Beberapa siswa merasa senang dengan sistem pembagian kelas menjadi dua demi keamanan dan kenyamanan bersama. Di sisi lain, ada yang sedih karena tidak bisa bertemu dengan teman lainnya, seperti biasa.
Saya ingat beberapa waktu yang lalu, TV lokal mewawancarai anak-anak kami di rumah, untuk menanyakan dampak psikologis sekolah online bagi anak-anak. Selain stress karena nggak bisa gaul lagi atau materi yang numpuk-numpuk susah dipahami, lama-lama bosan di rumah sudah dari tahun kapan. Iya memang kondisi sedang nggak normal.
Teman-teman, semoga bulan depan, kami bertiga puluh bisa berkumpul lagi di dalam satu kelas, ketika jumlah yang terpapar virus Covid19 tetap berada di bawah 100.
Akhir kata, saya harap semua tetap menjaga kesehatan, menjaga protokol kesehatan, positive thinking dan melakukan aktivitas dengan hati.
Semoga corona cepat berlalu. (G76)