Kotekatalk. Makanan apa ini?
Yang belum pernah ikutan, aku kasih bocoran bahwa itu adalah acara online Komunitas Traveler Kompasiana yang diadakan sejak pandemi seri 1 sampai Sabtu kemarin. Narsum terheboh adalah menparekraf mas Sandiaga Uno, lebih dari 20 duta besar seluruh dunia, orang asing, traveler lokal dan tentu admin Koteka. Hehehe. Koteka juga melibatkan beberapa Komunitas seperti Bolang, Wargakota, Semarkutigakom, CLICK, Amboina dan seterusnya. Entah sudah berapa universitas yang digaet Koteka, berapa ribu dari mahasiswa dan dosen mereka yang sudah ikut selama tiga tahun ini. Seru, banget, kaaaan. Uhuk. Koteka nggak sendirian, lho walau adminnya nyebar di seluruh dunia.
Aku pikir, itu pula yang membuat aku dikasih hadiah sebagai "Kompasianer of the year 2020 dilanjutkan dengan Koteka, di mana aku mengabdi sejak didirikan tahun 2015, sebagai The Best Community pada Kompasianival, pesta akbar blog kita ini di Jakarta tahun 2021. Tidak ada yang gratis dalam hidup ini. Kalau kita ada usaha, pasti ada bagi hasil yang kita cicipi. Kalau belum, naas saja atau memang belum tiba saatnya. Eaaaaa .... ayo-ayo ...
Oh, ya. Zoom yang diselenggarakan sebulan sekali itu sempat menjadi sebulan sekali karena aku skripsi sejak Januari 2023 sampai Mei 2023. Teman-teman admin lain nggak bisa handle. Aku mengerti. Repot banget memang untuk menyiapkan sebuah acara online zoom yang kalau orang nggak tahu, pikirnya gampang. Mau tahu apa saja yang harus dipersiapkan? Kira-kira seperti ini:
- Mencari narsum (untuk institusi resmi butuh surat dan komunikasi yang panjang)
- Mencari tema sesuai kapasitas narsum
- Membuat flyer
- Membuat artikel pengumuman dan mengabarkannya di medsos Koteka (Kompasiana, instagram, facebook, twitter).
- Mencari peserta
- Mengirim link kepada calon peserta di WA group.
- Menyediakan hadiah (kalau perlu, baik dari Koteka dan atau dari narsum atau sponsor)
- Menyediakan E-sertifikat (jika perlu)
- Mengolah data rekaman menjadi sebuah film untuk ditayangkan di channel youtube Koteka. Biasanya butuh 3 jam editing untuk 1 jam film dari 1,5 -2 jam rekaman.
- Menyebarkan link video supaya banyak yang nonton.
Nggak terasa, sampai Sabtu 17 Juni lalu, Koteka sudah menayangkan 131 kali zoom non stop, nih. Semua pakai link zoom SGGP dan pribadi admin Ony Jamhari. Top BGT. Intinya ... butuh konsistensi, niat, minat, cinta, pengabdian dan kerja keras untuk ini. Kalau nggak, pasti cuma bisa hitungan jari. Coba pinjem tangannyaaaah. Jangan tanyakan apa yang kamu dapat, tapi apa yang kamu berikan. Bisa?
Naaaah, Sabtu lalu itu memang ada lagi tugas dari admin Koteka, salah satunya aku, untuk mengantisipasi, gimana kalau narsum nggak jadi mengisi acara. The show must go on. Yahhhh, diisi sendiri. Untung aku punya banyak bahan. Dari 29 negara yang aku kunjungi, aku sengaja pilih Indonesia, supaya banyak orang yang makin percaya Indonesia itu kaya dan indahhhhhh bingit. Tema yang aku pilih adalah Flores, si Bunga dari Indonesia Timur. Pengalaman kami ke sana, aku bagi, supaya pada ngiler, ngeces dan terkapar hatinya untuk segera menabung. Hemat yaaaa ... jangan suka jajan, biar bisa jalan-jalan.
Yup. Sabtu lalu itu kali kedua mas Agustinus, instagram influencer yang pernah kita temui di Kotekatrip bersama Wisata Kreatif Jakarta dalam Bhineka camp, nggak jadi mengisi acara Kotekatalk. Yang pertama karena ada acara dan memang sebenarnya ia meminta harinya diganti bukan Sabtu. Karena Sabtu sudah menjadi trademark Koteka dalam Kotekatalk, nggak bisa, deh.
Yang kedua, Sabtu kemaren itu, mas Agustinus akan berangkat ke China diteruskan ke Uzbekistan. Memang belum rejeki. Hiksss. Aku ngguguk di pojok dapur.
Emm. Begitulah, ending-nya. Karena menuju Sabtu dalam hitungan jari, aku menerima usulan mbak Siti, salah satu Kompasianer yang mulai aktif ikut Kotekatalk.
"Wis, mbak kamu yang ganti isi. Kamu kan sudah ke mana-mana." Perempuan Purworejo yang lama di Jerman itu menyemangatiku. Ia bersedia didadak menjadi moderator, walau lebih memilih pegang gitar dan nggenjreng nyanyi. Hahaha, kursus gratis di Koteka, nih supaya ulung jadi moderator.
"Apa orang nggak bosan, mbak. 4 L (Lu Lagi Lu Lagi)." Aku pengen supaya ada admin lain atau Kompasianer lain yang mengisi. Tapi sungguh nggak mudah, karena tidak semua orang mau. Tidak semua orang bisa. Tidak semua orang sanggup. Jangan tanya kenapa.
"Jangan lihat siapa yang bicara tapi apa yang ia bicarakan." Mbak Siti lagi-lagi memompaku. Gaya dia, meniru F. Kennedy.
Sehari sebelum acara, aku cek folder gambar, di mana aku menyimpan dokumentasi perjalanan kami. Lantas aku buatkan presentasi di Power Point. Aku bagi ceritanya menjadi 10 lembar.
- Flyer
- Daftar isi
- Pengalaman di Air B&B
- Pengalaman di Le Pirate Hotel
- Pengalaman ke Pasar Ujung
- Pengalaman di Sylvia Resort
- Pengalaman di Pulau Ular
- Pengalaman di Pulau Komodo
- Pulau Kelor
- Ucapan terima kasih
Tidak ada kalimat yang aku tulis di sana. Iya, hanya gambar. Walaupun aku nggak makan kroto, tapi aku tahu aku bisa ceriwis walau hanya melihat gambar. Maklum aku 11 tahun jadi penyiar dan aku seorang guru. Ngomoooooong terus.
Pak Sutiono tanya apa jenis ular yang aku liat di pulau, yang pasti ular air karena bisa berenang ke air, lainnya aku nggak tahu. Bahrudin penasaran bagaimana dengan bea ke sana sebagai backpacker. Pasti lebih murah karena budget bisa ditekan. Bisa jalan kaki, bisa makan warung, bisa nggak mandi. Wkwk. Dan pertanyaan lain yang terpampang di kolom chat.
Peserta yang hadir waktu itu hanya 10, tapi bagiku nggak masalah. Yang penting misiku untuk mempromosikan wisata Indonesia kena. Kalau negara tetangga saja tahu, mosok negara sendiri belum pernah dijajaki. Aku tahu. Nggak enak rasanyahhh... sadarlah.
Ini output yang aku pikir, lebih dahsyat dari artikel yang ditulis. Tapi sekali lagi pendapat orang bisa saja berbeda. Aku tetap pada pendirianku dan kalian pada pendirian kalian. Wkwk.
Dari Kotekatalk itu, aku senang bahwa mbak Eka dan mas Bahrudin, dua peserta terajin dari Kotekatalk zaman bahula sampai zaman now itu, setia menyimak dari Banjarmasin. Ada Pak Sutiono, sang reporter Kotekatalk yang pasti akan langsung menuliskan bahasan dalam akunnya. Mbak Siti yang dari Jerman, makin mantab dengan topi Isaura-nya. Mbak Lia yang aku colek di Kudus juga mau hadir sampai tamat. Bapak Suharyadi merasa terobati rasa kangen jalan-jalan. Dari Bandung, si bapak janji mau jadi narsum Kotekatalk berikutnya. Inspiratif! Mbak Biken yang lagi masak di Hongkong juga menyempatkan diri, sungguh sebuah kesempatan yang luar biasa. Ada Fitri Apriyani yang aku belum pernah ketemu, juga ikutan. Terima kasih, semuanya.
Jumpa Sabtu. Ada Christian Knut yang akan berbagi cerita wisata Denpasar. Si cowok bule yang pernah menulis buku "Bali undercover" hahahah ... ada-ada saja, dia.
Denpasar? Udah ke sana? Kalian bisa juga bagi-bagi ceritanya. Kenangannnn. Gabung, ya. Sabtu, 24 Juni 2023 pukul 16 WIB. Meeting-ID: 454 850 6678. Link zoom. Catat! (G76)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H