Mohon tunggu...
Gaganawati Stegmann
Gaganawati Stegmann Mohon Tunggu... Administrasi - Telah Terbit: “Banyak Cara Menuju Jerman”

Housewife@Germany, founder My Bag is Your Bag, co founder KOTEKA, teacher, a Tripadvisor level 6, awardee 4 awards from Ambassadress of Hungary, H.E.Wening Esthyprobo Fatandari, M.A 2017, General Consul KJRI Frankfurt, Mr. Acep Somantri 2020; Kompasianer of the year 2020.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Berkenalan dengan Utami, Dubber Indonesia

20 Juli 2023   02:43 Diperbarui: 20 Juli 2023   02:49 226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peserta dari Tangsel, Aceh, Bandung, Banjarmasin, Depok dan Jerman (dok.Gana)

Usai mengajak kolaborasi acara dengan Ketapel melalui mbak Denik, pemenang Koteker of the month bulan Maret, aku punya ide buat undang dik Utami untuk sharing di Kotekatalk. Maksudnya, waktu acara offline, pasti banyak yang nggak bisa datang, termasuk akuh. Selain ada acara, Tebet jauhhh. Aku butuh 16 jam duduk di pesawat atau 24 jam sampai sana dengan bea yang tidak sedikit. Melalui zoom semua dimudahkan.  Hanya satu klik, taraaaa....

Makanya aku tanya-tanya mbak Denik, apa bisa dibagi nomor pribadi Utami, supaya bisa jadi narsum. Selain buat cerita gimana jalan-jalan kolaborasi kemaren itu, juga bagaimana perjalanannya bisa menjadi seorang dubber yang cukup terkenal di Jakarta dan sekitarnya.

Nomor terdata. Segera aku kirim pesan. Kelar basa-basi mengucapkan terima kasih atas dukungannya jadi narsum di acara Trip di Ecopark Tebet, aku tanya dia apa Sabtu, 8  Juli bisa mengisi Kotekatalk-134 dengan judul: "Wonderful Indonesia: Ecopark Tebet dan Sekilas Dunia Dubbing."

"Besok Sabtu jam 16.00, sudah ada acara? Aku mohon jadi narsum Kotekatalk di zoom meeting bisa? Barang 30 menit?" Pesanku terkirim.

"Belum, sih, insyaallah kosong. Di rumah saja karena sedikit pilek." Utami memberi sinyal positif. Aku nggak tahu apa dia pilek karena mimik es atau karena bergadang tapi lupa bawa jaket, kena angin malam? Kata dia, es adalah pantangan kebanyakan dubber. Lahhh, berarti memang aku nggak bakat jadi dubber. Es krim adalah kesukaanku. Apalagi kalau yang rasa buah, Bacio atau Haselnut. Aku bisa numpuk bola-bola es-nya di atas cone. Ih, gemes!

Utami akhirnya mengabarkan bahwa dia pilek karena hujan angin, hingga kamarnya jadi kayak purinya ratu Elsa. Wkwkw. Untung nggak bisa menyihir, kamu!

Karena sebagai narsum, aku minta dia mengirim CV. Itu akan aku baca sebelum acara talkshow. Aku moderator lagi, karena nggak ada yang mau. Wkwkwk. Eh, lahhh, aku lupa kalau dulu untuk acara offline, mbak Denik udah mengirimkannya. Dasar faktor U! Huh.

Utami yang kelahiran Jakarta tapi tinggal di Tangerang Selatan ini punya nama lengkap Utami Isharyani Putri.  Ia adalah seorang blogger di ranselsaya.com sejak 2014. Mulai tahun 2016, dia sudah menulis di majalah Travelexpo. Tahun 2022 di Keluargapintar.or.id. Di tahun 2023 menulis di kabarpriangan.pikiran-rakyat.com dan foodbloggerindonesia.com.

Untuk dunia dubbing dia mulai tahun 2019. Hingga berhasil menjadi dubber Iyuno, PT Hidayah Insan Media (sebagai Hafiz dalam episode 1  "Hafiz & Hafizah "- seri animasi), dalam Lemonilo Kids sebagai Juno, dubber game Ragnarok Origin Indonesia, voice actor SuaraPro (Dewi Nobita) dan Raff Studio (Revi Ansori),  voice over untuk YPM Salman ITB dan KVDAI News Update dan story teller untuk kids di Paramartha Literation Division. 

Rupanya dia juga jago menulis lagu. Buktinya, menjadi co-song writer lagu "Malam ini", yang diluncurkan Januari 2022 di bawah Sony (melalui digital platform seperti Spotify, Resso,  Joox, Apple Music).

Karena Utami belum pernah ikut, seminggu sebelum dia jadi narsum, aku undang dia buat ikutan di Kotekatalk-133 tentang Idul Adha di Aceh. Dia nggak menyalakan video, hanya mendengarkan dan mengamati kami. Itu jadi gambaran, kalau dia jadi narsum nanti mirip-mirip gitu deh, kronologis acaranya.

Flyer sudah kubuat. Sebelum aku tayangkan di TEMU berikut artikelnya, aku kirim ke dia untuk koreksi. Bisa tambal-sulam gitu, deh. Flyer acara sebenarnya bukan hanya untuk undangan calon peserta tetapi juga personal branding dari semua yang terlibat; komunitas, narasumber, moderator. 

Jadinya, aku biasa mencuri eh meminjam eh mencari desain gratisan, aku padu padan sendiri antara background motif dan tema. Potongan foto biasa aku bikin dengan Picarts. Belakangan, karena keluargaku lagi seneng kirim-kiriman sticker dari mengeklik gambar di folder lantar ditekan lalu kopi-paste, potongannya berbingkai putih. Lebih cepat dan bagusan, ah. Kalau Picarts potongnya bisa otomatis tapi harus diedit lagi supaya halus. Pakai lammmaaa. Sebel.

Untungnya waktu flyer aku kirim ke Utami, semua sudah betul, nggak perlu diubah dan foto serta desain yang dipilih memuaskan. Alhamdulillah. Kerjaanku banyak, aku kerja, kuliah dan punya keluarga. Mengorbankan waktu terlalu lama untuk hal yang sebenarnya bisa dipermudah-dipercepat, pasti harus segera dihapus. Wkwk. 

Ya, 4 L (Lu Lagi, Lu Lagi) Moderatornyahhh (dok.Gana)
Ya, 4 L (Lu Lagi, Lu Lagi) Moderatornyahhh (dok.Gana)

Peserta dari Tangsel, Aceh, Bandung, Banjarmasin, Depok dan Jerman (dok.Gana)
Peserta dari Tangsel, Aceh, Bandung, Banjarmasin, Depok dan Jerman (dok.Gana)

Hari berganti. Begitu hari H, 8 Juli 2023, Utami sudah kuminta siap 5 menit sebelum acara. Kayak Napoleon aja. Aku pengen supaya kami bisa ketemuan sebentar untuk cek video dan suara. Kami belum pernah ketemu, supaya es-nya mencairrrr. Haha, aku kan orangnya hangat dan rameeee.

Acara  berlangsung hanya 35 menit. Dasar zoom gratisan, aku deg-degaaaaannn. Ngeri-ngeri sedap begitulah. Begini kalau komunitas belum kaya. Alhamdulillah acara berlangsung lancar. Rejeki anak manis. 

Zoom kelar. Aku rekam zoom supaya ada dokumentasi. Biasanya aku edit, baru aku upload di youtube komunitas. Sayangnya, pakai lamaaa. 

Foto-foto dokumentasi aku kirimkan pada Utami. Ucapan terima kasih segera kutulis di WA. Aku berharap bahwa apa yang dia bagi kepada kami yang hadir, menjadi wawasan dan energi positif. Aih, aku suka banget waktu dia menjadi dubber film Korea atau Jepang aku lupa. Gemes. Betul juga, menurutnya, suara khas seseorang yang natural nggak dibuat-buat alias apa adanya itu biasanya dicari pencari talent. 

Done. 

Eh. Sekarang-sekarang ini, banyak kegiatan memperkenalkan dubbing. Iya, kayak waktu mas mentri Sandiaga bertemu pengisi suara Nobita, Suneo dan Giant di Jababeka Movieland. Kalian mau jadi dubber? Kalian yang tertarik bisa gabung komunitasnya dulu, KVDAI! Suara batuk saja dapat honor, lho, apalagi per kalimat, per line atau per episode. Bisa jadi mata pencaharian yang menggiurkannnn. Ngiler, ah!

Mari-mari....(G76)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun