Mohon tunggu...
Gaganawati Stegmann
Gaganawati Stegmann Mohon Tunggu... Administrasi - Telah Terbit: “Banyak Cara Menuju Jerman”

Housewife@Germany, founder My Bag is Your Bag, co founder KOTEKA, teacher, a Tripadvisor level 6, awardee 4 awards from Ambassadress of Hungary, H.E.Wening Esthyprobo Fatandari, M.A 2017, General Consul KJRI Frankfurt, Mr. Acep Somantri 2020; Kompasianer of the year 2020.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Mahalnya Harga Buang Paving di Jerman Bisa Mencapai Belasan Juta Per Kontainer

9 Maret 2021   19:22 Diperbarui: 10 Maret 2021   09:07 886
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Teman-teman, jika harga membeli paving ditakar pada Rp 170 K per kuadrat meter, yang dari batu alam tiga kalinya. Harga bisa tergantung dari pergerakan pasar. Misalnya kalau banyak permintaan pasti harganya naik. 

Musim sekarang ini, banyak orang di rumah, banyak orang melakukan renovasi sehingga permintaan bahan-bahan bangunan naik. Namun, setelah adanya penutupan semua toko kecuali toko bahan makanan, bisa saja harganya turun.

Bagaimana jika membuangnya? Bisa dilelang? Bisa dijual? Boro-boro, dikasih orang saja belum tentu ada yang mau, walaupun kualitasnya lebih bagus dan secara optik terlihat tidak berbeda dengan paving beli baru. Di Indonesia, saya yakin masih banyak yang membutuhkan dan mau mengambilnya secara cuma-cuma.

Jadi jangan mengharap kalau akan membuang paving di Jerman akan gratis. Membuang sampah di Jerman sangat detail, semua ada tempatnya, tidak bisa sembarangan. Makanya, harus menghubungi perusahaan yang mengurusi persampahan (besar) "Entsorgung."

Berapa biayanya? Memesan satu kontainer kosong harus membayar 60 euro atau Rp 1 juta. Lalu truk akan mengantar ke rumah setelah dipesan dan dikonfirmasi ke HP pemesan. 

Setelah itu dalam penjemputan, akan dihitung berapa yang harus ditanggung untuk pembuang sampah. Satu ton paving misalnya, seharga 19 euro atau Rp 300 K. Biasanya satu kontainer bisa memuat 10 ton atau Rp 3 juta.

Tahukah kalian untuk mengambil paving ini banyak kontraktor yang mempersilakan rumah tangga untuk mengerjakannya sendiri. Itu artinya mencongkel satu demi satu paving dengan tangan memegang obeng atau alat khusus. Memang mudah karena paving tidak disemen, hanya rekat oleh pasir, tapi butuh ketekunan dan kesabaran. 

Sebabnya, jika dikerjakan oleh kontraktor dengan para tukangnya, mereka ini akan menggunakan traktor pengeruk atau "Bagger", yang mana, ada tanah di sana. 

Selain itu lebih mudah juga cepat. Tapi ingat, pembuangan tanah campur beton akan dikenai bea 69 euro per ton atau Rp 1,17 juta. Itu belum termasuk tarif pemakaian traktor. Pilih mana? Murah tapi kerja keras dan uang menetap di dompet atau mau enak tapi kantongnya kosong? Dipilih-dipilih ....

***

Eh, sebentar, 300 K hingga 1,1 juta per ton atau 3 hingga 11 juta satu kontainer?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun