
"Manut." Mbak Siti ikut saja apa kataku, walaupun aku bukan bos dia. Wkwk. Tak berapa lama, aku kirim daftar pertanyaan yang aku, sebagai moderator akan aku ajukan. Supaya nggak gagu nanti kalau ditanya, alias sudah ada persiapan. Nah, mbak Siti ini memang keren dan PD menyanyi di panggung tapi mengaku kalau menjadi speaker, ia deg-degan. "Disuruh ngomong apa?" Begitu akunya.
Lantas aku tanya biodatanya, supaya bisa aku ceritakan kepada teman-teman, apa yang sudah ia lakukan dalam hidup, selain bersepeda di 9 negara (kalau nggak salah), dengan sepeda bersama suaminya. Mau tahu catatan pribadinya? Begini ...
Mbak Siti Asiyah lahir di Purworejo Jawa tengah. Pada tahun 1986 s/d 1993 kuliah di Pendidikan PGAN Kebumen (itu khusus Guru Agama di SD). Lanjut Kuliah di IKIP Muhamadiyah yang sekarang sudah menjadi Universitas Ahmad dahlan Yogyakarta Fakultas Sastra Ingris. Sayang baru satu semester sudah ditawarin untuk keliling dunia oleh Mayor Jendral Kapten Kolonel Marinir Jerman yang sedang bekerja di Indonesia. Dengan persetuan para dosen, mbak Siti mengikuti program keliling Sebagian dunia yang mana akhirnya harus berlangsung selama 7 tahun lamanya. Kaki mbak Siti kuat banget menggenjot sepeda. Luar biasa!
Pada tahun 2008 - 2009 perempuan yang suka pakai topi putih ala Isaura itu pindah kuliah di Sawunggalih Aji Kutoarjo, karena yang dekat rumah. Apalagi melihat sikon orang tuanya yang sudah sakit-sakitan. Itu pun tidak sampai selesai karena saat itu programm Online juga kurang memadai.
Kemudian, pada tahun 2014 - 2023, wanita yang mendirikan yayasan pendidikan sosial budaya itu sangat bangga dengan apa yang dia lakukandi Jerman. Awalnya, dengan adanya situasi yang bolak balik Jerman Indonesia, dia memutuskan mengambil jalan pintas untuk menuju jenjang kariernya yaitu mendirikan satu yayasan pendidikan, sosial budaya dengan nama Pesangrahan Indonesia e.V yang di syahkan tahun 2014 di Bonn, Jerman. Groupnya sudah keliling Jerman untuk acara-acara khusus yang mengundang masyarakat Jerman dan Indonesia. Terakhir, mereka mempromosikan Yogyakarta.
Siti meniti kariernya sampai menjadi Projekt leiter atau ketua proyek untuk urusan musik di kota Bonn. Pararel siti membuka Barista di Hannover yang akhirnya menjadi Restaurant besar di th 2018 - 2023. Nggak hanya di situ. Mbak Siti membuka Air BnB pula sebagai tabungannya.
Mimpi adalah bagian dari masa depan. Dari sosial budaya, mbak Siti ingin mengembangkan dunia pendidikan Indonesia juga tahun 2023 - 2024. Tunggu nanti, proyek mbak Siti berikutnya, ya.
***
Hari H. Waktunya nge-zoom. Mbak Siti sudah rajin banget membuat PPT presentasi Kulonprogo. Ia kirim sehari sebelumnya melalui email.