Mohon tunggu...
Gaganawati Stegmann
Gaganawati Stegmann Mohon Tunggu... Administrasi - Telah Terbit: “Banyak Cara Menuju Jerman”

Housewife@Germany, founder My Bag is Your Bag, co founder KOTEKA, teacher, a Tripadvisor level 6, awardee 4 awards from Ambassadress of Hungary, H.E.Wening Esthyprobo Fatandari, M.A 2017, General Consul KJRI Frankfurt, Mr. Acep Somantri 2020; Kompasianer of the year 2020.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Ashiap Man: Jangan Bagai Pungguk Merindukan Bulan

20 Februari 2023   04:01 Diperbarui: 20 Februari 2023   06:18 254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berada jauh dari tanah air? Pasti kangen banget, dong dengan segala sesuatu yang berhubungan dengan Indonesia. Mulai dari makanan, orang-orangnya yang ramah dan rameee bingit dan tentunya bahasa Indonesia yang nggak bikin lidahku ngilu kayak bahasa asing. Iya, pakai bahasa Jerman aku, kok, nggak pinter-pinter. Parah.

Nah, suamiku tahu banget kalau aku suka rindu banget sama tanah air. Mau pulang pasti nggak gampang, selain aku masih kuliah sambil kerja, di mana liburan hanya pada waktu tertentu dan waktunya sempit, anak-anak butuh perhatian khusus. Jerman juga bukan pasar Johar yang kalau dari rumah ibu 15 menit sudah sampai. Butuh 16 jam terbang nonstop dengan pesawat atau 24 jam sampai di tempat. Selain itu, harga tiket pasca pandemi juga meroket. Yaoloh, memang ujian beraat banget. Hidup di luar negeri memang berkilau tapi kalau mau pulang kampung nggak seperti membalikkan telapak tangan.

Makanya suami usul, awal Februari kami nonton film dari Indonesia dari Netflix atau dari internet. Kami nobar berdua di sofa ruang tamu. Anak-anak nggak suka nonton film Indonesia, sedih. Katanya selain bahasa Indonesianya cepet banget ngomongnya, mama (red: aku) kalau ketawa atau teriak kenceng banget, nggak nyaman. Yahhhh, nggak tahu orang happy nonton film Indonesia.

Beruntunglah kalian yang ada di tanah air. Bisa nonton film Indonesia sepuasnya dari TV, bioskop atau layar tancap. Ah, kangeeeen. Jadinya walaupun kalian suka film drakor atau dari Jepang, Bollywood sampai Hollywood, jangan lupakan film tanah air, ya. Kalau udah kayak aku, pasti ngilu di hati. Baru tahu rasa.

Baiklah. Tadinya aku pengen nonton film horor yang banyak dibincangkan orang "Penari di Desa KKN" atau apa, ya judulnya. Sayang, suami paling nggak suka film horor. Ehhhh, untungnya nggak ketemu. Ya, udah suami yang pilihin film. Dia klik film komedi "Ashiap Man." Film itu udah tayang di bioskop 10 Februari 2022. Udah lama, ya. Lambreta, aku ketinggalan.

"Ashiap Man"? Hah, film apaan? Tadinya aku BT banget, suami pilih film ini. Demi menyenangkan hatinya, aku nurut. Kata suami, aku orang Indonesia, harus "Ya, pak." Nggak boleh melawan. Lhoooo, bukannya kami tinggal di Jerman, yang artinya kami nurut adat di Jerman, di mana perempuan dan laki itu sederajat. Ih, sebel banget nggak sih. Huh!

Adegan lucu mulai kentara ketika kami melihat adegan-adegan di kampung yang khas Indonesia; dempet-dempetan rumahnya, ramai anak-anak, ramai lalu-lalang orang dan kegiatan sehari-hari dan masih banyak lagi.

Aku sudah ngakak begitu melihat ada Zul mau terbang dengan spanduk di pundak, terbuat dari kain iklan yang biasa dipakai warung-warung. Hahahaha ... emang bisa terbang? Kalau basah itu pasti!

Dan suamiku ngakak lihat aku ngakak. Dia tahu Bahasa Indonesia tapi karena cepat, dia lambat mikirnya. Jadi ceritanya dia ngetawain aku yang sampai jumpalitan di sofa menahan sakit perut dari tawa. Mataku sampai berlinang karenanya. Ngakak tingkat dewa. Tapi sungguh, nggak sampai pipis, kok. Aman.

Gantungkan cita-cita setinggi bintang di langit

Zul yang diperankan Atta Halilintar memang sejak kecil dididik ayahnya dengan cerita kepahlawanan. Mungkin sebagai bapak, ia berharap anaknya juga mewarisi keteladanan para pahlawan. Dan nampaknya itu berhasil, Zul kecil ternyata gedenya bisa membela kampung yang diobrak-abrik sama para bandit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun