Mohon tunggu...
Gaganawati Stegmann
Gaganawati Stegmann Mohon Tunggu... Administrasi - Telah Terbit: “Banyak Cara Menuju Jerman”

Housewife@Germany, founder My Bag is Your Bag, co founder KOTEKA, teacher, a Tripadvisor level 6, awardee 4 awards from Ambassadress of Hungary, H.E.Wening Esthyprobo Fatandari, M.A 2017, General Consul KJRI Frankfurt, Mr. Acep Somantri 2020; Kompasianer of the year 2020.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Artikel Utama

Ruang Kelas sebagai Guru Kedua bagi Anak-anak

20 Februari 2021   06:16 Diperbarui: 20 Februari 2021   08:04 1293
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perhatikan ruang kelas di mana Anda mengajar. Apa warna dindingnya? Warna ternyata memengaruhi keadaan psikologi anak-anak.

Misalnya jika warna dinding adalah merah, ini bisa menjadikan anak agresif. Memilih warna yang condong merah muda, bisa menjadi pilihan. 

Dinding berwarna kuning dianggap sebagai penyeimbang bagi anak-anak yang memiliki masalah dengan konsentrasi belajar. Kuning, dianggap sebagai warna yang cerah dan optimis. Iya, supaya nilainya bagus, agar banyak menekuni buku-buku yang ada dan mampu berkata "Saya bisa!" 

Tiger si macan (Dokumentasi Gana)
Tiger si macan (Dokumentasi Gana)
Bagi anak-anak yang hiperaktif, warna hijau sebaiknya dipilih untuk dinding di mana ia berada. Hijau menjadi warna yang menenangkan. Tidak percaya? Pandanglah pepohonan di hutan, atau sawah yang belum menguning. Segar!

Jika kita sudah tahu warna-warna di atas memengaruhi perkembangan psikologis anak, memang warna putih sebagai warna netral terbilang paling aman untuk menjadi cat tembok ruang kelas.

Schaff si domba berbulu kapas (Dokumentasi Gana)
Schaff si domba berbulu kapas (Dokumentasi Gana)
Menurut Anda, selain masalah warna, apakah ruangan di mana anak-anak belajar dan tempat di mana kita mengajar itu sudah memenuhi syarat-syarat yang mendukung proses belajar-mengajar yang baik?

Jika sudah, Anda beruntung. Andai belum dan masih ada beberapa hal yang harus dibenahi, masih ada waktu.

Schnecke si siput (Dokumentasi Gana)
Schnecke si siput (Dokumentasi Gana)
Kelas, Guru kedua

Sebenarnya, apa saja yang harus diperhatikan di dalam ruangan kelas, khususnya di taman kanak-kanak?

Pertama, ruangan yang mendukung kebutuhan anak-anak. 

Menata mainan secara rapi, sesuai jenisnya pada tempat-tempat tersendiri dan mudah diraih anak-anak, untuk kemudian mendukung upaya anak untuk merapikannya setelah selesai adalah hal yang bijak. Tangan adalah bagian tubuh yang bisa digunakan anak-anak untuk bereksplorasi. 

Mereka bisa memegang mainan yang tersedia dan mengalami pengalaman yang lain ketika memegang bal atau menyentuh mainan bermagnet. Selain itu, guru juga harus memperhatikan pula apakah mainan tersebut sudah melalui uji kelayakan. 

Di Jerman harus ada label seperti CE dan atau GS. Artinya, mainan itu tidak berbahaya bagi anak-anak dan memiliki sertifikasi.

Hiasan musim salju (Dokumentasi Gana)
Hiasan musim salju (Dokumentasi Gana)
Kedua, ruangan yang mendukung kebutuhan sosial anak-anak. 

Itu berarti ada tempat-tempat tertentu yang mengingatkan mereka akan kegiatan bersama. 

Misalnya tempat sepatu boot di luar, lemari untuk jaket semua anak di mana ada label nama dan foto setiap pemiliknya, folder portofolio tentang kegiatan masing-masing anak setiap semester dan masih banyak lagi. 

Anak-anak akan merasa memiliki dirinya sebagai individu sekaligus meyakini bahwa tanpa anak lain, mereka tidak bisa menjadi makhluk sosial untuk berinteraksi dalam kesehariannya.

Ketiga, ruangan yang mendukung kesehatan dan aktivitas anak. 

Kebanyakan taman kanak-kanak Jerman yang membuka kelas-kelas sehari penuh, ada kamar tidur yang tersedia, tempat di mana tempat tidur mini untuk anak-anak tidur siang. 

Jika tidak, setidaknya ada Kuschelecke atau tempat untuk santai. Bisa dari kasur besar dengan banyak bantal, atau sekadar sofa dengan selimut dan bantal-bantal. Sesekali boneka dari bahan kain akan menghiasi. 

Di sanalah tujuan anak-anak untuk istirahat barang sejenak, merebah sambil membaca buku atau hanya bercanda bersama temannya. Anak-anak juga manusia, mereka punya rasa capek.

Keempat, ruangan yang mendukung kemampuan anak untuk memiliki persepsi terhadap benda-benda di dunia ini dengan panca inderanya. 

Box di mana ada baju-baju karnaval sangat menarik bagi anak-anak untuk bermain teater "Vater, Mutter, Kind" (ayah ibu dan anak), Play dooh atau malam dengan warna-warni akan mendorong anak bereksperimen dengan cetakan atau telenan berikut penggiling adonan.

Kelima, ruangan yang mendukung daya pikir anak. 

Mainan lego berukuran besar sangat bagus untuk anak-anak TK. Kemampuan motorik anak dikawinkan dengan kemampuan kognitif berpikir anak untuk membangun menara misalnya bisa mulai dirangsang pada umur 1 tahun. Dua sampai tiga lego sudah cukup bagus. 

Bagi anak yang sudah agak besar, sebuah pojok bengkel sangat menarik bagi mereka yang tangannya terampil. Tentu saja bahan yang dipilih, tetap memperhatikan segi keselamatan anak.

Dari semua fungsi ruangan, guru kelas sebagai guru pertama anak-anak di dalam kelas harus tetap mengawasi apa yang dikerjakan anak-anak. Sebaiknya membantu jika diperlukan, jangan mudah mengintervensi anak untuk belajar sendiri dengan apa yang dialaminya dari usia dini. 

Schildkrote, si kura-kura (Dokumentasi Gana)
Schildkrote, si kura-kura (Dokumentasi Gana)
Anak yang belajar dari kesalahan biasanya akan mengalami proses belajar untuk tidak mengulanginya lagi, sampai berhasil. Anak yang sering dilarang, akan takut untuk mencoba, takut mengalami sesuatu yang baru dan takut membuat kesalahan sebelum melakukannya. dan akan kehilangan rasa percaya diri untuk bersosialisasi. 

Biarkan mereka bebas merdeka, dengan tetap mementingkan aturan yang ada. Tak ubahnya bermain layang-layang, bebas mengangkasa dan ditarik ulur sesuai dengan angin yang menghembusnya.

Fisch, si ikan (Dokumentasi Gana)
Fisch, si ikan (Dokumentasi Gana)
Pancing kreativitas dengan dekorasi tiap musim

Selain meneliti apakah ruangan anak-anak di TK memenuhi kebutuhan peserta didik demi merangsang kemampuan mereka, ruangan yang dekoratif akan mampu mendorong kreativitas anak mulai dari kecil.

Di taman kanak-kanak Jerman, sudah hal yang lumrah ketika guru menginspirasi murid-muridnya dengan merancang dekorasi berbeda di setiap musim. Maklum, Jerman adalah negara dengan 4 musim yang berganti setiap 3 bulan sekali.

Misalnya sekarang ini menuju pergantian musim salju ke musim semi, hiasan yang menggambarkan suasana di musim dingin akan diganti. Artinya tidak ada lagi kapas yang melukiskan salju di jendela kaca. 

Elefant, si gajah (Dokumentasi Gana)
Elefant, si gajah (Dokumentasi Gana)
Gambar pohon tanpa daun yang ada di pintu akan diubah dengan bunga-bunga seperti tulip, krokus atau rumput hijau, yang biasa muncul di musim Fruehling.

Membuat bahan hiasanpun bisa melibatkan anak-anak. Tidak perlu 100%, yang penting anak-anak mengalami proses kreativitas bersama guru, di mana anak-anak menjad ko-konstruktur. 

Bekerja dengan didampingi guru pasti menyenangkan. Mereka bebas bereksperimen tetapi tetap diarahkan oleh sang guru. Nggak aneh jika hasil kolaborasi antara pengajar dan peserta didik akan menampilkan kreasi yang super kreatif.

Kuh, si sapi (Dokumentasi Gana)
Kuh, si sapi (Dokumentasi Gana)
Perhatikan dekorasi interior di dalam ruangan yang dipajang di musim dingin, lebih khusus pada musim karnaval Fastnacht yang diperingati sejak tanggal 11.11 sampai Aschermittwoch, Rabu abu minggu ini. 

Mendekatkan anak-anak pada dunia hewan juga penting dan pas dengan suasana festival yang dikenal di 16 negara bagian Jerman ini tapi dirayakan dengan cita-rasa yang berbeda di setiap daerahnya.

Bagaimana menurut kalian? (G76)

Sumber:

1.Monica Wiucha, Das gesunde Kinderzimmer." Suedwest: 1996, 20-25.

2.R.Jaszus, "Sozialpaedagogische Lernfelder fuer Erzieherinnen und Erzieher", Holland + Josenhans/Handwerk und Technik, 2014:637

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun